KERINCI (WARTANEWS.CO) – Untuk membeli server komputer di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Kabupaten Kerinci siswa dipunggut dana Rp 100- Rp 200 ribu per-siswa.
Kondisi seperti ini, banyak orang tua siswa yang mengeluh. .Apalagi keadaan ekonomi orang tua siswa banyak yang menggantungkan pencarian mereka sebagai buruh tani.
Menurut beberapa orang wali murid yang anaknya Sekolah di SMA Negeri Hiang Kecamatan Setiinjau Laut, dana yang di punggut pihak Sekolah dikatakan untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK ) pada tahun 2018 mendatang, sehingga siswa bisa ikut UNBK.
“Kami sangat keberatan tentang punggutan tersebut. Punggutan yang dilakukan beragam. Untuk kelas III, harus membayar Rp200 ribu , kelas I Rp100 ribu. Pada hal sudah ada larangan tidak boleh ada punggutan di Sekolah untuk UNBK,” ungkap beberapa orang wali murid kepada wartawan,Senin ( 20/11) dan minta nama mereka tidak ditulis, karena anak mereka sudah kelas III.
Wakil Kepala SMA 1 Kerinci Hiang bidang kesiswaan, Sunardi ketika dikonfirmasi berkilah, silahkan ditanya kepada komite sekolah pak. Karena Sekolah hanya membantu komite Sekokah. “Pihak sekolah hanya membantu komite sekolah,” ungkap Sunardi kepada wartawan, Senin (20/11).
Danil miftah, Kabid SMK, Kanwil Pendidikan Provinsi Jambi , ketika dihubungi melalui WhatsAppnya, belum mengetahui adanya pungutan yang dilaksanakan oleh SMA 1 Kerinci di Hiang.
Dia mengatakan belum ada keharusan Sekolah untuk mengikuti Ujian Online UNBK , bagi Sekolah yang sarana dan prasaranya sudah memadai , Ya silahkan saja.
“Tidak boleh ada pungutan di sekolah untuk UNBK .Tetapi kalau memang sudah ada kesepakatan antara wali murid dengan komite Sekolah, ya silakan saja untuk membantu Sekolah,” ungkap Danil Miftah. (azmalfahdi)