KUALATUNGKAL (WARTANEWS.CO) – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tanjab Barat, Encep Jakarsih,SH, akan memverifikasi data dan adiministrasi para guru honorer di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Dilakukannya verifikasi data dan administrasi ini, menyangkut ucapan Presiden, Joko Widodo diwaktu memberikan sambutan pada Hari Guru Nasional (HGN) baru-baru ini.
Dikatakan, para guru yang berstatus honorer, guru bantu atau non CPNS, sepertinya masih memiliki ada harapan untuk diangkat menjadi CPNS.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri peringatan hari puncak HGN di Bekasi.
Jokowi menegaskan pada jajarannya supaya jangan menutup kesempatan bagi guru yang tidak tetap untuk menjadi PNS.
Menyikapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Tanjab Barat, Encep Jakarsih dibincangi soal ini, mengatakan, jika pihaknya perlu melakukan pengkajian dan menyeleksi lagi seluruh guru honorer untuk diangkat menjadi CPNS.
Pasalnya, tidak semua guru honorer yang saat ini masih mengabdi memiliki skill dan basic seorang pengajar.
“Di Tanjab Barat ini ada guru honor lulusan paket C. Ada juga guru honorer yang basicnya sarjana pertanian,” terangnya.
Disebut Encep, sesuai dengan instruksi dari Bupati, guru honor yang perlu di perjuangkan itu harus memiliki pendidikan atau basic seorang guru. Dengan demikian, ilmu yang ditularkan pada anak-anak juga bisa diterima dan sesuai dengan mutu dari pendidikannya. Bagaimana bisa berkwalitas kalau gurunya hanya tamatan paket C. Padahal masih banyak yang lebih potensi dan memiliki skill di daerah ini.
“Jangan karena dia seorang sarjana pertanian, nganggur di kampung terus diangkat jadi guru honorer, apa bisa nyambung ?,” kata Encep.
Ditambahnya, untuk mengangkat seorang guru honor menjadi guru PNS, harus sesuai dengan kriterianya. Karena seorang guru itu memiliki kemampuan dan ilmu khusus.
”Kasihan nanti kualitas dan kemampuan anak yang dihasilkan tidak bisa bersaing gara-gara gurunya tidak memenuhi standar seorang pengajar,” tukasnya.
Untuk saat ini jumlah guru honorer di Tanjab Barat, hampir 4.000 orang, ini masih ada juga Kecamatan yang belum melaporkan data guru honorer di tempatnya, kata Encep menambahkan. (Eka)