MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Ujung tombak Pendapatan Asli Desa (PAD), melalui pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang profesional sangat diperlukan dalam rangka mendongkrak peningkatan ekonomi keluarga dan kesejahteraan semua warga desa, dan hal itupun ternyata disadari betul oleh pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi.
Kepala Desa Solok, Datuk Basar mengungkapkan sampai saat ini, pihak Pemdes belum mempunyai BUMDes. Akan tetapi pada 2020 ini, pihaknya berencana mematangkan sekaligus mempersiapkan jenis-jenis usaha yang tepat dan layak untuk dikembangkan menjadi usaha ekonomi yang lebih produktif bagi peningkatan modal BUMDes di Desa Solok agar lebih maju dan berkembang kedepannya sehingga menguntungkan PAD Desa Solok, Kecamatan Kumpeh Ulu.
Jenis-jenis usaha yang akan dikelola BUMDes tersebut, paparnya, harus benar-benar berorientasi laba/untung dan tidak merugikan modal dan usaha BUMDes nantinya sehingga tidak menjadi beban bagi Pemdes dan seluruh masyarakat desa.
“Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Solok, yang akan dibuat ini kedepannya, tentunya harus berlaba dan menguntungkan, dan berorientasi profit untuk jenis-jenis usaha yang akan dikelola para Pengurus BUMDes kedepannya. Tentunya, usaha yang akan dikelola oleh BUMDes ini, harus multi usaha dan multi bisnis, dan usahanya pun juga menguntungkan. Kalo menurut saya, lebih kepada usaha yang akan dikelola nantinya, jenis usaha jasa dan perdagangan, dan itu sangat jelas sekali usahanya memiliki laba/untung, lebih berorientasi kepada profit bagi jenis usaha yang akan dikelola dan dikembangkan oleh BUMDes kita.
Contohnya usaha layanan jasa pengisian pulsa Hp/Android, pengisian Token listrik, jasa pelayanan transaksi pembayaran iuran BPJS, melayani jasa pembayaran iuran PDAM, melayani iuran cicilan/kredit dan lain-lain. Juga yang tidak kalah pentingnya lagi, kedepannya harus menjadi agen penjualan pupuk dan obat-obat pertanian, dan juga menjual alat-alat pertanian, menjadi Distributor/agen penjualan Beras dan komoditi Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang dibutuhkan warga setiap hari, menjadi penyedia bahan-bahan untuk material bangunan, dan lain sebagainya,” jelasnya saat dikonfirmasi Wartanews di Kantor Kepala Desa Solok, Rabu (15/01/2020).
Ditambahkan Datuk Basar bahwa jenis usaha BUMDes di sektor jasa dan perdagangan harus memiliki nilai tambah bagi penerimaan desa, melalui pembagian keuntungan yang harus disetorkan kepada desa sebesar 50 persen, dan 50 persennya lagi untuk dinikmati para Pengurus.
Banyak masukan dan saran dari masyarakat disampaikan kepada Pemdes Desa Solok terkait jenis usaha yang tepat bakal dikelola BUMDes kedepannya selain sektor usaha jasa dan perdagangan, diantaranya adalah Pemdes Desa Solok berkesempatan untuk memanfaatkan sepanjang Jalan Usaha Tani (JUT) yang ada di Desa Solok sekarang ini, untuk ditanami pohon-pohon Pinang di kanan-kiri jalan JUT sepanjang lebih kurang 10 kilometer.
“Saran dan usul banyak disampaikan kepada kita, dan kami dari pihak Pemdes Desa Solok begitu tertarik, untuk memanfaatkan lahan di sepanjang JUT yang ada di desa kita ini, untuk ditanami pohon-pohon Pinang di sebelah kanan dan kiri sepanjang jalan JUT tersebut.
Adapun panjang jalan JUT tersebut, lebih kurang 10 kilometer, yang nantinya akan kita tanami pohon-pohon Pinang sebagai ‘Gerakan Serentak Penanaman Pohon Pinang Desa Solok’ sebanyak 6.600 batang seluruhnya, dan kita lakukan secara bertahap selama kepemimpinan saya selaku Kepala Desa Solok untuk enam tahun kedepan (2019-2025). Memang tidak bisa sekaligus, kita lakukan sesuai dengan kemampuan keuangan desa,” paparnya kepada media online ini.
Lanjutnya menambahkan terkait ‘Gerakan Serentak Penanaman 6.600 Pohon Pinang di Desa Solok’ yang bakal dikelola Pengurus BUMDes kedepannya ini, sebut Datuk Basar, memiliki prospek yang cerah, sangat menguntungkan dan mempunyai nilai tambah terhadap pemanfaatan komoditi Pinang tersebut, antara lain buah dan pelepah Pinang sangat dicari di pasaran sehingga usaha Pinang yang dikelola BUMDes Desa Solok lebih produktif dimasa mendatang.
Disinggung masalah kualitas SDM para Pengurus BUMDes tersebut, katanya, justru menjadi PR bagi pihak Pemdes Desa Solok.
“Memang tidak sembarangan, orang-orang yang akan menempati posisi di kepengurusan BUMDes ini. Orang-orang tersebut, tentunya harus mempunyai visi dan misi yang jelas, serta memiliki kemampuan yang handal, dan sesuai kompetensi di bidangnya, dan juga mereka harus memiliki integritas untuk mengelola BUMDes tersebut. ‘On the Right Man On the Right Job’ yakni ya, mereka-mereka tersebut, haruslah memiliki filosofi ini, kemampuan seseorang itu harus sesuai kemampuan dan pekerjaannya.
Tentu saja, kita perlu memusyawarahkannya dengan semua unsur-unsur terkait di pemerintahan desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, dan semua masyarakat di Desa Solok mengenai posisi kunci para Pengurus BUMDes tersebut kedepannya, sebelum kita melangkah lebih jauh, dan diharapkan para Pengurus BUMDes ini, nantinya mereka harus benar-benar memiliki kemampuan yang cakap, dan kompetensi di bidangnya serta berintegritas,” terangnya. (Afrizal)