KERINCI (WARTANEWS.CO) – Tiga Paslon Bupati kerinci, Rabu pagi (14/2) dilapangan upacara Pemda Kerinci, mendeklarasikan tolak politik uang dan sara pada Pilkada 2018.
Masing-masing pasangan calon ini mendeklarasi dan menandatangani MoU sesuai dengan isi deklarasi masing- masing paslon tersebut.
Deklarasi didahului dengan pasangan urut 1 Monadi-Edison. Menyatakan komitmennya menolak dan melawan segala bentuk politik uang dan politisasi sara. Sertamengajak pemilih menentukan pilihan yang cerdas berdasarkan visi dan misi pasangan calon.
Pasangan calon nomor urut 2 menyampaikan komitmennya disampaikan Ami Taher, mewakili Adi Rozal menyatakan menolak politik uang dan politisasi sara pada pilkada.
Karena politik uang dan politisasi sara bisa merampas hak dan kedaulatan pemilih.
“Kami beranggapan bahwa politisasi sara akan dapat menyebabkan pengkotak-kotakan dalam masyarakat, menimbulkan gesekan membuat Pilkada tidak kondusif. Serta mengajak pemilih mari kitajadikan pilkada yang damai dan santun serta berintegritas,” ungkap Ami Taher.
Paslon nomor urut 3 Zainal Abidin- Arsal Apri, mendukung sepenuhnya pilkada damai dan demokratis.
Menolak tegas dan untuk pihak terkait agar menindak dan proses Politisasi baik dalam bentuk uang maupun sara.
Menolak politik uang, intimidasi sara serta menggerakkan ASN dan aparat desa mempengaruhi pemilih . Menyatakan pemilih secara cerdas menentukan pilihan.
Komisioner KPU Provinsi Jambi, Afrizal mengatakan politik uang akan menciptakan korupsi dalam pemerintah daerah. Sedangkan politik sara akan mengganggu persaudaraan sesama.
Menghadapi tantangan ini Komisioner KPU mengajak semua komponen khususnya pemangku kepentingan serta masyarakat kerinci untuk bersama-sama mewujudkan pemilu yang bersih dan berkualitas.
Menjujung tinggi nilai bangsa, sama-sama menolak politik uang dan politisi sara serta menciptakan demokrasi tanpa politik uang dan sara. (Azmal Fahdi)
