JAMBI (WARTANEWS.CO) – Gubernur Jambi, H.Zumi Zola Zulkifli,S.TP,MA terus menggeliatkan pariwisata di Provinsi Jambi. Setelah menyelenggarakan Festival Danau Kerinci, Pemerintah Provinsi Jambi kembali menggelar agenda tahunan pariwisata Provinsi Jambi, yaitu Batanghari River Festival (Festival Sungai Batanghari) 2017. Festival ini berlangsung selama empat hari, 22 – 25 November 2017. Festival yang dibuka oleh Gubernur Jambi pada Rabu (22/11) di Kawasan Wisata Tanggo Raja, Kota Jambi tersebut dihadiri oleh Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufik Rahzen, Forkompimda Provinsi Jambi, bupati/walikota se Provinsi Jambi, OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jambi.
Festival Sungai Batanghari tersebut disambut antusias oleh masyarakat. Festival Sungai Batanghari 2017 ini dilaksanakan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini akan dilaksanakan lebih meriah dengan berbagai kegiatan mulai dari pameran bazar seni pertunjukan, lomba tari dan lagu dari seluruh kabupaten/ kota, karnaval busana kreasi batik dari para desainer Jambi, paguyuban pelepasan 1.000 lampion permainan sinar laser, tampilan musik dan puisi, permainan biola cilik Geisha, demo kopi khas Jambi dari 16 pelaku usaha kopi se Provinsi Jambi, makan berawang, dan lomba pemilihan putra-putri Sapta Pesona.
“Kesemuanya ini dilakukan tentunya sebagai bagian dalam upaya mengangkat keindahan budaya dan alam Provinsi Jambi yang saat ini sudah termasuk dalam salah satu tujuan wisata nasional dengan berbagai objek wisatanya. Dan Festival Sungai Batanghari teratur agenda setiap tahunnya menjadi calender of event di Kementerian Pariwisata bersama dengan Festival Danau Kerinci yang pada tahun 2018 masuk dalam 100 event Wonderful Indonesia,” ujar Zola.
Zola menjelaskan, Festival Sungai Batanghari sangat memungkinkan untuk dijadikan event nasional karena memiliki akar sejarah yang sangat kuat. Sejarah menunjukkan bahwa selain berperan vital dalam kehidupan masyarakat, Sungai Batanghari juga memiliki andil besar dalam perkembangan Kerajaan Melayu dan pernah juga jaya di masanya. Kerajaan Sriwijaya dalam kerajaan Dharmasraya menjadikan sungai ini sebagai pusat jalur perdagangan kuno, di dasar Sungai Batanghari menyimpan harta karun dari masa lampau.
“Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang berada 30% di Sumatera Barat dan 70% di Provinsi Jambi. Apa yang sudah tersedia di sungai ini merupakan salah satu icon kebanggaan masyarakat Provinsi Jambi. Sebagai salah satu ikon, Pemerintah Provinsi Jambi terus melakukan promosi salah satunya melalui Festival Sungai Batanghari ini,” jelas Zola.
Sebelumnya, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Kebudayaan, Taufik Rahzen menyatakan bahwa Festival ini termasuk 100 dari 3.000 calender of event bersama Festival Danau Kerinci dipilih akan diperjuangkan mejadi ikon nasional.
“Festival ini bukan saja menarik namanya, tidak hanya sungai melandai dari hulu ke hilir, tetapi sungai ini memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi, peradaban besar ada di sungai ini, dalam arti lain sungai ini memiliki arti memanjat ke atas,” terang Taufik Rehzen.
“Kita akan kembangkan pariwisata di Provinsi Jambi, festival ini akan menjadi ikon bentuk terima kasih kita kepada alam, dengan menjadikan konsep mengangkat batang terendam, akan kita perkenalkan pariwisata Jambi ke kancah nasional dan internasional,” tutur Taufik Rehzen. (Maria)