Jambi (WARTANEWS.CO) – Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Mariani Yanti dan Camat Danau Sipin Efrin serta Lurah Legok dan Tokoh Masyarakat Danau Sipin mengunjungi aktivitas Ekskavasi Candi Solok Sipin yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jumat (02/8/24).
Tim Ekskavasi tersebut terdiri dari, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V, Dr. Agus Widiatmoko bersama para Mahasiswa/i Arkeologi Universitas Jambi.
Dikatakan oleh Sri, Candi Solok Sipin ini merupakan peninggalan sejarah zaman dahulu yang ditemukan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1902 dan memiliki dua Arca besar dan Makara.
Saat ini, jelas Sri, Candi Solok Sipin sedang dilakukan Ekskavasi atau disebut rehabilitasi untuk disiapkan menjadi salah satu tempat wisata di Kota Jambi.
“Hari ini merupakan hari pertama Tim melakukan Ekskavasi untuk pembugaran situs-situs yang ada di Candi Solok Sipin ini, dan terus dilanjutkan sampai mendapatkan informasi dari temuan-temuan di sekitar,” jelas Sri.
“Saya melihat Tim Ekskavasi di bawah Pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cara kerja nya sangat detail sekali. Tentunya banyak hal yang akan dipelajari dari Ekskavasi Candi Solok Sipin ini sampai dengan akan dilakukan pembugaran keseluruhan.”
Dirinya menyebutkan, bahwa nantinya setelah masa Ekskavasi selesai dan dilakukan pembugaran, Candi Solok Sipin ini akan dibangunkan sebagaimana reliefan, dengan tujuan untuk menceritakan atau memaparkan sejarah tentang Candi ini guna memberi pemahaman bagi siapapun yang berkunjung.
“Selain kita siapkan untuk objek wisata, Candi ini juga kita arahkan untuk pendidikan, dengan kita menyiapkan dan menceritakan sejarah candi ini sehingga bisa menambah pengetahuan bagi masyarakat yang berkunjung, khususnya bagi anak-anak untuk memotivasi mereka agar cinta terhadap budaya dan sejarah,” kata Sri.
Lebih lanjut, Sri juga mengungkapkan, dari temuan-temuan yang ada bisa dipastikan Candi Solok Sipin ini tidak hanya dipergunakan untuk kegiatan keagamaan semata, akan tetapi juga kegiatan masyarakat lainnya, karena posisinya yang menghadap ke arah Danau.
“Sepertinya zaman dahulu kala itu di sini menjadi lokasi yang paling penting dibandingkan dengan candi-candi yang lainnya,” ungkap Sri.
Sri berharap, dengan upaya Ekskavasi ini nantinya bisa semakin memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya di Jambi. Terkait bahwa Kota Jambi ini punya sejarah dan budaya yang mungkin lebih besar dan tinggi dari Candi Muaro Jambi.
“Mudah-mudahan Ekskavasi ini berjalan dengan baik dan akhirnya nanti ini akan menjadi objek wisata yang ada di kota Jambi. Yang saat ini kita punya Danau Sipin dan ada Rumah Batu Olak Kemang dan nanti ketika ini bisa kita gabungkan akan menjadi objek wisata di kota Jambi yang terintegrasi melalui jalur sungai sehingga menjadi daya tarik siapapun yang akan datang,” tutur Sri
Untuk diketahui, Candi Solok Sipin telah ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan Keputusan Wali Kota No 283 Tahun 2023 dan menjadi Cagar Budaya Peringkat Provinsi berdasarkan Keputusan Gubernur Jambi No 853/KEP.GUB/DISBUDPAR-3/2023.
Berbagai Potensi Budaya di Kawasan Candi Solok Sipin, berupa,.
- Kolam Cik Upik dan Cerita Rakyat Cik Upik
- Makam Keramat Tujuh
- Ritus Keselamatan
- Kerung / Tempat Persembunyian Ikan
- Tangkul dan Tradisi Begedokan
- Batik Danau Sipin. (eco)