Siswa Perhotelan di SMK Negeri 4 Kota Jambi Terserap Dunia Kerja dan Industri

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Kota Jambi, Sujono S.Pd M.Pd melalui Ketua Jurusan Perhotelan SMK Negeri 4 Kota Jambi, Kusnaningsih SE, mengungkapkan hampir 60 persen lebih siswa/i lulusan sekolahnya terserap di dunia kerja perhotelan dan industri pariwisata di Provinsi Jambi. Bahkan alumninya bekerja hingga ke ibukota DKI Jakarta dan menyebar ke seluruh penjuru tanah air.

Kompetensi Keahlian Perhotelan di SMK Negeri 4 Kota Jambi, menurutnya kompetensi keahlian pendidikan kejuruan unggulan, disesuaikan dengan kurikulum spektrum baru dalam perkembangan dunia pendidikan SMK saat ini.

Malahan jurusan perhotelan ini justru semakin diminati oleh masyarakat Jambi dan direspon antusias orang tua yang berkeinginan anaknya setelah menamatkan sekolah langsung memperoleh pekerjaan sesuai kompetensi dan keahliannya sesuai kebutuhan dunia industri.

Adapun seluruh peserta didik bidang Kompetensi Keahlian Perhotelan pada tahun pelajaran 2017-2018, sebutnya, masing-masing yaitu kelas X sebanyak 105 orang, Kelas XI terdapat 120 siswa/i, dan kelas XII sebanyak 131 orang.

“Selanjutnya saat di kelas XI, semua peserta didik diberikan kompetensi keahlian Vasional, yaitu pelajaran kepenjurusan kompetensi perhotelan yang sesungguhnya. Adapun materinya antara lain, Tata Graha, Front Office dan Binatu, dan semakin terus dikembangkan keahliannya sampai kelas XII,” paparnya saat menjawab wartanews di sebuah Ruangan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Front Office Assesment Room lingkungan SMK Negeri 4 Kota Jambi, Kamis (2/11).

Kusnaningsih mengatakan, manfaat dan keuntungan diperoleh di sekolah tersebut, peserta didiknya terutama siswa/i sejak kelas X sudah mulai langsung menerapkan ilmu dan keahliannya menjadi tenaga Daily Worker (DW), yakni pekerja harian di salah satu hotel berbintang di Kota Jambi, yang telah bermitra dengan sekolah selama ini.

Syaratnya adalah peserta didik tersebut, tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah. Akan tetapi, Kusnaningsih menyebutkan bahwa tidak semua anak didiknya mudah diterima menjadi tenaga DW sebagai pekerja harian di beberapa hotel di Kota Jambi, yang telah bekerja sama dengan sekolah tersebut.

Alasannya sangat sulit untuk menjadi seorang tenaga DW di hotel. Calon tersebut harus memenuhi kriteria persyaratan mengikuti seleksi kepribadian yang handal dan mumpuni, diselenggarakan pihak hotel bersangkutan.

Diantaranya memiliki kepribadian bertanggung jawab, jiwa disiplin, performance dirinya terkait soal kebersihan, ketelitian dan kerapihan dalam berpakaian. Serta tidak kalah pentingya, adalah penilaian Attitude yakni sifat, sikap dan perilaku siswa bersangkutan, justru menjadi syarat kriteria penilaian utama dalam seleksi kali ini. “Umumnya seleksi kepribadian di tingkatan Attitude, sikap inilah banyak siswa kita yang gagal,” ujarnya.

Mereka yang lulus seleksi kepribadian ini, untuk menjadi calon tenaga DW, katanya, mesti mengikuti seleksi training lanjutan, sebelum dia terjun ke lapangan, dilaksanakan oleh pihak sekolah dan pihak hotel.

Kusnaningsih menegaskan bahwa menjadi tenaga DW di salah satu hotel diperuntukkan kepada semua peserta didik masing-masing siswa/i kelas X, kelas XI, dan kelas XII Semester V jurusan perhotelan.

Disaat semester VI ini justru semua siswa/i kelas XII harus berhenti bekerja menjadi DW. Pihak sekolah melarang keras atas hal itu. Karena mereka harus lebih berkonsentrasi mempersiapkan ujian nasional dan kelulusannya.

“Sejak kelas X siswa kita telah menjadi DW di salah satu hotel berbintang di Kota Jambi. Mereka setelah pulang sekolah sekitar pukul 15.00 Wib, mereka langsung menuju hotel. Selama 7 jam mereka melakukan praktek kerja disana mulai pukul 15.00 Wib-22.00 Wib. Siswa kita disana diberikan makan siang dan makan malam serta mendapat uang transport. Besarannya pun macam-macam, ada yang menerima Rp.75.000-Rp.100.000,” ungkapnya.

Disamping memperoleh keterampilan praktek kerja sebagai DW di hotel, lanjutnya, semua siswa/i jurusan perhotelan di lingkup SMK Negeri 4 Kota Jambi diberikan keahlian keterampilan berbahasa yang baik dalam memenuhi kebutuhan dunia industri perhotelan dan pariwisata di tanah air, seperti penggunaan keterampilan berbahasa Indonesia sehari-hari dengan baik dan benar, serta ditambah penguasaan keterampilan berbahasa asing lainnya, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman.

“Penguasaan bahasa asing oleh siswa kita seperti Bahasa Inggris ini sangat penting sekali, karena untuk dunia perhotelan khususnya, semuanya menggunakan istilah dalam Bahasa Inggris,” terangnya.

Fasilitas ruangan praktek, penunjang kompetensi keahlian terhadap siswa/i perhotelan di SMK Negeri 4 Kota Jambi, diantaranya ruang praktek Front Office, ruang praktek Housekeeping (Tata Graha), dan ruang praktek binatu.

Selanjutnya ditegaskan Kusnaningsih, semua peserta didiknya selain memperoleh ijazah dan sertifikat magang dari pihak hotel dan pihak sekolah.

Mereka juga wajib mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang diselenggarakan oleh sekolah dan/atau industri guna untuk mendapat sertifikat UKK dari pihak sekolah dan pihak hotel, yang ditunjuk pimpinan SMK Negeri 4 Kota Jambi. “Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk UKK ini bisa diselenggarakan di sekolah atau di industri,” sebutnya.

Sedangkan pelaksanaan Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1), justru menjadi domain kewenangan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi, yang dilaksanakan setelah penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Ditambahkannya, keinginan sebagian masyarakat dan orang tua umumnya memasukan anaknya ke SMK Negeri 4 Kota Jambi bidang kompetensi keahlian perhotelan guna memperoleh pekerjaan setelah tamat di sekolah ini, menurutnya sudah sangat pas.

Bahkan pihak sekolah pun, telah berupaya yang terbaik dalam rangka membuka peluang kerja bagi semua lulusan SMK Negeri 4 Kota Jambi, terutama menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja dan industri perhotelan dan pariwisata di tanah air.

“Rata-rata semua hotel di Kota Jambi menggunakan anak-anak kita. Memang benar sudah sangat pas jika orang tua memasukan anaknya kesini. Lulusan kita hampir 60 persen diterima dan terserap di dunia kerja dan industri perhotelan dan pariwisata di tanah air. Bahkan ada yang telah bekerja di ibukota Jakarta dan kota-kota lainnya di Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya di seluruh Indonesia,” paparnya. (Afrizal)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *