Wali Kota Jambi Launching Sistem Informasi Penanggulangan Kebakaran

Jambi (WARTANEWS.CO) – Pemerintah Kota Jambi kembali melakukan akselerasi digital. Kali ini melalui Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang menerbitkan   Sistem Informasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Simerah Koja).

Wali Kota Jambi Syarif Fasha secara langsung melaunching sistem tersebut menandakan siap beroperasinya  untuk digunakan dan melayani masyarakat, bertempat di Aula Bappeda Kota Jambi, Senin (14/08).

Dikatakan Wali Kota Jambi, sistem yang di prakarsai inovasi Kepala Dinas Damkar Kota Jambi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan kejadian kebakaran, penyelamatan dan lain sebagainya. Kemudian, dalam sistem aplikasi juga banyak berbagai fitur-fitur misalnya dapat melaporkan aset yang terbakar, korban dan lain sebagainya.

Fasha juga menjelaskan, dengan adanya fitur ini dapat mempermudah Damkar dalam hal menginventarisir pendataan. Sistem informasi juga terintegrasi ke 112 call center serta mempunyai nomor whatsapp.

“Mudah-mudahan sistem informasi nantinya di Pemkot Jambi melaksanakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) sehingga tidak ada lagi yang bersifat konvensional karena semua sudah elektronik,” jelasnya.

Fasha juga menyampaikan bahwa aplikasi tersebut  mempermudah dalam proses penanganan kebakaran atau mempercepat respon time petugas ke lokasi serta mengedukasi masyarakat kalau ada kebakaran agar segera melaporkan terlebih dahulu.

“Jangan buat video terlebih dahulu dan mengirim ke media sosial, melainkan masyarakat laporkan ke Damkar dulu atau yang paling mudah adalah hubungi ke 112 kalau belum mengunduh aplikasi,” terangnya.

Fasha juga meminta ke Damkar agar aplikasi ini tidak melakukan penambahan nomor telepon lagi agar masyarakat tidak pusing, cukup berdayakan 112 call center yang berbasis langsung di Damkar.


“Dengan penanganan call center 112 dia tinggal pencet bell yang mana bell tersebut bell sirine tanda-tanda bahwa ada kebakaran di kota Jambi sehingga petugas sudah siap, jadi semua responsif, ” pintanya.

Kemudian, untuk Penanganan kebakaran di gedung tinggi yang lebih dari 6 lantai, Fasha mengatakan bahwa saat ini Pemkot masih menggunakan mobil crane yang ada di DPRD dan di DLH yang tinggi mencapai sekitar 12 meter dalam membantu proses evakuasi di gedung-gedung.

“Untuk sementara ini kita belum memiliki mobil crane yang tinggai sampai 24 meter 25 meter karena harganya sangat mahal. Saya pernah punya inisiatif mengumpulkan semua pelaku usaha untuk persoalan tersebut, tetapi pelaku usaha tidak mampu juga membantu karena harga itu sudah di atas 15 miliar satu mobilnya,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ke depan nanti minimal kota Jambi memiliki satu mobil crane dan mudah-mudahan Wali Kota baru dapat pengalokasian untuk membeli mobil crane Damkar,” tutupnya.

(eco)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *