MUARO JAMBI – Guna menciptakan suasana yang kondusif bagi masyarakat untuk menunaikan ibadah selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri, diantaranya dengan tidak adanya pemadaman listrik, Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA meminta kepada pihak PLN Jambi agar tidak ada pemadaman listrik selama Bulan Ramadhan. Untuk mendukung tidak adanya pemadaman listrik selama Bulan Ramadhan, Jum’at (2/6/) pagi, Gubernur Jambi, H.Zumi Zola didampingi Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Provinsi Jambi, Drs.H.Erwan Malik, MM meninjau dan melihat langsung kondisi Gardu Induk PLN di Aur Duri, dilanjutkan dengan rapat beserta Manager Area PLN Jambi dan jajarannya.
Dalam rapat tersebut yang dilaksanakan di Kantor PT PLN Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban (P3B) Sumatera, Unit Transmisi Jambi, Tragi Aur Duri, Gardu Induk Aur Duri, Jalan Lingkar Barat IV Jambi Luar Kota, Kabupaten Muro Jambi tersebut dibahas pasokan listrik dan kendala yang dihadapi beberapa hari terakhir terkait padamnya listrik di Kota Jambi.
Usai rapat, dalam sesi wawancara, Gubernur Zola menyampaikan, kebutuhan beban puncak listrik di Jambi sekitar 250 sampai dengan 310 Mega Watt dalam kondisi malam hari, saat semua masyarakat menggunakan listrik. “Saat ini kita mempunyai pasokan listrik sebesar 340 Mega Watt, ini berarti kita masih memiliki cadangan listrik sebesar 30 Mega Watt dan dalam segi tegangan tidak ada masalah,” ujar Zola.
Gubernur Zola menekankan kepada pihak PLN untuk tidak melakukan pemadaman listrik di Jambi, karena dalam hitungannya, antara beban puncak dan pasokan daya masih ada surplus, berarti masih mencukupi dan tegangannya tidak ada masalah. “Kita tadi telah sepakat, selama bulan Ramadhan tidak ada pemeliharaan karena jika ada pemeliharaan, otomatis akan ada pemadaman listrik,” tegas Zola.
Zola mengatakan, untuk pemadaman listrik yang terjadi beberapa hari terakhir dikarenakan adanya kendala teknis yang penting dan tidak bisa dihindari, salah satunya faktor alam, seperti transmisi di daerah Bungo tersambar petir. “Saya sudah membicarakan kepada pihak PLN, untuk cepat memberitahu kepada masyarakat melalui media jika terjadi gangguan agar tidak terjadi kesalahpahaman dengan masyarakat,” terang Zola.
Gubernur Zola menjelaskan, sangat penting untuk membangun Gardu Induk, untuk tahun ini akan ada pembangunan 2 Gardu Induk di Provinsi Jambi yaitu Gardu Induk di Kabupaten Tebo dan Gardu Induk di Kota Sungai Penuh, dan kedepan akan ada beberapa lagi Gardu Induk yang akan dibangun di Provinsi Jambi.
Dalam Rapat bersama juga dibahas tentang bagaimana PLN bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jambi terkait masalah sumber listrik yang bisa dihasilkan melalui sumber-sumber selain dari PLN, seperti PLTA, Geothermal dan Mulut Tambang yang bisa digunakan sebagai sumber listrik. “Potensi sumber listrik ini, kembali kepada PLN, apakah sumber listrik itu termasuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, kalau masuk dalam RUPTL, Pemerintah Provinsi Jambi siap membantu untuk mendorong investor dalam pembangunan PLTU maupun PLTA,” jelas Zola.
Jaringan listrik desa juga disinggung dalam rapat. Gubernur Zola mengatakan, masih ada desa-desa di Provinsi Jambi yang belum memiliki jaringan aliran listrik. Zola meminta perhatian lebih untuk pemenuhan jaringan listrik desa, “Untuk 3 tahun kedepan sekitar 115 desa yang akan masuk jaringan aliran listrik ini dan selama ini desa-desa tersebut memang belum atau sama sekali tidak ada jaringan aliran listrik,” ungkap Zola.
“Untuk desa-desa terisolir yang tidak memungkinkan masuknya jaringan aliran listrik, kita akan menggunakan tenaga surya dan menggunakan sumber-sumber listrik yang lain agar daerah yang terisolir dapat merasakan listrik juga. Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendorong dan mengupayakan ini semua,” ujar Zola.
Zola mengemukakan, perlu adanya koordinasi antara PLN dan Pemerintah Provinsi Jambi dalam menyediakan jaringan aliran listrik untuk daerah-daerah yang belum ada jaringan aliran listrik, agar tidak terjadi overlapping.
Manager Area PLN Jambi, Haris mengatakan, PLN akan membangun jaringan aliran listrik selama 3 tahun kedepan di beberapa desa yang tersebar di Provinsi Jambi, dari 115 desa yang akan dibangun jaringan aliran listrik, 37 desa akan dibangun pada tahun 2017 dan sedang dilakukan pembangunan secara bertahap, sisanya di Tahun 2018 sebanyak 41 desa dan di Tahun 2019 sebanyak 37 desa. “Desa yang akan dibangun jaringan aliran listrik ini, memang sama sekali belum ada jaringan aliran listrik sebelumnya,” ungkap Haris.
Haris mengharapkan adanya kerjasama yang baik dari masyarakat dalam pembangunan listrik pedesaan ini, karena biasanya dalam pembangunan listrik pedesaan ini melalui jalur hijau atau pohon – pohon yang produktif milik masyarakat seperti karet dan sawit. “Kami sangat mengharapkan sekali kepada masyarakat untuk merelakan sekitar 5 meter kanan dan kiri dari jaringan aliran listrik yang akan dibangun, karena tanpa adanya kerelaan dari masyarakat, kedepannya akan sulit jika sudah ada jaringan aliran listrik ini,” harap Haris.
“Masyarakat meminta supaya listriknya terus menyala, kalau jaringan aliran listriknya terganggu otomatis listriknya ikut terganggu. Dari awal pembangunan jaringan aliran listrik ini, kita meminta kerelaan masyarakat demi kepentingan kita bersama,” pungkas Haris. (wartanews.co)
Penulis: Richi/Mustar