SUNGAI PENUH (WARTANEWS.CO) – Wali Kota Sungai Penuh H. Asafri Jaya Bakri (AJB), Sabtu (23/9) memberikan kuliah umum pada Mahasiswa Baru (MARU) Sekolah Tinggi lmu Ekonomi (STIE) Sakti Alam Kerinci (SAK), bertempat di Kampus II Tambak Tinggi, Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci.
Kehadiran Wali Kota Sungai Penuh ini, merupakan undangan dari civitas akademika STIE-SAK, dalam memperkenalkan Program Studi dan Program Pendidikan (PPSPP) 2017-2018.
Pada kesempatan ini Wali Kota menegaskan pentingnya pengembangan entrepreneurship sebagai salah satu syarat untuk mencapai kemajuan daerah dan bangsa.
“Saat ini entrepreneur di Indonesia baru sebesar 1,6 persen atau baru 3,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. Harusnya minimal 2 persen atau 5,4 juta jiwa agar sebuah bangsa bisa dikatakan sudah maju,” jelas Wali Kota.
Wako menggambarkan bahwa, Kota Sungai Penuh tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), karena itu dia bertekad menjadikan Kota Sungai Penuh sebagai pusat perdagangan dan jasa. “Kita bangun infrastruktur, kita ubah paradigma masyarakat agar ikut turun langsung dalam dunia perdagangan dan jasa,” ujarnya.
“Apa yang kita program itu menampakkan hasil, ini terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sungai Penuh berada pada angka 72,48, kondisi ini atas rata-rata nasional dan di Provinsi Jambi berada dibawah Kota Jambi, disamping itu jumlah UMKM juga tumbuh sangat signifikan,” ungkap Wako.
Indikator lain, angka kemiskinan terus mengalami penurunan dan menjadi yang terendah di Provinsi Jambi sekitar 3,13 persen atau 2000 orang dari total jumlah penduduk Kota Sungai Penuh sebanyak 104.000 orang.
Ditegaskan Wako, capaian tersebut mendapat pengakuan dari pemerintah pusat dengan ditetapkannya Kota Sungai Penuh sebagai salah satu daerah otonom paling berhasil di Indonesia, ini berdasarkan hasil evaluasi pihak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ditekankan Wako, agar mahasiswa baru STIE-SAK sejak dini menumbuhkan semangat berwirausaha, sehingga ketika nantinya setelah dari Kampus bisa berorentasi sebagai job creator (pencipta lapangan Kerja), bukan sebagai job seeker (pencari kerja).
Untuk mewujudkan hal itu, Wako AJB mengharapkan adanya dukungan dari Kampus melalui kebijakan-kebijakan yang mendorong lahirnya para wirausahawan “STIE Sakti Alam Kerinci”.
STIE-SAK harus melahirkan para pelaku-pelaku usaha, tidak hanya melahirkan ahli-ahli ekonomi saja. Kuliah umum ini sangat mendapat perhatian dari Mahasiswa Baru STIE-SAK, dengan mengacungkan tangan untuk bertanya.
Ketua STIE-SAK, DR. Alvia Santoni, SE, MM menyebutkan bahwa mahasiswa baru yang diterima tahun kuliah 2017-2018 sebanyak 470 orang, sedangkan mahasiswa yang aktif sekarang terdapat sebanyak 1300 orang, yang terdiri dari tiga jurusan masing-masing manajemen pembangunan dan akuntansi, semuanya program Strata 1 (S1). (azmalfahdi)