Buku GURU GENERASI MILENIAL, Dibuat Guru SMAN 12 Kota Jambi Meraih 4 Besar Nasional

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Salah satu tenaga pengajar di lingkungan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Kota Jambi, yakni Saiful Effendi, SPd,MPd, berhasil menembus empat besar nasional dalam event Lomba Penulisan Naskah Buku Nasional bagi Guru-guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Tingkat Nasional Tahun 2018 diselenggarakan Direktorat Pembinaan Guru, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Jakarta.

Melalui persaingan dan seleksi ketat, dilakukan dewan penguji terdiri dari para profesor ahli di bidang Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi (TIK) dan pakar ahli literasi berpengalaman di bidang karya ilmiah dan penulisan naskah buku-buku nasional dan internasional dari Perguruan Tinggi terkenal di tanah air, antara lain Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Saiful Effendi, guru mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 12 Kota Jambi, dia menceritakan ketatnya persaingan di tingkat nasional dalam perlombaan tersebut. Peserta yang bersaing dengannya, umumnya guru-guru pendidikan menengah dari seluruh SMA di wilayah tanah air, serta perwakilan guru terbaik dari Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PPLK) seluruh Indonesia.

“Untuk dewan penguji lomba penulisan naskah buku nasional bagi guru pendidikan menengah dan pendidikan khusus tahun 2018, diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Agustus 2018 lalu di Jakarta. Para penguji, adalah para Profesor yang ahli di bidang Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi (TIK) dan ahli literasi dari Peguruan Tinggi terkenal, yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY),” sebutnya kepada media online ini.

Saiful mengungkapkan peserta lomba literasi penulisan naskah buku untuk guru-guru pendidikan menengah dan pendidakan khusus tingkat nasional tersebut, diselenggarakan Direktorat Pembinaan Guru, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang diikuti oleh lebih 1.500 guru dari seluruh Indonesia.

Dimulai seleksi di tingkat peserta, dengan mengirimkan penulisan naskah buku ke Direktorat Pembinaan Guru, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus pada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga KependidikanKemendikbud Republik Indonesia, Jakarta. Lalu pada Agustus 2018, melalui seleksi yang sangat ketat oleh Kemendikbud, peserta yang berhak untuk ikut ke babak selanjutnya, justru tersaring menjadi 100 orang. Diseleksi lagi sehingga menjadi 50 peserta untuk mengikuti penilaian akhir, yang diumumkan pada Desember 2018 lalu.

“50 orang guru, yang menjadi peserta lomba kali ini, termasuk saya. Juga saya, satu-satunya yang mewakili Provinsi Jambi dari utusan Kota Jambi ke tingkat nasional. Syukur, Alhamdulillah, akhirnya berhasil memperoleh peringkat keempat nasional dalam lomba penulisan naskah buku bacaan bagi guru-guru pendidikan menengah dan pendidikan khusus tahun 2018,” ungkapnya.

Selanjutnya dia menekankan kepada guru-guru yang mengajar di jenjang pendidikan menengah saat ini, seperti Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA). Mereka harus menguasai pengetahuan dan kemampuan TIK di era milenial sekarang ini.

“Untuk penulisan naskah buku nasional, yang ditulis oleh saya dalam lomba penulisan naskah buku bacaan bagi guru pendidikan menengah dan pendidikan khusus tahun 2018 tersebut. Dengan judul buku yaitu “GURU GENERASI MILENIAL” merupakan buku pengaya tentang guru, yang menitikberatkan bagaimana menjadi guru-guru generasi milenial, yang ‘melek’ (paham) Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi (TIK),” ujar Saiful.

Tantangan guru kedepannya sangat berat. “Harapan saya, guru harus menguasai Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi (TIK), dan guru harus lebih pintar dari murid. Tantangan guru itu, mengajar kepada generasi milenial saat ini. Justru malah kualitas murid lebih pintar dari gurunya, dan jauh berbeda dengan zamannya (saat itu). Guru sekarang, harus mampu menguasai pengetahuan TIK. Guru harus mampu meng-upgrade (terus-menerus meningkatkan kemampuan) pengetahuan,” harapannya. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *