JAMBI (WARTANEWS.CO) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemerintah Provinsi Jambi, Drs. H. Wahyuddin, MPd, melalui Kepala Bidang Olahraga, Ahmad Thoulon, SH, MH, menyambut baik dan mendukung sepenuhnya wacana pemberian program perlindungan jaminan sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada semua atlit olahraga dalam bentuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), dan juga perlindungan Jaminan Kematian (JKM).
Baik itu, kepada semua atlit berasal dari pusat pembinaan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) daerah, maupun seluruh atlit olahraga pendidikan pelajar di pusat pembinaan dan pelatihan pemerintah daerah (pemda), terutama di lingkungan Pemda Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Diskepora) Provinsi Jambi.
Disamping itu, ungkapnya, perlu juga pemberian perlindungan jaminan sosial kepada atlit olahraga masyarakat, atau atlit-atlit cabang olahraga tradisional berkembang di tengah masyarakat dan terus dilestarikan oleh masyarakat adat dan daerah, seperti cabang olahraga Sumpit, Engrang, Hadang, Dagongan, dan Terompah Panjang.
Justru sekarang ini, telah menjadi agenda rutin diselenggarakan setiap tahunnya berdasarkan instruksi pemerintah pusat, yang menginduk dalam Federasi Olah Raga Masyarakat Indonesia (FORMI).
“Kami sangat mendukung (sekali). Akan tetapi, bila lebih bagusnya lagi, diupayakan kerjasama ditingkat Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan pimpinan BPJS Ketenagakerjaan ditingkat pusat. Sehingga bila ada perintah dari pusat, maka kita di daerah, tinggal melaksanakannya saja,” jawabnya saat dikonfirmasi wartanews.co di ruang kerjanya, Jumat (04/08) di Kota Jambi.
Lanjutnya pada 2017, kata dia, pihaknya sudah merencanakan usulan program perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan bagi semua atlit Pusat Pembinaan Latihan Pelajar (PPLP).
Alasannya atlit-atlit PPLP ini, rentan dengan ancaman resiko cedera, dan bahkan berujung pada resiko kematian. Saat mereka sedang berlatih, dan bertanding mengikuti event-event turnamen dan kejuaraan. Sehingga diperlukan perlindungan jaminan asuransi bagi para atlit tersebut, salah satunya perlindungan program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
“Bila atlit bertanding (mengikuti turnamen dan event kejuaraan daerah atau kejuaraan nasional mewakili kontingen daerah Provinsi Jambi) dimanapun. Mereka pun selalu diasuransikan. Sehingga sangat perlu, diberikan jaminan kepada mereka di dalam program perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.
Ahmad Thoulon mengatakan saat ini, pihaknya membina 91 orang atlit olahraga pendidikan pelajar di pemusatan pelatihan PPLP, yang notabene adalah atlit-atlit pelajar ditingkat jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di daerah Provinsi Jambi.
“Saat ini, ada 91 atlit pelajar, yang kita lakukan pembinaan terhadap mereka, dan mereka tinggal di dalam asrama, dan dibiayai oleh pemerintah daerah Provinsi Jambi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan juga bantuan pusat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Masing-masing, 50 atlit laki-laki, dan 41 orang atlit perempuan dari total 11 cabang olahraga keseluruhannya. Untuk induk olahraga atlit pelajar ini, yaitu Badan Pembinaan Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI),” paparnya.
91 atlit pelajar di dalam pemusatan pelatihan PPLP Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemerintah Provinsi Jambi tersebut, tambahnya, tersebar di lokasi Asrama Atlit PPLP Kolam Renang Kotabaru, Asrama Atlit PPLP GOR Kotabaru, dan Asrama Atlit PPLP Lapangan Sepakbola Stadion Mini Telanaipura.
Adapun 11 cabang olahraga pendidikan tingkat pelajar, yang digeluti 91 orang atlit PPLP sekarang ini, masing-masing Senam, Karate, Angkat Besi, Pencak Silat, Tinju, Judo, Atletik, Dayung, Gulat, Panahan, dan Taekwondo. (Afrizal)