KOTA JAMBI – Gubernur Jambi, H. Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA menyatakan, selain kerjasama pelestarian lingkungan, yakni Hutan Harapan, dia juga menawarkan berbaga kerjasama yang potensial dilakukan Provinsi Jambi dengan pihak Denmark. Hal itu disampaikan oleh Zola dalam sesi wawancara usai Pertemuan dengan Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Ulla Tornaes dan Duta Besar (Dubes) Denmark untuk Indonesia, Casper Klynge dan rombongan, di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Senin (1/5) sore.
Zola menjelaskan, dalam pertemuan mereka membahas konservasi Hutan Harapan, hutan hujan trpis yang sangat berguna sebagai paru-paru, bukan hanya untuk Provinsi Jambi tetapi juga untuk dunia. Dan, dia meminta dukungan yang berkelanjutan dari pihak Denmark. Selain itu, kata Zola, dia menawarkan berbagai kerjasama yang potensial dilakukan dengan Denmark, seperti pengelolaan limbah menjadi menjadi energi listrik, bio energi, dan pemanfaaatan air terjun untuk hydro power.
“Kunjungan langsung dari Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Casper yang sebelumnya sudah pernah datang ke Jambi. Kita membahas Hutan Harapan, salah satu hutan hujan tropis terbesar itu ada di Jambi, negara-negara luar sangat perhatian sekali agar kita dapat melestasikan hutan hujan tropis,” ujar Zola.
Saya sampaikan tadi bahwa kita berkomitmen untuk itu, tetapi tidak bisa kita lakukan sendiri, Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten, butuh dukungan dari Kementerian Kehutanan yang alhamdulillah selama ini komitmennya santat tinggi sekali, tetapi juga butuh dukungan dari negara luar, karena ini bukan hanya paru-paru untuk Indonesia, tetapi juga patu-paru dunia. Jadi, hutan kita juga diperhatikan oleh negara-negara luar, mereka merespon itu dan bekerjasama dengan PT REKI selama itu. Saya bilang tolong diperhatikan karena tantangannya sangat besar sekali,” lanjut Zola.
Zola mengungkapkan, selain membahas Hutan Harapan, bisa tidak membahas yang lain, karena potensi teknologi Denmark sangat tinggi untuk kelistrikan, untuk energi, yakni Demmark bisa mengolah waste energy dan bio energy, dan provinsi Jambi punya sawit yang bisa diolah, kemudian air terjun yang potensial untuk hydro power.
“Saya bilang, apapun yang bisa dikerjakan, yuk kita siap. Pada intinya adalah untuk daat jangan hanya mengandalkan APBN dan APBD saja, apa yang bisa kita kerjasamakan. Saya sudah sampaikan, setelah Perda dan Pergub Karhutla keluar, Bank Dunia datang ke Jambi merespon dan uga memberikan bantuan. Ini juga salah satu reaksi dari apa yang sudah kita lakukan, bahwa ternyata kebijakan-kebijakan tersebut mendapat perhatian dari negara luar. Tindak lanjutnya dari Pak Dubes, Mr.Casper mengatakan, mereka akan kirim tim, nanti akan dibahas bersama dnegan tim, apa potensi yang akan dikerjasamakan, misalkan untuk waste energy yang dibutuhkan berapa kalau memang dibutuhkan, bio energy berapa, atau pemanfaatan air terjun kita, itu berapa biayanya,” tutur Zola.
“Kita menindaklanjuti juga kerjasama yang didorong Pak Presiden dengan negara luar, sebagai gubernur kita buka pintu, tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku,” tambah Zola.
Terkait dengan maraknya perambahan liar terhadap Hutan Harapan, terutama yang terjadi di Hutan Harapan yang terbentang di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Zola mengungkapkan bahwa dirinya sudah melaporkan hal itu kepada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia. “Dalam rapat terakhir, sudah kami sampaikan, Pak Kapolda dan Pak Danrem hadir, kehutanan ini kan sudah menjadi bagian dari Pemerintah Provinsi. Tetapi kita sampaikan karena di dua provinsi, saya katakan ini harus ada penegasan untuk ditindak, kalau tidak, Sumsel sudah kena, nanti Jambi juga akan kena, tinggal tunggu waktu saja. Kalau itu sudah terjadi, bagaimana untuk mengembalikan, merevitalisasinya itu kan butuh waktu yang sangat lama. Ini perlu disampaikan, dan kemarin Ibu Menteri sudah mencatat, kita tingal nunggu responnya,” terang Zola.
“Saya pikir dengan Pak Kapolda yang baru kita punya komitmen yang sama untuk mengatasi masalah kehutanan yang ada di Jambi,” sambung Zola.
“Ibu Menteri sering mengatakan bahwa hutan Jambi bagus, kalau bagus harus dipertahankan, dan sya mengajak semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten juga tolong bantu, memang ini kewenangan di kami (Pemerintah Provinsi Jambi), tetapi setidaknya ikut membantu melaporkan kalau memang ada seperti itu, jadi bisa kita tindaklanjuti juga, bisa lewat kapolres, Pak Dandim, karena pergerakannya cepat sekali, jadi kita bisa koordinasi langsung ke kementerian,” pungkas Zola. (wartanews.co)
Penulis : Mustar Hutapea
Foto : Mulyadi