Visi Khairu Azmi, Lulusan SMKN 8 Muaro Jambi Mampu Berwirausaha

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Sebagian besar Orang tua/Wali murid, ternyata masih banyak yang bingung ketika ingin menyekolahkan anaknya kemana, setelah usai menamatkan studi di sekolah lanjutan tingkat pertama (SMP dan sederajat).

Apakah ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan formal di sekolah umum (SMA), atau pilihannya ingin melanjutkan ke sekolah kejuruan yaitu SMK. Sementara bagi sebagian Orang tua yang mampu, tentunya ingin sekali anaknya melanjutkan studi ke jenjang SMA sehingga dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi untuk meraih mimpi yang dicita-citakannya.

Lalu bagaimana dengan kemampuan keuangan Orang tua dan Wali murid yang pas-pasan, atau memang ingin anaknya segera bekerja usai sekolah, atau sebagian keinginan para Orang tua dan Wali murid yang ingin anak-anaknya tentu memiliki keahlian dan kemampuan berwirausaha mandiri, atau kelak menjadi Pengusaha sukses.

Opsi (pilihan) yang logis untuk mewujudkan itu, adalah memasukkan anaknya ke sekolah kejuruan vokasi di SMK sesuai keinginan program studi kompetensi (keahlian) yang diinginkan si anak untuk meraih sukses di masa depan tanpa perlu kuliah di perguruan tinggi karena keterbatasan keuangan keluarganya.

Untuk tidak membuat kalian bingung, khusus ditujukan bagi Orang tua/Wali murid yang ingin memilih anaknya sukses menjadi Pengusaha, sekaligus memiliki skill (keahlian) berwirausaha yang berhasil diraih si anak di era digitalisasi yang terus semakin berkembang dewasa ini, justru dituntut siswa SMK harus memiliki skill kompetensi yang dipilihnya mampu terserap di DU/DI.

Pilihan menjadi seorang Entrepreneur (Pengusaha), usai menamatkan SMK kali ini sungguh memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Maka untuk menjawab tantangan kedepan, sengaja media online ini menemui Kepala SMK Negeri 8 Muaro Jambi, Khairu Azmi,SP,MM di ruang kerjanya belum lama ini.

“Pilihan untuk memilih sekolah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sangat tepat. Apabila setelah dia menamatkan studinya di SMK, maka siswa tersebut diharapkan mampu membuka usahanya sendiri (Entrepreneur). Dengan kata lain, dia harus mampu menjadi Pengusaha sesuai keahliannya, menjadi seorang CEO (Chief Executive Officer), atau pimpinan di perusahaannya,” ujarnya.

Untuk diketahui sekarang ini, Pemerintah sangat getol untuk memperbanyak pendirian sekolah SMK di seluruh Indonesia. Perbandingannya yaitu 60 persen, dan 40 persennya lagi untuk sekolah umum. Diharapkan semua siswa yang lulus dari SMK ini, mereka telah mampu memiliki keahlian dan keunggulan sesuai kompetensinya masing-masing serta mampu terserap di DU (Dunia Usaha)/DI (Dunia Industri).

“Pemerintah saat ini, sangat serius untuk memperbanyak pendirian sekolah-sekolah kejuruan, sekolah SMK ini. Dengan perbandingan 60 persen untuk SMK sehingga diharapkan lulusan dari SMK ini, mereka telah mampu membuka usaha sendiri dan menjadi Pengusaha, serta juga keahlian mereka pun mampu terserap di DU dan DI sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya,” ungkapnya.

Penyelenggaraan program studi kompetensi yang diselenggarakan di lingkungan SMK Negeri 8 Muaro Jambi saat ini, sebut Khairul Azmi, ada empat program meliputi program studi kompetensi Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), program studi kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), program studi kompetensi Teknik Kendaraan Bermotor (TKR), dan program studi kompetensi Agribisnis Ternak Unggas (ATU). “Insya Allah, apabila diizinkan akan kita buka Program Studi Kompetensi Multimedia,” ujarnya.

Pembukaan program studi baru, menurutnya, harus sesuai permintaan dari masyarakat di wilayah tersebut, sekaligus juga sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan di kalangan DU/DI tentunya. Sehingga pihak sekolah pun, lanjutnya, dapat bersikap dan mendukung untuk segera dibuka program studi baru sesuai kompetensi yang dibutuhkan DU/DI, dan banyak diminati di masyarakat.

“Jangan kita berkeinginan, untuk bekerja di pabrik-pabrik, atau di perusahaan. Saya ingin anak-anak saya (peserta didiknya), setelah mereka lulus, mereka mampu menjadi Pengusaha (Entrepreneur). Nah, ini yang saya (selalu) tekankan kepada semua anak-anak (didik) saya, saya ingin berupaya membentuk mentalnya, dan merubah mindset (pola pikir) mereka bahwa anak-anak (didik) saya mampu berwirausaha mandiri, dan sukses kedepannya,” paparnya.

Keinginan untuk mengubah pola pikir kepada semua peserta didiknya, sekaligus berupaya membentuk mental Wirausaha (Pengusaha) kepada anak didiknya di lingkungan SMK Negeri 8 Muaro Jambi di masa kepemimpinannya merupakan tujuannya untuk mewujudkan SDM yang unggul sesuai kompetensi yang siswa miliki mampu terserap di dunia usaha dan dunia industri.

Diceritakan Khairu Azmi, dirinya begitu terinspirasi atas kesuksesan yang diraih oleh anak-anak SMK Malang, Provinsi Jawa Timur ketika dia bersama Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jambi, Drs Lukman, M.Pd diundang untuk menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021 yang lalu.

“Anak-anak SMK Malang, mereka sangat inovatif dan kreatif. Mereka mampu menghasilkan produk-produk yang kreatif sehingga mampu menghasilkan uang dari penjualan yang mereka ciptakan karena produk khas anak-anak SMK disana, memang unik dan menarik (desainnya),” tuturnya.

“Ada salah seorang siswa SMK Malang, dia mampu menghasilkan 80 juta rupiah sebulannya dari produk kreatif yang diciptakannya, yaitu produk Cinderamata khas SMK yang sangat menarik sekali. Sehingga produknya diborong oleh pembeli dari dalam dan luar negeri, saat dia mengikuti pameran yang digelar pada acara lomba kejuaraan MotoGP Internasional 2022 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Internasional Mandalika), Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat,” tutupnya. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *