Sekda Tegaskan Pentingnya Hilirisasi Tingkatkan Kesejahteraan dan Pembangunan Jambi

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Seminar Nasional Kemitraan Strategis Untuk Pengembangan Ekonomi Kerakyatan dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan berlangsung di Golden Ballroom Abadi Suite Jambi, Senin (11/12/17).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo menegaskan pentingnya pemerataan ekonomi serta penekanan angka kemiskinan dalam sebuah negara agar pembangunan dapat berjalan maksimal,”Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tidak bisa berjalan kalau terjadi gejolak sosial, menurunkan gini ratio atau angka kemiskinan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan,” kata Menteri Desa.

Menteri Desa menjelaskan terkait problematika pedesaan dimana 82,77 persen hidup pada sektor pertanian diantaranya skala ekonomi kecil, akses pasar yang sangat terbatas, tidak terintegrasi vertikal, tidak tersedianya industri paska panen, minim permodalan, keterlibatan swasta minim,”Solusi dengan klusterisasi produk unggulan desa, menciptakan integrasi vertikal, pelibatan swasta untuk industri paska panen,” kata Eko Putro Sanjoyo.

Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H. M. Dianto menyampaikan seminar berkaitan dengan masalah ekonomi tersebut sangat baik bagi Provinsi Jambi saat ini masih membutuhkan berbagai upaya bersama dalam pembangunan masyarakat,”Belum optimal komoditi pertanian yang dihasilkan karena nilai tambah produk masih kurang,” ungkap Sekda.

Pertanian, perikanan, kehutanan menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian Provinsi Jambi yang diharapkan berimbas pada peningkatan pendapatan daerah serta peningkatan kesejahteraan petani, Sekda berharap sektor tersebut mampu dioptimalkan agar berkontribusi nyata dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah,”Belum besar kontribusi dalam PAD juga peningkatan kesejahteraan petani disebabkan penjualan masih dalam keadaan bahan mentah,” jelas Sekda.

Proses hilirisasi atau industri guna optimalisasi setiap bahan baku yang dihasilkan dari daerah Jambi diharapkan semakin mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sekda menekankan hal tersebut saat memberi sambutan dihadapan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Dr. Muliaman Hadad, Ketua ISEI Jambi Prof. Syamsurizal Tan, pihak pengusaha dan undangan lainnya,”Karet, Kelapa Sawit maupun batubara belum banyak hilirisasi dan Pemerintah Provinsi Jambi telah memberi kemudahan penanaman modal bagi investor,” kata Sekda.

Sekda menjelaskan Pemerintah Provinsi Jambi melakukan upaya kerjasama dengan pihak terkait dalam pembangunan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, jalan, jembatan, listrik,”Dana yang besar perlu sinergi dengan Pemerintah Pusat, BUMN maupun pihak swasta,” ujar Sekda.

Keadilan serta pemerataan pembangunan membutuhkan kerjasama antara Pemerintah dengan pelaku ekonomi, pemangku kepentingan dengan lembaga keuangan memberikan sistem kredit yang berpihak pada sektor riil perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan, industri rumah tangga dan ekonomi kreatif,”Komitmen bersama serta mengedepankan prinsip pembangunan inklusif (terbuka) dan berkeadilan,” harap Sekda.

Ketua ISEI Dr.Muliaman Hadad menjelaskan upaya pengembangan kesejahteraan masyarakat pedesaan dengan model kerjasama dengan perusahaan memiliki semangat kemajuan dengan melakukan upaya mengubah pola masyarakat pedesaan yang selama ini masih berorientasi kedalam,”Masyarakat kita sangat tradisional dan komunal banyak berorientasi kedalam, kita ingin masyarakat berorientasi keluar,” kata Dr. Muliaman Hadad.

Dr.Muliaman Hadad mendorong pengusaha untuk bekerjasama dalam model pemberdayaan masyarakat dibidang ekonomi,”Setelah berdayakan masyarakat desa perlu dipikirkan penjualan hasil produksi (pasar), hasilkan komoditas komoditas lain(nilai tambah), membangun pusat pelatihan,” papar Dr. Muliaman Hadad.

Selanjutnya Dr. Muliaman Hadad menyampaikan dorongan program pembangunan kawasan dengan sistem usaha berkelanjutan, Value Change (saling ketergantungan), Model kemitraan mengedepankan kerjasama antara kalangan usahawan dengan masyarakat sekitar, “Semangat kemitraan dan kolaborasi komunitas seperti jagung, cokelat serta tanaman yang bisa berbasis industri,” tutup Ketua ISEI.

Acara Seminar Nasional juga diikuti para mahasiswa yang menempuh pendidikan di Jambi. (Raihan)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *