JAMBI (WARTANEWS.CO) – Semakin tingginya tingkat pengangguran dari tahun ke tahun justru semakin meningkat statistiknya. Dikarenakan banyaknya tamatan dan lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dan sarjana, yang terus bertambah dan tidak tertampung lagi di dunia kerja setiap tahunnya.
Sehingga Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah (pemda) di Provinsi Jambi terus berupaya memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya menyelenggarakan program magang kerja ke Jepang setiap tahunnya, kerjasama antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan International Manpower Development Organization Japan (IM JAPAN).
Program pemagangan ke Jepang ini, ungkap Koordinator Penyelenggara Program Pemagangan ke Jepang Mitra Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jambi, Sunarto,SPd, diharapkan dapat mengurangi dan melahirkan wirausahawan baru sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja kepada masyarakat, serta mendukung pengembangan usaha ekonomi kreatif dan produktif di Indonesia, terutama di Provinsi Jambi.
Ditambahkan berkerja diluar negeri khususnya ke Jepang, katanya, merupakan alternatif yang sangat menjanjikan untuk tujuan hidup. Selain mendapat pengalaman praktek kerja diluar negeri, juga mereka mampu menguasai bahasa dan budaya Jepang.
Adapun dasar pelaksanaan magang ke Jepang ini, sebut dia, Memorandum of Understanding (MoU) antara Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dengan IM JAPAN pada 16 September 1994, dan diperbaharui kembali dengan Amandemen pada tanggal 1 Februari 2010 lalu.
“Tentu saja mindset (pola pikir) berubah, cara berpikirnya sudah maju, dan yang terpenting adalah mereka yang sudah berhasil setelah mengikuti program pemagangan ke Jepang ini, mereka justru lebih disiplin, bertanggung jawab dan lebih kuat etos kerjanya. Disamping itu income, pendapatan yang diperoleh mereka pun sangat besar, selama mengikuti program pemagangan disana,” paparnya kepada wartanews.co, Selasa (17/07/2018) di wilayah Sungai Kambang, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.
Berapa pendapatan yang mereka peroleh selama mengikuti Program Pemagangan ke Jepang, jawab Sunarto, lebih kurang selama tiga tahun mengikuti program magang tersebut, diperkirakan lebih kurang total yang mereka peroleh antara Rp.400-500 juta.
“Selain mendapatkan pengalaman hidup diluar negeri. Juga pendapatan yang diterima mereka selama mengikuti Program Pemagangan ke Jepang, gajinya sangat besar antara Rp.400-500 juta selama tiga tahun, dan dapat diperpanjang menjadi dua tahun. Ini, merupakan impian dan pilihan untuk semua warga Indonesia, termasuk juga masyarakat di Provinsi Jambi yang memimpikan untuk praktek kerja ke Jepang,” tuturnya.
Berkenaan semakin tingginya animo masyarakat di Provinsi Jambi untuk bekerja keluar negeri, khususnya mengikuti Program Pemagangan ke Jepang di seluruh perusahaan-perusahaan industri maju yang tersebar di seluruh wilayah prefektur di Jepang, antara lain Osaka, Nagoya, Tokyo, Saitama, Yokohama, Kagoshima, Niigata, Nagasaki, Hiroshima, dan Kyoto.
Pemda Provinsi Jambi melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jambi, yang beralamat di Jalan Kapten Pattimura, Komplek Transito, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi membuka pendaftaran setiap tahunnya di seluruh kantor-kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) atau Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh daerah kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, serta dapat mendaftar langsung ke Lembaga Pusat Pendidikan Bahasa Jepang ARATANA KIBOU, Jalan Ir H Juanda No 125, Simpang Mayang, Kelurahan Mayang Mangurai, Kecamatan Kotabaru, Kota Jambi.
“Pemerintah Provinsi Jambi pada tahun 2018 ini, akan segera melepas secara resmi peserta magang ke Jepang, yang seluruhnya berjumlah 56 orang. Peserta tersebut, merupakan tahun perekrutan pada tahun 2017,” ujarnya. (Afrizal)