MUARO JAMBI – Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli, S. TP, MA menyatakan kesiapan Provinsi Jambi untuk menjadikan candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi bersama Pemerintah Muaro Jambi, Pemerintah Pusat, dan seluruh pihak terkaitb terus berupaya memperjuangakan agar Candi Muara Jambi menjadi warisan dunia. Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur pada acara Festival Candi Muaro Jambi yang Dirangkaikan dengan Perayaan Hari Waisak, Kamis (11/5) bertempat di Kawasan Percandian Muara Jambi, Kabupaten Muaro Jambi.
Zola mengatakan, dua agenda yaitu perayaan Waisak yang dipadukan dengan Festival Candi Muaro Jambi juga merupakan bagian dari upaya memperjuangkan supaya Candi Muara Jambi menjadi warisan dunia. ”Rangkaian kegiatan ini ada dua yang dimulai tadi pagi sekitar jam tiga pagi, kita lepaskan lampion, walaupun hujan masyarakat tetap semangat untuk mengikuti, dan hari ini pembukaan festival candi Muaro Jambi, ada kuliner UMKM, ada tampilan budaya dari kabupatan/kota. Dan dari perkembangannya bagus, hari ini hadir 100 lebih bhiksu umat Budhanya, ada 6.000 orang dan wisatawan ada dari Palembang, Jakarta bahkan Malaysia”, jelas Zola.
Zola berharap, ke depan acara ini bisa dilakukan secara tahunan dan bajkan bisa dijadikan even internasional. “Banyak sekali potensi yang bisa dikembagkan di Jambi ini contohnya di Merangin ada geopark, Festival Danau Kerinci dan semua ini bisa mengangkat nama Jambi,” ujar Zola.
Zola mengungkapkan, untuk menjadikan candi Muara Jambi sebagai warisan dunia, harus bersaing dengan yang lainnya bukan hanya Indonesia tetapi juga dengan negara lain. “Sejak 2009 kita telah berupaya dengan membentuk tim khusus dan pertimbangancandi Muaro Jambi menjadi warisan dunia adalah dari sisi sejarah, budaya, dan seni yang kuat sekali. Tim khusus ini terus berjuang dan kita terus belajar mendalami ,mana yang kurang kita lengkapi”, ungkap Zola.
Zola menyampaikan, tidak banyak di dunia ini yang bisa ditemukan keunikan dan luasan seperti yang dimiliki oleh candi Muaro Jambi. “Sayang kalau kelebihan dan keindahan serta keunikan ini, tidak kita daya gunakan untuk melestarikan budaya, adat, dan tradisi masyarakat candi Muaro Jambi. Dengan peringatan Waisak bersama yang dirangkaikan dengan Festival Candi Muaro Jambi ini, selain memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pemanfaatan kawasan cagar budaya nasional Muaro Jambi, juga diharapkan dapat melestarikan dan mempertahankan kebanggaan kita pada nilai dan seni budaya”, terang Zola.
Ketua TP-PKK Provinsi Jambi Hj. Sherrin Tharia Zola menyampaikan bahwa ketika mengajukan Candi Muaro Jambi sebagai warisan dunia, berarti juga ada tanggung jawab yang besar terutama dalam mengedukasi masyarakat.
“Kita mau candi Muaro Jambi menjadi world heritage (warisan dunia) dan itu harus dipersiapkan mulai dari tingkat pendidikan yang paling bawah yaitu PAUD. Kita harus mengedukasi masyarakatnya karena budaya kita itu majemuk mulai dari masyarakat dan agama juga majemuk. Untuk itu, kita harus mengedukasi, bagaimana candi Muaro Jambi ini dari segi scientific-nya bagaimana sejarahnya, keramahtamahan penduduk setempat dan agar dari segi ilmu juga menguasai, guru-guru juga dibekali dengan ilmu mengenai sejarah dari tempat ini atau ada pelatihan berkelanjutan”, ujar Sherin Tharia.
Sherrin Tharia menjelaskan, masyarakat terutama anak-anak harus diperkuat kebudayaannya, agar ketika banyaknya wisatawan yang hadir tidak membuat masyarakat kehilangan identitasnya. “Tidak gampang ketika kita meminta untuk dijadikan warisan dunia bukan hanya meminta, namun masyarakatnya sendiri harus siap, jangan sampai ketika kebudayaan luar masuk kita dan budaya kita tidak cukup kuat kepribadiannya, budaya kita menjadi bingung”, ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Esthy Reko Astuty menyatakan bahwa Provinsi Jambi memiliki potensi budaya yang luar biasa dan bisa dijual bagi wisatawan. “Sebenarnya mulai atraksinya punya potensi luar biasa, kita punya wisata alam geo park lebih ke natural bukan bahari, bisa ke alam yang adventure. Dalam bidang budaya luar biasa mulai dari kuliner, fashionnya, banyak batik dengan desain pakemnya tidak keluar tetapi lebih cantik, ada sentuhan inovasi. Potensi yang kita miliki harus dikemas dengan adanya festival ini dan jika jadi even nasional akan kita keroyok sama-sama, mulai dari fasilitas apa yang bisa kita damping, di depan festival ini harus didukung media, baik sosial media, anak anak muda dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan kegiatan ini sehingga menjadi trending topic”, jelas Esthy Reko Astuty.
Pj. Bupati Muaro Jambi Kailani, SH, M. Hum, Ketua TP PKK Kabupaten Muaro Jambi, Pj.Sekda Provinsi Jambi, Drs. H. Erwan Malik, MM beserta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jambi, Hj.Chairunnisa Erwan Malik, Bhikku Nyana Suryanadi Mahatera, Bikhu Sangha dan Romo Pandita, turut hadir pada festival tersebut. (wartanews.co)
Penulis : Maria/Mustar
Foto : Novriansah