Masyarakat Tolak Mengganti Nama Gunung Kerinci

KERINCI (WARTANEWS.CO) – Masyarakat Kabupaten Kerinci dengan tegas menolak rencana dari Solok Selatan, Sumatera Barat akan mengganti nama Puncak Gunung Kerinci.

Solok selatan akan mengganti nama puncak Gunung Kerinci itu, dengan nama Puncak Joko Widodo, sesuai dengan nama Presiden RI ke-7. Tidak hanya itu, juga diusulkan agar tempat perkemahan terakhir pada ketinggian 3.200 MDPL juga diberi nama Camping Siti Nurbaya.

Rencana Solok Selatan tersebut mendapat penolakan keras dari Warga Kerinci. Karena sejak adanya Kerinci dipermukaan Bumi pertiwi ini, nama puncak Gunung tertinggi di Sumatera itu adalah Gunung Kerinci. Di benua manapun Gunung tertinggi di Sumatera itu dikenal degan Gunung Kerinci .

Mengganti nama puncak Gunung Kerinci, sama artinya menghilangkan sejarah Kerinci, dan ini mendapat tantangan keras dari masyarakat kerinci.

Erwin , salah seorang anggota kelompok Pecinta Alam Kerinci menolak keras rencana pemberian nama puncak Kerinci menjadi puncak Joko Widodo.

“Saya tidak setuju pemberian nama tersebut, karena Gunung Kerinci itu milik Kabupaten Kerinci dan Provonsi Jambi , bukan milik Solok Selatan Sumatera Barat. Nanti kita akan kumpulkan seluruh rekan-rekan untuk berdiskusi menolak pemberian nama puncak Kerinci menjadi puncak Jokowi,” beber Erwin kepada Wartanews.co, jumat (16/2).

Erwin meminta Pemerintah Provinsi Jambi dan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) untuk turun kelapangan dan menemui Pemerintah Solok Selatan guna menyelesaikan permasalahan ini. Kalau Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Kerinci tidak cepat turun menyelesaikan masalah ini, nanti Solok Selatan mengklaim bahwa Gunung kerinci merupakan milik Solok Selatan.

Hal senada juga disampaikan Syukran, pendiri Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala ) IAIN Kerinci minta kepada pihak terkait seperti Disporabudpar Kerinci hingga DPRD dan Bupati Kerinci untuk mengambil tindakan cepat.

Pihak terkait harus segera mengambil tindakan, ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Mengganti nama Puncak Kerinci dengan Puncak Joko Widodo.

Menurut Syukran ,kelompok pecinta alam tidak terlalu mempersoalkan pembukaan jalur pendakian baru dari Solok Selatan. Ia menilai Kabupaten kerinci masih bisa bersaing agar pengunjung lebih memilih lewat Kerinci dibanding Solok Selatan.

“Namun kalau menganti nama, ini artinya ada upaya dari Solok Selatan untuk menghilangkan nama gunung berapi tersebut dari nama Gunung Kerinci. Bisa jadi kalau ini dibiarkan lama kelamaan bukan Gunung Kerinci lagi namanya berubah menjadi Gunung Berapa Joko Widodo,” ungkapnya.

Sementara itu, Herdi warga kerinci lainnya juga mengutuk keras Solok selatan untuk menganti nama Puncak Kerinci dengan Puncak Joko Widodo. “Gunung Kerinci itu milik Kerinci ,jangan ada yang mau menganti namanya,” tegasnya. (Azmal Fahdi)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *