Wali Kota Fasha Tutup Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kebijakan pembangunan Kota Jambi yang merata diberbagai sektor terus dilakukan, termasuk terhadap pemberdayaan perempuan dan kampanye kesetaraan gender. Hal itu dibutuhkan guna mempercepat pembangunan berkelanjutan atau dikenal dengan SDGs (Sustainable Development Goals).

Oleh karenanya pola pendidikan terpadu masyarakat termasuk dengan peningkatan pendidikan non formil yang dilakukan pemerintah pusat melalui Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) sepenuhnya didukung Pemerintah Kota Jambi.

Hal itu tampak saat Wali Kota Jambi DR. H. Sayrif Fasha menutup secara resmi kegiatan Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) yang dilaksanakan di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin Kota Jambi, Senin pagi (28/8).

Kegiatan dalam bentuk sarasehan, pelatihan dan expo yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi dengan Direktorat Keaksaraan dan Kesetaraan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud telah berlangsung selama 25 hari efektif, dari tanggal 13 Juli hingga 15 Agustus 2017.

Dalam sambutannya, Wali Kota Jambi Syarif Fasha menyampaikan apresiasinya atas terlaksananya kegiatan tersebut. Menurutnya GP3M sangat penting karena merupakan kegiatan peningkatan kualitas hidup perempuan sebagai ibu rumah tangga, sebagai pendidik pertama dan utama dalam keluarga yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup keluarga yang berimbas pada peningkatan pendidikan dan kualitas hidup generasi berikutnya.

“Manfaat GP3M diharapkan nantinya memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan khususnya kepada perempuan marjinal dari berbagai aspek,” ujar Fasha.

Fasha juga mengatakan peran perempuan memang harus diperkokoh, perempuan adalah pilar kemajuan bangsa. Di tangan perempuan, pendidikan anak sebagai generasi masa depan pertama kali diberikan, oleh karenanya kaum perempuan adalah fondasi utama terbentuknya karakter dan watak seorang manusia,” tambah Fasha.

Fasha menegaskan komitmennya dalam merubah pola fikir, memberikan keterampilan dan pendampingan kepada masyarakat terutama pada perempuan, karena perempuanlah menjadi madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anak nantinya. Lembaga pendidikan baik formil dan non formil juga sepenuhnya harus mendapat dukungan masyarakat.

“Lembaga pendidikan nonformal ini tidak bisa berdiri sendiri, namun harus didukung oleh masyarakat. Peran serta para Lurah, Camat dan seluruh lapisan masyarakat akan sangat membantu keberhasilan program pendidikan, bagi kemajuan masyarakat itu sendiri,” harap Fasha.

Fasha menjelaskan komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam peningkatan kompetensi dan kecakapan hidup warganya. Saat ini menurutnya sudah lebih dari 1000 orang yang telah mengikuti berbagai pelatihan keterampilan diberbagai sektor usaha.

“Kami memiliki instansi terkait seperti Dinas Sosial, Dinas Dinas Tenaga Koperasi dan UMKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang melakukan pembinaan kepada warga kami secara berkenjang,” terang Fasha.

Fasha juga menjelaskan alasannya memilih lokasi Sarasehan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Marjinal (GP3M) di Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin.

“Saya ingin mengangkat harkat dan martabat warga kami disini. Karena ukuran titik kami membangun kota Jambi adalah di kampung ini. Kami ingin kampung ini menjadi kampung kreatif, kelurahan Legok ini telah kami tetapkan sebagai Kampung Tenun dan Pulau Pandan telah kami tetapkan sebagai Kampung Batik,” terang Fasha.

Ditempat yang sama, Direktur Keaksaraan dan Kesetaraan Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud DR. Samto mengatakan, GP3M adalah gerakan untuk meningkatkan kualitas perempuan sebagai ibu rumah tangga dan pendidik pertama serta utama dalam keluarga.

Menurutnya, program yang dilakukan secara holistik itu tidak dimaksudkan untuk merubah pandangan mengenai posisi perempuan secara drastis, tetapi lebih pada penyadaran pribadi perempuan untuk memahami dirinya sendiri.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Arman, dalam laporannya mengatakan, tujuan kegiatan tersebut guna menggali potensi gender untuk dikembangkan, sehingga menjadi terampil dan mampu mandiri sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi keluarga.

Arman juga menjelaskan kegiatan yang sebelumnya dibuka oleh Ketua TP-PKK Kota Jambi Hj. Yuliana Fasha itu diikuti sebanyak 150 orang peserta, dengan materi kegiatan Tata Boga, Tata Rias Kecantikan Kulit, Tata Rias Pengantin, Hantaran Adat Belanjo, Hydroponik, dan Pembuatan Ikan Asin. Sementara sumber dana kegiatan bersumber dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Ditjen PAUD Dikmas Kemendikbud.

Ia menambahkan, dengan pelatihan tersebut telah meningkatkan kesetaraan dan kecakapan gender diwilayah vokasi Kelurahan Legok Kecamatan Danau Sipin.

“Hasil pelatihan tersebut telah membuahkan hasil, sekarang ibu-ibu peserta pelatihan ini telah ada yang menerima orderan diantaranya seperti rias pengantin,” lapor Arman.

Acara penutupan dan pemberian apresiasi kepada pemenang lomba dalam Sarasehan GP3M, dialnjutkan dengan peninjauan stand pameran / expo hasil produk serta hasil pelatihan yang telah diikuti dalam program tersebut. (hms)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *