TABIR ULU (WARTANEWS.CO) – Sebagai Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA dianaugerahi gelar adat oleh tokoh masyarakat (tomas) Desa Rantau Ngarau Kecamatan Tabir Ulu Kabupaten Merangin, Sabtu (12/08/2017) sore. Gelar adat diberikan oleh Datuk Intan Ulu, tokoh masyarakat desa Rantau Ngarau, dengan gelar adat Datuk Intan Puro.
Zola sangat mengapresiasi gelar adat yang dianugerahkan oleh tokoh masyarakat Tabir Ulu, khususnya masyarakat Desa Rantau Ngarau. “Semoga dengan gelar adat yang prosesinya baru saja dilaksanakan, sebagai pimpinan di Provinsi Jambi ini, akan memperkuat tali silahturahmi dan ikatan emosional antara pimpinan dan tokoh masyarakat serta pimpinan kepada masyarakat termasuk masyarakat yang ada di desa ini,” ungkap Zola.
Gubernur Zola menyampaikan, melalui gelar adat yang diberikan akan membentuk suatu ikatan emosional yang kuat, ikatan ini sangat penting sekali baik itu dalam proses pembangunan di Provinsi Jambi dan Kabupaten Merangin maupun dalam menghadapi tantangan yang banyak sekali muncul dewasa ini.
“Tantangan itu, salah satunya adalah penyakit masyarakat, tentu saya sangat berharap kepada para kiyai, pemuka agama dan tokoh masyarakat, mari kita hadapi bersama karena tantangan yang kita hadapi ini adalah untuk anak-anak kita kedepan nantinya,” ujar Zola.
Zola menerangkan, saat ini perkembangan zaman sudah semakin maju dengan adanya media sosial, melalui media sosial ini informasi apa saja cepat sekali tersebar. “Jika kita gunakan media sosial ini dengan bijak, maka manfaat positif akan kita dapatkan dan sebaliknya, jika kita salah menggunakannya, maka dampak negatifnya sangat besar sekali,” terang Zola.
Lebih lanjut, Gubernur Zola mengatakan, media sosial lebih banyak digunakan oleh anak anak muda, media sosial saat ini lebih banyak berita yang menyebar fitnah dan mengumbar kebencian, dan berpesan agar jangan sampai anak-anak muda dan masyarakat memiliki rasa kebencian karena suatu daerah tidak akan pernah maju jika masyarakatnya memiliki rasa kebencian.
Setelah menerima gelar adat, Gubernur Zola melepaskan benih ikan di sungai yang nantinya akan dijadikan sebagai lubuk larangan masyarakat setempat. (Richi)