Pencurian Kulit Manis Kembali Terjadi Kerinci

KERINCI (WARTANEWS.CO) – Pencurian Kulit Manis (Cassiavera) kembali terjadi di Kabupaten Kerinci. Pencurian kalit manis ini dilakukan oleh pencuri dikebun warga.

Sudah menjadi kebiasaan para peladang kayu manis tanaman tua ini dibiarkan hidup dikebun bertahun-tahun. Setelah harga jualnya mulai naik baru di panen.Kondisi sekarang harga jualnya mulai tinggi sehingga menggiurkan bagi pencuri untuk mengambil kayu manis, apalagi kondisi kebun yang jauh jaraknya dengan tempat tinggal warga.

Joni Efendi, mantan anggota DPRD Kabupaten Kerinci sudah dua kali menjadi korban kulit manisnya di curi. Kulit manis Joni Efendi yang dijemur didepan rumah raib disikat maling, akibatnya dia mengalami kerugian Rp 25 juta.

Kemudian, Sabtu malam (5/5) kulit manis Joni Efendi kembali disikat maling “puluhan batang kulit manis saya di sikat maling, dengan cara menguliti batang kulit manis secara berdiri tegak,” ungkap Joni Efendi, Selasa (8/5).

Kebun saya terletak di Sungai Tuak, perbatasan Desa Siulak Deras dengan Danau Tinggi dekat PDAM Siluak Deras Mudik. “Saya baru tahu paginya, besar kemungkinan aksi yang dilakukan pencuri di saat saya menghadiri Debat Publik Pilkada Kerinci, Sabtu malam (5/5), karena pencuri tahu saya tidak mungkin kekebun malam-malam selain itu saya berada di Sungai Penuh,” lanjut Joni.

Kejadian ini sudah dilaporkan kepada pihak Kepolisian Sektor Gunung Kerinci, termasuk pencurian kulit manis yang dijemur didepan rumah, namun hingga kini belum ada tanggapan. Dirinya berharap agar pihak kepolisian serius untuk mengatasi pencurian kulit manis.

“Anehnya ada salah satu akun Facebook Baboho jakoho yang mengupload gambar diduga pelaku pencurian, namun belum jelas keberadaannya. Kita berharap pihak kepolisian bekerja cepat sehingga tidak ada lagi korban berikutnya,” ungkapnya.

“Maraknya pencurian kayu manis saat sekarang ini ada pengaruh dari naiknya harga kayu manis 350 persen, kini para petani resah dengan adanya aksi pencurian kayu manis ini,” ungkap anto warga Siulak.

Warga minta pihak kepolisian mengungkap tuntas pencurian kayu manis yang kini semakin marak. Serta mengusut juga siapa penadah dari hasil pencurian kayu manis tersebut. Petani juga minta kepada pedagang pengumpul untuk tidak membeli kulit manis yang berwarna hitam, artinya kulit manis ini masih basah belum dijemur. Kalau pemilik kebun yang punya kulit manis, tentu mereka akan menjemur hingga kering dahulu baru dijual.

Kapolsek Gunung Kerinci ketika dihubungi untuk konfirmasi belum mengangkat ponselnya. Sebelumnya, pihaknya mengakui kawasan gunung Kerinci marak warga kehilangan kulit manis, bahkan pihaknya sudah sering kali turun ke ladang melihat kondisi itu. (Azmal Fahdi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *