MUARO JAMBI – Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA mengemukakan bahwa membaca buku tidak harus dengan membaca buku tebal, tetapi dilakukan secara terus-menerus. Hal itu dikatakan Zola dalam Talk Show dan Dialog Semangat Literasi di Tengah Arus Kekinian, bertempat di Balairung Universitas Jambi (Unja) kampus Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi, Jumat (5/5) siang.
Inti dari talkshow yang diselenggarakan oleh Badan Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dan pihak-pihak terkait tersebut adalah untuk menghimbau masyarakat, terutama mahasiswa mahasiswi supaya gemar membaca buku, untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, kemampuan menganalisis, serta mengembangkan pola pikir, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Gubernur Jambi, Zumi Zola dan Najwa Shihab yang popular dengan acara Talk Show Mata Najwa dan menjadi Duta Baca Indonesia sejak tahun 2016 merupakan bintang tamu dalam talk show tersebut. Zola menghimbau masyarakat, terutama mahasiswa mahasiswi untuk meningkatkan perhatian dalam membaca buku, agar semakin gemar membaca buku, yang tentunya bermanfaat terhadap pemikiran.
Ketika ditanya trik untuk meningkatkan minat membaca buku, alumnus S1 Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor dan S2 dari London Metropolitan University ini menyarankan untuk memilih buku yang disukai, tidak harus tebal, dilakukan secara bertahap namun trus-menerus, ditularkan dengan teman-teman, dan saling bertukar buku bacaan. “Pilih buku yang disukai, tidak harus tebal, bertahap tetapi terus-menerus, tularkan dengan teman-teman, dan saling tukar buku dengan teman-teman,” ungkap Zola.
Zola menyatakan, dia mempunyai koleksi buku, tetapi tidak dalam jumlah besar. Zola mengungkapkan, dirinya lebih senang baca buku biografi, diantaranya Nelson Mandela, Alex Ferguson, Jose Morinho, dan Nabi Muhammad SAW. “Saya senang membaca buku biografi untuk mengetahui capaian dan kepemimpinan mereka, contohnya buku biografi Nelson Mandela. Setelah saya membaca buku biografinya, saya mendapatkan ada suatu art (seni) dalam kepemimpinannya,” ujar Zola.
Buku yang sedang dibaca, lanjut Zola adalah buku Blue Ocean Strategy, yang mengulas tentang strategi tentang marketing, dan dalam waktu dekat dia akan membaca dalam buku Catatan Najwa.
Sebagi Gubernur Jambi, Zola menjelaskan bahwa dia mengupayakan gedung perpustakaan yang nyaman dan terus berusaha menambah koleksi buku perpustakaan. “Sudah ada 70.000 koleksi buku dan baru dapat 100.000 buku baru, yang akan disebar di kabupaten/kota se Provinsi Jambi, akan disebar di berbagai even di Provinsi Jambi,” jelas Zola.
Pada kesempatan tersebut, Zola memperkenalkan Aplikasi Gubernur Jambi Menjawab, suatu aplikasi berbasis Andoid dimana masyarakar bisa menyampaikan berbagai masukan, pertanyaan, dan pernyataan kepada Pemerintah Provinsi Jambi, terkait pembangunan Provinsi Jambi.
Dalam sesi wawancara, Zola menyatakan dia sangat mengapresiasi antusiasme mahasiswa mahasiswi dan masyarakat dalam mengikuti acara tersebut dan berharap bisa menggugah kesadaran untuk meningkatkan minat membaca buku. “Kita lihat ini pengunjung cukup banyak, ada yang datang dari berbagai daerah di Provinsi Jambi diantaranya Kabupaten Kerinci, Merangin, Bungo, Sarolangun dan Batanghari. Kita tahu Najwa Shihab merupakan Duta Baca Indonesia, dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Membaca merupakan aspek penting didalam kehidupan, dengan membaca kita bisa mendapatkan ilmu dan gudangnya ilmu adalah buku, dengan banyak membaca dapat meningkatkan kualitas masyarakat dalam pendidikan,” terang Zola.
“Secara bertahap perpustakaan akan kita lengkapi dengan buku-buku dan fasilitas juga akan kita tambah, dengan tujuan agar minat baca masyarakat bertambah dan SDM bisa meningkat,” Jelas Zola.
Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab menjelaskan dengan sangat lugas tentang arti dan manfaat membaca buku, serta tantangan yang sangat besar yang dihadapinya dalam menjalankan tugas sebagai Duta Baca Indonesia, terutama ketika menyaksikan berbagai tantangan di pelosok-pelosok Indonesia. Najwa mengungkapkan, dia sangat bersyukur lahir dan dibesarkan di tengah keluarga yang mempunyai minat baca yang sangat tinggi, dan kegemarannya membaca buku sudah sejak kecil, bahkan sejak SD.
Alumnus S11 Hukum Universitas Indonesia (UI) dan S2 Hukum Melbourne University itu mengemukakan, dengan membaca bisa semakin cinta terhadap apa yang disukai, serta berbagi tips untuk meningkatkan supaya gemar mebaca buku, yaitu : 1. Menjadikan membaca jadi bagian kehidupan, 2.Membuat sistem yang harus ditaati, yang memasukkan membaca sebagai bagian dari rutinitas, dan 3.Jadikan waktu-waktu idle, seperti ketika menunggu transportasi untuk membaca.
Najwa mengungkapkan, benyak membaca juga sangat penting untuk mengenali berita hoax (bohong), serta menumbuhkan kemampuan menganalisiss untuk mengenali berita bohong. “Ini sangat penting, harus cerdas memilih dan memilah mana yang benar dan bohong. Dan, maraknya berita hoax bukan hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia mengalami, bahkan Amerika Serikat dan Inggris juga menghadapi gempuran berita hoax,” ungkap Najwa Shihab.
“Harus menjadi pembaca yag bisa memahami, itu berita palsu, ini bukan, dan itu harus dilatih, sama halnya dengan olah raga, kemampuan kita harus terus dilatih. Membaca memahami makna, menghubungkan satu ide dengan yang lain, mencari hubungan kausalitas, kemampuan menganalisa didapat dari banyak membaca,” jelas Najwa Shihab.
Najwa Shihab menegaskan, dengan generasi yang gemar membaca akan menghasilkan generasi yang tidak mudah diprovokasi, tidak mudah memaki, yang punya hati. “Generasi membaca, generasi cinta pengetahuan, generasi cinta bangsa,” tambah Najwa Shihab. Najwa Shihab berharap semakin banyak penggiat literasi di kampus-kampus dan kelompok masyarakat.
“Dengan awalnya “memaksa” untuk gemar membaca, habit akan terbentuk, dan itu akan long lasting, yang berkaitan dengan kecintaan pada pendidikan, dimana investasi pada pendidikan akan menghasilkan keuntungan yang terbaik,” ungakap Najwa.
Najwa meginformasikan, sebagai upaya untuk meningkatkan kegemaran masyarakat membaca, Perpustakaan Nasional telah membuat (perpustakaan elektronik), e-Pusnas bisa dalam genggaman tangan), isinya buku-buku dengan berbagai genre. “E-Pusnas platform gadget sesuai dengan maraknya penggunaan gadget,” terang Najwa.
“Saya berharap lahir duta baca-duta baca yang lain, ini gerakan, semua orang harus terlibat. Ini bukan hanya tugas Perpustakaan nasional, bukan juga hanya tugas gubernur, tetapi ini harus menjadi gerakan masyarakat, gerakan bersama,” tegas Najwa.
Najwa Shihab menyarankan agar yang punya akses lebih besar terhadap buku untuk membantu membuka akses itu ke pelosok-pelosok Indonesia. Deputi Perpustakaan Nasional, Roro Mini Haariyati menyatakan, banyak tips untuk meningkatkan minat baca asal mau kreatif. “Tinggal kalian mau atau tidak, kalian back to book. Boleh baca media sosial, tetapi jangan hanya itu, karena terlalu dangkal. Untuk meningkatkan minat baca masyarakat ini pemerintah hadir, untuk kita semua,” ujar Roro.
Roro mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional pro aktif ke sekolah, pesantren, rumah sakit. “Kalau perpusatakannya membosankan, buat menarik, misalnya dengan mengadakan ruang-ruang untuk diskusi dan art performance,” tambah Roro.
Selain itu, Roro mengingatkan mahasiswa mahasiswi agar jangan berhenti membaca buku setelah lulus. “Begitu lulus, jangan berhenti membaca. Teruslah membaca, latih pemahaman terhadap konteks, jadi kita menjadi masyarakat yang literasi,” pugkas Roro.
Dalam kesempatan tersebut diadakan penandatanganan pencanangan Gerakan Gemar Membaca yang ditandatangani oleh Gubernur Jambi, Duta Baca Indonesia, Deputi Perpustakaan Nasional mewakili Kepala Badan Perpustakaan Nasional, dan Rektor Universitas Jambi, Johny Najwan. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jambi, Hj.Sherrin Tharia Zola turut hadir dalam talk show tersebut. (wartanews.co)
Penulis : Mustar/Sapra
Foto : Novrisnsah