KUALATUNGKAL (WARTANEWS.CO) – Hampir 80 persen sekolah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, mengalami kerusakan. Bahkan ada beberapa sekolah di Bumi Serengkuh Dayung Serentak Ke Tujuan ini, yang mengalami rusak total.
Sebagaimana yang dikatakan Kadis Pendidikan Tanjab Barat, Martunis Yusuf, mengatakan hampir 390 Ruang Belajar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat membutuhkan perbaikan. Kini jumlah kelas yang rusak lebih banyak dari kelas yang kondisi baik.
Dunia pendidikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini sangat membutuhkan perhatian.Terutama mengenai kondisi ruang belajar. Sebab, saat ini kondisi ruang belajar yang digunakan sudah banyak yang mengalami kerusakan. “Memang harus kita akui bahwa saat ini banyak ruang belajar yang rusak. Tetapi itu sesuai dengan tingkat kerusakan,” ujar Kadis.
Kadis Pendidikan Tanjab Barat ini mengungkapkan bahwa ruang belajar yang mengalami kerusakan total ada di Kecamatan Tungkal Ilir ada 2 kelas dan Kecamatan Merlung ada 1 kelas.
Untuk kerusakan berat ada 18 unit kelas. Yakni di kecamatan Muara Papalik ada tiga unit, Pengabuan ada dua unit, Renah Mendalu satu unit, Tebing Tinggi ada 1 unit, Tungkal Ilir ada 3 unit dan Tungkal Ulu ada 8 unit.
Kalau dari Data sekolah yang ada kerusakan tersebar di 12 kecamatan. Ada 1 Kecamatan yang tidak bermasalah yaitu kecamatan Bram Itam.
Sedangkan di kecamatan Batang Asam ada satu, Betara 12, Kuala Betara 8 unit, Merlung 7 unit, Muara Papalik 3 unit, Pengabuan 2 unit, Renah Mendalu 2 unit, Seberang Kota 1 unit, Senyerang 4 unit, Tebing Tinggi 6 unit, Tungkal Ilir 1 unit dan Tungkal Ulu 4 unit. Dengan rincian
Rusak ringan yang dominan, dari 390 unit ruang belajar yang ada, sebanyak 245 unit.
Yang rusak Sedang 52 unit, Rusak Berat 18 unit dan rusak total hanya 3 unit, yang bagus ada 72 unit,”ungkap Martunis.
Lalu, untuk perbaikan itu sendiri dikatakannya pihak Kabupaten mendapatkan bantuan dari Kementerian. Dimana kerusakan yang mendapatkan bantuan cukup banyak. Totalnya ada 91 unit kelas yang akan diperbaikan melalui dana dari pihak Kementerian Pendidikan Nasional.
“Kita bersyukur kita mendapatkan bantuan rebah kelas sebanyak 91 unit dari Kementerian Pendidikan,” katanya.
Sekolah yang akan mendapat Bantuan itu nantinya akan dinilai oleh Pihak Kementerian. Sekolah yang mana dan bagaimana yang dapat diberikan bantuan, ini ada kriteria tertentu. Dimana kelas yang dinilai layak untuk menerima bantuan memiliki kerusakan antara 48-65 persen. Bila kurang dari itu tidak layak lagi. Selain itu, bila diatas itu, juga tidak masuk kriteria karena memang membutuhkan rehab total.
“Sebenarnya ruang kelas kita cukup. Tetapi karena penyebarannya, menimbulkan kekurangan kelas,” katanya.
Dicontohkannya di salah satu sekolah terjadi kekurangan dua kelas, karena banyaknya peminat yang mendaftar disana. Namun, di sekolah lainnya kelebihkan kelas karena kurang siswa. Maka dari itu, kedepan akan dilakukan pemetaan yang ketat sehingga penyebaran siswa bisa dikontrol dan tidak ada lagi over kapasitas, tandas Martunis. (Eka)