JAMBI (WARTANEWS.CO) – Wakil Walikota Jambi, H. Maulana menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan pembahasan Mew Life yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jambi secara daring/online, di ruang City Operator Center (COC) Kota Jambi, Sabtu (06/06/2020).
Salah satu dari narasumber Australia adalah ahli pandemi, yang merupakan orang Indonesia, sedang mengambil Pelayanan Sosial Dasar (PSD) pandemi khusus mengenai ilmu-ilmu pademi di Australia yakni Dokter Dicky Budiman.
Dalam kesempatan itu, Maulana menjelaskan tentang hal-hal yang sudah si lakukan Pemkot di awal mulai penanganan, pencegahan wilayah perbatasan sampai dengan upaya melakukan testing massal di pasar, mengisolasi dari pasien yang rapid reaktif di graha lansia dan swab positif di rumah sakit sampai angka kesembuhan yang sudah di dapatkan yaitu 7 kasus sembuh,
“Masih ada 20 orang yang dirawat termasuk upaya kita mengeluarkan perwal 21/2020 untuk persiapan kita menuju new normal melalui relaksasi ekonomi dan sosial,” jelasnya.
Pemkot mendapatkan apresiasi dari ahli pandemi dalam langkah-langkah strategis yang sudah di ambil pemerintah Kota Jambi. Ahli pandemi tersebut meminta izin agar bisa di share, diketahui mereka adalah konsultan di bidang pandemi di WHO dan di beberapa daerah di Indonesia.
Ada satu langkah besar lagi yang lakukan Pemkot, yaitu dengan melakukan pemeriksaan atau testing PCR yang sekarang bekerjasama dengan kedokteran Universitas Jambi. Kalau ini bisa di lakukan, maka new normal di kota Jambi bisa lebih baik dan percaya diri.
“Kita bisa lakukan karena pemeriksaannya bisa 2 hingga 3 jam yang bisa di putuskan, apakah orang ini positif, isolasi Mandiri, isolasi di rumah sakit atau isolasi di graha lansia sehingga ketakutan akan muncul gelombang kedua puncak peningkatan kasus,” kata Maulana.
“Sekarang kita sudah turun jauh, namun apabila kita gagal dalam arti peningkatan kesadaran masyarakat yang tidak baik, gaya bebas kehidupannya kembali lagi ke sebelum ada Covid-19 dari kontak fisik, tidak pakai masker dengan, maka terjadi gelombang kedua dan ini yang akan lebih parah,” sambungnya.
Pemkot akan mempersiapkan tenaga kesehatan dan tidak boleh kita istirahatkan. Adaapun 50 perusahaan yang mengajukan relaksasi, namun 21 perusahaan yang di setujui. Sisa perusahaan yang belum mengajukan persyaratan relaksasi akan di kirim surat bahwa anda belum melengkapi semua.
Maulana sudah berkali-kali menyampaikan bahwa tidak ada relaksasi di bidang kesehatan. “Jadi nggak bisa di nego-nego, apakah kurangnya sedikit dan di bolehkan saja, tidak ada tempat cuci tangan, buka saja, oh itu tidak bisa,” tegasnya.
Dari 50 perusahaan yang masuk itu hanya 21 yang sudah di setujui, karena sudah diverifikasi dan memenuhi syarat dan sisanya diberi surat untuk melengkapi. Satu, dua atau tiga hari ini kalau sudah melengkapi baru di setujui.
“Masih ada memang yang bukan karena ingin melanggar, tetapi ketidaktahuan mereka, yang belum tahu apa yang dimaksud physical distancing tempat makan itu seperti apa,” ujarnya.
Para perusahaan di minta mengajukan surat secara kolektif dan online serta sudah kita fasilitasi. Tugas Insvektor yang sudah mengajukan surat dan tim akan turun 3 kali 24 jam serta sudah disetujui. Setelah mereka buka 1 hingga 2 minggu tim insvektor akan datang tanpa memberitahu terlebih dahulu.
Kecamatan Babinsa, babinkamtibmas dan tim lain akan turun untuk melakukan pengecekan di perusahaan yang telah di setujui. Apabila terdapat pelanggaran, maka perusahaan tersebut akan di tegur dan pelanggaran kedua akan di beri denda sebesar 5 juta.
“Semua di lakukan bertahap, yang tahap pertama di tegur, tahap kedua di denda 5 juta, tahap ketiga dinaikkan 100% menjadi 10 juta hingga tahap akhir, izin relaksasi akan dicabut dan di minta untuk tutup dahulu agar bisa melengkapi apa yang di minta,” pungkasnya. (cbf)