Wisatawan Kecewa, Destinasi Wisata Bukit Khayangan Tidak Terawat

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Bukit Khayangan, salah satu objek wisata andalan kota Sungai Penuh. Keindahan alam didaerah Sahalun Suhak Salentuak Bedei ini, terkenal dan objek yang banyak mendapat kunjungan wisata domestik maupun mancanegara.

Belakangan, banyak pengunjung yang datang ke Bukit Khayangan kecewa. Pasalnya, objek wisata ini kurang terawat. Sampah berserakan, tempat sampah tidak tersedia.

Begitu juga pondok wisata yang dibangun disudut strategis bukit ini sangat tidak terawat. Sehingga pengunjung yang seharusnya dapat menikmati keindahan alam Bukit Khayangan yang sangat mempesona itu harus terganggu dan khawatir kejatuhan atap bangunan yang dibiarkan rusak seolah tak bertuan.

Itulah yang disampaikan Azmal, warga Kerinci. Dia menyayangkan kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat terhadap tempat-tempat wisata didaerah ini.

“Dari Bukit ini, terlihat puncak Gunung Kerinci, Danau Kerinci serta desa-desa antara lereng gunung dan pinggiran danau dan sangat menakjubkan, yang mungkin tiada duanya didunia dan harus dijaga,” kata Azmal. Dari Bukit ini, jika udara cerah akan terlihat keindahan keliling danau dan Tanah Kampung, inilah yang membuat wisatawan sering datang kemari, ujarnya.

Kata dia, Objek wisata Bukit Khayangan yang dikenal dan disebut sebagai ‘Negeri Diatas Awan’ salah satu destinasi wisata pada tahun 2017 silam mendapat penghargaan tertinggi, Juara I Dataran Tinggi Terpopuler di Indonesia di ajang Pariwisata Indonesia 2017.

“Bagaimana mungkin wisatawan akan datang jika fasilitas pendukung tidak baik. Seperti jalan menuju bukit khayangan sempit dan kurang terurus,” kata Azmal.

Diki, penggiat pariwisata Kota Sungai Penuh menyesalkan Bukit Khayangan sebagai Ikon wisata dan kebanggaan warga Kota Sungai Penuh belakangan ini kurang mendapat perhatian Pemerintah Kota Sungai Penuh.

“Padahal, sebelum mendapat penghargaan Juara I Dataran Tinggi Terpopuler dari Kementerian Pariwisata RI, Objek wisata Bukit Khayangan diperhatikan dan sangat disanjung-sanjung, setelah itu dibiarkan terbengkalai,” ujar Diki.

Peduli dengan pariwisata kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Diki dan kawan-kawan penggiat pariwisata akan mengumpulkan 1000 koin untuk peduli dengan Objek wisata Negeri Diatas Awan ini. (harianja)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *