KERINCI (WARTANEWS.CO) – Sampel darah Sapi milik Petani di Kabupaten kerinci dikirim ke Laboratorium hewan di Bukit Tinggi. Untuk membuktikan apakah Sapi di Kabupaten Kerinci terjangkit Virus Jembrana atau tidak.
Menurut keterangan yang berhasil dikumpulkan pada peternak Sapi di Kerinci, bahwa darah Sapi milik mereka sudah diambil sampelnya untuk dikirim ke Bukit Tinggi Sumatera Barat. Untuk melihat virus apa yang menyerang sapi mereka akhir-akhir ini.
Dokter hewan Kbupaten kerinci drh Wira, ketika dikonfirmasi wartanews, Minggu (4/12), membenarkan bahwa sampel darah sapi milik petani di Kabupaten kerinci sudah diambil dan dikirimkan ke Laboratorium pada bulan Nopember 2017 yang lalu. Tapi hasilnya belum turun.
Dikirimnya sampel darah Sapi milik petani ini menurut drh Wira, karena beberapa waktu yang lalu ada Sapi milik Petani Kerinci yang mati secara mendadak sebanyak 7 ekor, diberbagai kecamatan dalam Kabupaten kerinci.Untuk membuktikan apa penyebabnya maka darahnya diambil sebagai sampel. Termasuk sapi yang masih hidup.
“karena kita khawatir kalau -kalau sapi yang mati secara mendadak tersebut terserang virus Jembrana. Karena sapi yang mati tersebut merupakan Sapi Bali, untuk kita tidak menduga-duga, maka untuk meyakinkan kita dan masyarakat petani, darah Sapi tersebut diambil sampelnya, kemudian dikirim ke Laboratorium hewan di Bukit Tinggi Sumatera Barat,” ungkap Wira.
Pihaknya sekarang kewalahan, karena untuk memberikan vaksinasi kepada Sapi yang masih hidup, dikantornya tidak punya, kemudian dihubungi Dinas Peternakan Tingkat I Provinsi jambi, juga tidak ada, karena baru diusulkan pada APBD Tingkat I untuk tahun 2018 mendatang.
Satu-satunya cara agar Sapi milik petani tidak diserang Virus. Atau Virus jembrana, kita instruksikan agar petani memberikan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Kemudian tetap menjaga kebersihan kandang termasuk lingkungan ternak. Sehingga Sapi tersebut akan terbebas dari penyakit. Karena Virus tersebut menyerang Sapi petani melalui perantara lalat.
Dikabupaten Kerinci, dikatakan Wira, Sapi Bali yang dipelihara Peternak diberbagai kecamatan lebih kurang 1.000 ekor. Sementara Sapi lokal berbanding 4 dengan Sapi Bali. Sambil menunggu hasil Sampel darah dari Laboratorium hewan di Bukit Tinggi, diharapkan kepada peternak untuk tetap memelihara kebersihan kandang, dan lingkungan termasuk air yang akan diminum oleh ternak tersebut. (azmalfahdi)