Menteri Agama Resmikan Alih Status IAIN Kerinci

KERINCI (WARTANEWS.CO) – Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Kamis(10/5) meresmikan alih status IAIN Kerinci dari semula STAIN Kerinci, Ma’had Al Jami bertempat di Kampus utama Desa Sumur Gedang Sungai Liuk, Kecamatan Pesisir, Bukit Kota Sungai Penuh.

Peresmian IAIN Kerinci ini ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Menteri Agama, disaksikan Setditjen Pendis, Pjs Gubernur Jambi. Usai penandatanganan prasasti dilanjutkan dengan penyerahan surat hibah tanah dari pemerintah desa Ujung Pasir dan desa Koto Tuo Ujung Pasir Kecamatan Danau kerinci seluas 10 hektar yang akan digunakan untuk pembangunan kampus 3 IAIN Kerinci.

Turut hadir Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam, Prof Dr M Isom Yusqi, M.Ag. Rektor UIN Sultan Thaha Jambi, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi dan Sumatera Barat, Wali Kota Sungai Penuh dan Pjs. Bupati Kerinci beserta unsur Forkompinda.

Menteri Agama R.I Lukman Hakim Saifuddin, pada kesempatan ini mengatakan IAIN Kerinci harus terus berbenah agar bisa menyaingi UIN Jambi. Selain itu Menteri menyampaikan adanya keseriusan membina Perguruan Tinggi keislaman termasuk IAIN Kerinci. “Saya hari ini sengaja membawa Setditjen, Bapak Isom,untuk melihat langsung IAIN Kerinci dan menerima surat hibah tanah dari tokoh masyarakat, agar ditahun 2019 IAIN Kerinci menjadi Prioritas,” katanya.

Menteri juga mengucapkan terima kasih kepada pendahulunya, pendirinya yang dahulunya merupakan cabang IAIN Jambi kemudian menjadi STAIN Kerinci dan saat sekarang menjadi IAIN Kerinci.

Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, pada kesempatan ini mengatakan pendidikan sangatlah penting untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia.

“Pembangunan SDM harus sejalan secara nasional, peningkatan SDM perlu diasuh melalui pendidikan,” kata Fachrori Umar.

Rektor IAIN Kerinci Dr Y Sonafist, M..Ag melaporkan saat ini IAIN Kerinci memiliki 4 Fakultas, masing-masing Syariah, Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Ekonomi dan Bisnis Islam, Ushuluddin Adab dan Dakwah dengan program study S1, sebanyak 13 orang dan 1 program study S2. (Azmal Fahdi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *