Harga Cabai Anjlok Banyak Petani Gulung Tikar

KERINCI (WARTANEWS.CO) – Anjloknya harga pembelian cabai akhir-akhir ini, menyebabkan beberapa orang petani di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, gulung tikar dan membiarkan tanaman cabainya yang buahnya sudah masak di batang.

Karena menurut beberapa orang petani, tidak sesuai lagi harga cabai dengan biaya produksi, mulai pengolahan lahan pemupukan dan tenaga kerja.” dari pada banyak betul merugi biarlah cabai masak dibatang, ketimbang melaksanakan panen yang membutuhkan biaya besar, mulai dari pasca panen hingga melaksanakan panen,” kata petani cabai di Kerinci.

Dewiyanti Elina, salah seorang petani Cabai di Kecamatan Gunung Tujuh, kepada wartanews mengatakan, kalau selama ini harga cabai di Pasaran sedikit punya harga cukuplah untuk menutupi biaya produksi. Tapi kalau sekarang harganya hanya Rp10 ribu per-Kg, kami tidak bisa berbuat banyak, kata Dwiyanti Elina.

“Biarlah Cabai ditinggal dulu, kami mungkin akan pulang dulu kedesa untuk mencari kegiatan lain, karena tidak sesuai lagi pekerjaan dengan pendapatan.Apalagi modal yang kami gunakan untuk berladang Cabai ini merupakan pinjaman dari Bank, maka sulit bagi kami untuk mengembalikan modal,” ungkap Idham suami Dwiyanti Elina.

Kalau harga dipasaran sedikit naik, mungkin ada juga bersisa dari dana produksi dengan dana kegiatan pasca panen, bisa juga mengirim belanja anak kuliah karena kami mempunyai anak kuliah diluar daerah, tambah Idham.

“Sekarang kalau dihitung-hitung secara ekonomi kami merugi, panen pertama diperoleh hasil maksimal 3 karung Cabai, untuk panen tiga karung tiga karung ini upah panen dari pagi hingga sore hari Rp450 ribu, Cabai dijual tiga Karung didapat hasilnya hanya Rp 500 ribu, selisih upah panen dengan cabai telah dijual hanya Rp 50 ribu,” ungkap Husni salah satu petani cabai.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mengolah lahan seluas 1 Hektar membutuhkan dana berkisar Rp6 juta, termasuk beli mulsa plastik, pupuk, tenaga yang mengolah, jadi dari pada banyak merugi maka dibiarkan saja dibatang. (azmalfahdi)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *