JAMBI – Semenjak dilantik dan mengambil sumpah di Istana Negara setahun yang lalu Gubernur dan Wakil Gubernur, pada awal kepemimpinannya Zumi Zola dan Fachrori sempat dihadapkan pada berbagai permasalahan dan tantangan berat dalam membangun Provinsi Jambi.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi yaitu 4,2 persen tahun 2015, hal ini diakibatkan oleh dampak ekonomi global yang berimplikasi pada penurunan harga sawit dan karet serta dampak terjadinya kebakaran lahan yang sempat melumpuhkan ekonomi Provinsi Jambi di semua sektor.
Hal ini disampaikan Zumi Zola di hadapan anggota MPR RI saat menghadiri acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Good Governance dan Pencegahan Korupsi tersebut, di gedung MPR RI Senayan Jakarta.
Setahun pembangunan Provinsi Jambi di bawah kepemimpinannya, Zumi Zola menyampaikan penggunaan anggaran yang efektif dan efisien menunjukkan hasil yang baik menekan kondisi pertumbuhan ekonomi Jambi yang sempat menurun di tahun 2015 4,2 persen tumbuh menjadi 4,37 tahun 2016, angka tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan di Provinsi Jambi juga terjadi penurunan pada Agustus 2016 sebesar 4,00 persen turun dibanding Agustus 2015 sebesar 4,34 persen, sedangkan penduduk miskin September 2015 mengalami penurunan 8,86 persen menjadi 8,41 persen pada September 2016, menurunnya angka kemiskinan dan pengangguran menurut Gubernur sejalan dengan turunnya Gini Ratio dari 0,361 tahun 2015 menjadi 0,346 tahun 2016.
Di bidang perdagangan Provinsi Jambi masih dalam kondisi surplus 1,76 juta US dollar jika ditunjang dengan fasilitas pelabuhan yang lebih baik Gubernur Zola meyakini akan semakin tinggi hasil yang bisa didapatkan Provinsi Jambi.
Terkait dengan indeks pembangunan manusia Provinsi Jambi menunjukkan perbaikan tahun 2016 IPM sebesar 68 atau menduduki peringkat 13 Nasional dengan angka rata rata lama sekolah 8,5 tahun. Indeks pembangunan gender juga mengalami peningkatan dari 87,88 tahun 2015 menjadi 88,4 tahun 2016.
Mengenai indeks pembangunan ketenagakerjaan Provinsi Jambi 56,48 pada tahun 2015 menjadi 60,11 tahun 2016 atau menempati urutan ke delapan tingkat nasional.
Usaha menengah kecil dan mikro memiliki daya saing dan dinamika dalam pertumbuhan ekonomi, pemulihan ekonomi yang ditunjang meningkatnya peran UMKM di Provinsi Jambi dari 81.979 unit tahun 2015 menjadi 98.105 unit tahun 2016.
Nilai aset UMKM Provinsi Jambi 1,398 triliun rupiah menjadi 1,658 triliun rupiah tahun 2016, di bidang pendidikan Gubernur menyiapkan beasiswa 15.000 orang selama lima tahun untuk meningkatkan SDM serta menyediakan dana jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin yang belum tercover melalui BPJS pusat dan kabupaten/kota.
Penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik juga disampaikan Gubernur di hadapan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua BKPMPSbS Prof. Jimly Asshiddiqie, Gubernur Bengkulu Dr. H. Ridwan Mukti, Gubernur Babel H. Rustam Effendi , Wakil Gubernur Sumsel H. Ishak Meki, Sekda Lampung Sutono.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan transparan, partisipasi, dan akuntabilitas menjadi elemen penting untuk menjamin kesejahteraan dengan meningkatkan akuntabilitas yang menjadi bagian dari good governance.Tahun 2016 menjadi tahun keempat Pemerintah Provinsi Jambi mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecuaian dari BPK.
Di bidang pariwisata, Gubernur mengharapkan industri pariwisata semakin meningkat dengan penetapan Kawasan Stategis Pariwisata Nasional Kerinci sebagai branding pariwisata, mengusulkan Geopark Merangin menjadi anggota Unesco Global Geopark dengan taman fosil yang telah berusia 200 juta tahun.
Acara yang dinilai memiliki nilai strategis bagi pembangunan Sumatera bagian Selatan berkomitmen mendorong percepatan pembangunan serta tata kelola pemerintah yang bersih dengan Penandatanganan Komitmen Bersama Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi pada Pemerintah Provinsi se-Sumbagsel.
(wartanews.co/MM)