Kondisi Sungai Batang Merao Mengkhawatirkan

KERINCI (WARTANEWS.CO) – Kekeruhan Sungai Batang Merao yang membentang dari Kecamatan Siulak hingga sepanjang pinggiran Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci, kini sangat mengkhawatirkan warga yang bermukim di sepanjang Sungai terbesar di Kabupaten Kerinci ini.

Kekhawatiran ini diungkapkan oleh Lely, warga Desa Lubuk Suli, mengaku tidak lagi memanfaatkan air Sungai Batang Merao, yang selama ini dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci, karena setiap hari airnya berwarna kuning takut kita untuk memanfaatkannya, karena akan mendatangkan penyakit kulit dan bentuk penyakit lainnya.

Warga berharap agar ada upaya pemerintah untuk menangani hal ini, karena airnya sangat dibutuhkan oleh warga setempat untuk keperluan sehari-hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ganizul Gazam, saat jumpa pers, Kamis (12/10) dengan sejumlah wartawan mengakui bahwa tingkat kekeruhan Sungai Batang Merao ini memang tinggi, apalagi pada musim penghujan. Tetapi setelah air Sungai Batang Merao ini diambil sampelnya, kualitas airnya masih dikategorikan kelas dua, artinya masih digunakan untuk diminum tapi harus melalui proses PDAM.

Dengan demikian, Air Sungai Batang Merao masih memenuhi baku mutu lingkungan kelas dua dan belum mengkhawatirkan, masih bisa dimanfaatkan. Sungai Batang Merao ini sangat jauh berbeda dengan Sungai Batang Hari.

Sungai Batang Hari tercemar karena limbah merkuri dari pengolahan PETI di Merangin, sedangkan di Kerinci kekeruhan masih bercampur dengan limbah rumah tangga saja, solusinya berkaitan dengan pihak lain terutama pendangkalan harus dinormalisasi Sungai, ada di beberapa tempat tebing sungai yang runtuh, perumahan masuk pinggir sungai lima meter sepadan sungai.

Sama dengan kualitas air Danau Kerinci, masih kategori kelas dua, masih bisa dimanfaatkan asalkan melalui proses PDAM, jadi masyarakat tidak usah ragu untuk memanfaatkan air tersebut. (azmalfahdi)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *