JAMBI (WARTANEWS.CO) – Satu sekolah menengah kejuruan baru, berstatus negeri dilingkup Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi, berada di Kota Jambi telah berdiri, diatas areal lahan seluas 3,1 hektar.
Tepatnya di lokasi Kelurahan Ekajaya, Kecamatan Paal Merah, yakni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Kota Jambi. Kini di sekolah tersebut, telah berlangsung kegiatan proses belajar mengajar kepada semua peserta didik baru, angkatan pertama pada tahun pelajaran 2017-2018.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Kota Jambi, Hj Asmiati,SPd,MPd menyebutkan jumlah peserta didik baru, angkatan pertama diterima di SMK Negeri 6 Kota Jambi pada tahun pelajaran 2017-2018, semuanya 173 murid, rinciannya 99 orang siswa dan 74 orang siswi, terdiri 6 rombongan belajar.
“Awal saya ditunjuk sebagai pelaksana tugas kepala sekolah. Target penerimaan siswa baru, sebanyak 4 rombongan belajar (rombel). Alhamdulillah, kita sudah melampaui target, yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jambi,” ungkapnya ketika dikonfirmasi wartanews.co diruang kerjanya, Kamis (26/10/2017).
Lanjutnya semua peserta didik baru, angkatan pertama yang diterima disekolahnya bukan hanya dari warga Kota Jambi saja. Tapi ada sebagian dari luar daerah Kota Jambi, seperti Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Bungo.
Dipaparkan bidang keahlian diselenggarakan SMK Negeri 6 Kota Jambi pada tahun pelajaran ini, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dengan program keahlian Teknologi Komputer dan Informatika, kompetensi keahlian Multimedia, masa program pendidikan 3 tahun.
Selanjutnya bidang keahlian Pariwisata, dengan program keahlian Perhotelan dan Jasa Pariwisata, adapun kompetensi keahlian Perhotelan dengan masa program pendidikan 3 tahun.
“Saat ini, kompetensi keahlian diselenggarakan di sekolah SMK Negeri 6 Kota Jambi, hanya ada dua kompetensi, yaitu Multimedia dan Perhotelan. Masing-masing peserta didik, yakni 104 orang siswa/siswi mengambil kompetensi keahlian Multimedia, dan 69 orang siswa/siswi lainnya, memilih Perhotelan,” sebutnya.
Dikatakan mantan Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP-P1) SMK Negeri 2 Kota Jambi ini, pihaknya masih membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana, untuk kegiatan kelancaran Proses Belajar Mengajar (PBM).
Bahkan saat ini, sekolahnya pun tidak berpagar sehingga mengganggu keamanan dan lingkungan sekolah. Kemudian sekolah juga membutuhkan penambahan daya arus watt listrik, untuk mencukupi segala kebutuhan kapasitas tegangan arus listrik guna kelancaran kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.
“Kita saat ini, sangat membutuhkan kelengkapan sarana dan prasarana sekolah, untuk mendukung peningkatan sumberdaya manusia anak-anak kita. Selain itu, kedepannya juga, harus dibangun pagar, untuk pengamanan lingkungan sekolah. Berikutnya tegangan arus listrik disini juga perlu ditambah, saat ini kita menggunakan Token listrik, dengan kapasitas sebesar 1.300 watt.
Mungkin kita upayakan, bagaimana untuk kebutuhan listrik di sekolah ini, kita bisa gunakan Meteran (seperti sekolah umum SMA/SMK lainnya). Kita akan konsultasikan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), soal kendala yang kita hadapi disini. Karena besar sekali beban biaya, yang harus kita keluarkan (selama ini), untuk membayar pemakaian Token Pulsa listrik sekolah,” keluhnya.
Sarana dan prasarana yang ada, antara lain 6 ruang kelas, 2 ruang praktek untuk kegiatan siswa saat ini, yaitu ruangan praktek kompetensi keahlian Multimedia dan Perhotelan. Selanjutnya sebuah ruangan luas, yang menyatu untuk masing-masing ruang kerja kepala sekolah, beserta majelis guru dan staf tata usaha.
“Tenaga guru semuanya 22 orang, masing-masing 4 guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), dan 18 staf tenaga pengajar berstatus honor. Untuk tenaga guru disini, 6 orang diambil dari SMK Negeri 2 Kota Jambi, (termasuk dirinya) yakni 4 guru berstatus ASN dan 2 orang honor,” papar Asmiati. (Afrizal)