JAMBI – Lalu lintas pesawat udara di Sultan Thaha Airport terus mengalami peningkatan. Hal tersebut ditandai dengan pergerakan udara sebanyak 40 flight, yang datang dan pergi setiap harinya.
“Kita lihat dari pergerakan udara saja, sudah 20 flight pergi dan 20 flight datang ke Sultan Thaha Airport,” ungkap General Manager Perusahaan Umum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia Air Navigation Indonesia Kantor Cabang Pratama Jambi, Anton Krishna Saputra saat menjawab wartanews.co di ruang kerjanya, Kamis (20/04/2017) di Kota Jambi.
Dipaparkan Anton Saputra, disamping mengawasi setiap pergerakan penerbangan komersial reguler dari semua perusahaan maskapai penerbangan di Bandar Udara Sultan Thaha Jambi dikelola PT Angkasa Pura II (Persero).
Pihaknya juga mengawasi, dan memeriksa lalu lintas penerbangan yang dilakukan oleh pihak perusahaan, seperti perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Provinsi Jambi, kerap menggunakan jenis pesawat helikopter.
“Yang kita lakukan saat ini, pemeriksaan dan pengawasan terhadap satu unit helikopter yang disewa oleh salah satu perusahaan perkebunan sawit di daerah Tebing. Helikopter sewa tersebut, milik perusahaan penerbangan Komala (Komala Air) yang menggunakan landasan helipad di wilayah Tebing. Kita pun berwenang untuk mematikan dan menghidupkan pesawatnya,” tuturnya.
Kewenangan pengaturan setiap lalu lintas pergerakan udara terhadap semua jenis pesawat di Sultan Thaha Airport oleh AirNav Indonesia, kata Anton, diatur Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan beserta peraturan-peraturan turunannya.
(wartanews.co/Afrizal)