Wako Tinjau Sanitary Landfill

JAMBI (WARTANEWS.CO) – Wali Kota Jambi Dr. H. Syarif Fasha, ME kembali melaksanakan peninjauan pembangunan Emission Reduction in Cities (ERiC) Programme Solid Waste Management di Kota Jambi dengan sistem Sanitary Landfill, bertempat di kawasan TPA Talang Gulo Kecamatan Kotabaru (17/6).

Proyek yang merupakan bantuan Pemerintah Jerman melalui German Federal Government (KfW)/Bank Pembangunan Jerman senilai 14,2 juta Euro (225 Milyar Rupiah) tersebut diproyeksikan akan beroperasi selama 90 tahun mengolah sampah dengan konsep go green dan ramah lingkungan.

Dalam kunjungannya itu, Wali Kota Fasha turut pula didampingi oleh Kadis DLH Kota Jambi, Camat Kotabaru, Satker Kementerian PUPR, Pelaksana Pembangunan Proyek, Konsultan Pengawas dari Jerman.

Untuk tahap awal, lahan yang tersedia akan memuat 3 cell, dimana setiap cell-nya akan beroperasi menampung dan mengolah sampah selama 30 tahun. Dalam setiap selnya pula, TPA ini mampu menampung sebanyak 620.000 ton kubik sampah dengan teknik sorting (pemilahan), composting (pengomposan) dan Leachate Treatment Plant/LTP (pengolahan sampah anorganik).

Dengan sistem ini pula, sampah yang masuk ke TPA sudah melalui tahapan pemilahan, sehingga yang diprioritaskan masuk adalah sampah organik. Sampah yang berasal dari sumber, terlebih dahulu akan melalui tahap pemilahan, daur ulang, dan sebagian akan menjadi bahan baku sumber energi listrik dan gas dalam pengolahan instalasi Integrated Resource Recovery Center (IRRC) Waste to Energy (WTE), yang saat ini berlokasi di Pasar Talang Banjar.

Yang paling membanggakan adalah, Kota Jambi merupakan 1 dari 4 daerah di Indonesia, selain Sidoarjo, Malang dan Jombang, yang mendapatkan bantuan untuk pembangunan tempat pengolahan sampah dengan menggunakan sistem teknologi Jerman tersebut. Bahkan Kota Jambi adalah satu-satunya daerah di luar Pulau Jawa yang mendapatkan bantuan ini. Kota Jambi juga terdepan, menjadi daerah yang telah memulai pertama kali dan progress pekerjaannya tertinggi hingga saat ini.

Dalam kunjungannya itu, Fasha mengecek langsung kondisi aktual di lapangan, apakah masih sesuai dengan perencanaan dan sekaligus memastikan tidak ada kendala berarti yang menghambat pelaksanaan pembangunan proyek strategis di Kota Jambi itu.

“Dari pemantauan kami, ada beberapa kendala dilaporkan oleh kontraktor pelaksana, seperti beberapa titik merupakan tanah rawa. Namun permasalahan tersebut sudah diatasi dengan baik. Kami juga melihat pemasangan material outside yang bernilai fisik tinggi sudah mulai dilaksanakan. Seperti, geomembrane, geotextile, compacted clay liner, gravel, dan pipa HDPE untuk mengalirkan air lindi. Tadi kami juga menanyakan berapa kebutuhan tenaga kerja untuk pengoperasian beberapa peralatan dan sistem secara keseluruhan, pasca serah terima ke Pemkot,” ungkap Fasha

Wali Kota Jambi yang juga mantan pengusaha yang bergerak dalam bidang konstruksi itupun berharap, dalam waktu dekat, pelaksanaan proyek yang memiliki nilai manfaat besar bagi Kota Jambi itu dapat selesai sesuai dengan target yang tertera dalam dokumen kontrak.

“Semoga proyek ini selesai tepat waktu. Kita harap semoga Desember tahun ini seluruh pengerjaan selesai, karena pada tahun 2020, kontrak pengerjaan harus sudah selesai. Realisasi pengerjaan konstruksi fisik sudah mencapai 21,5%, tertinggi saat ini dibanding 3 daerah lainnya. Kita optimis pada triwulan tahun 2020, sudah bisa beroperasi optimal,” ujarnya.

Pembangunan TPA baru ini, akan menggantikan operasional TPA Talang Gulo lama, yang beroperasi dengan sistem semi kontrol. TPA lama akan segera ditutup dan dijadikan lahan terbuka hijau yang memiliki nilai manfaat, berupa taman edukasi dan cadangan gas metan didalamnya akan ditangkap dan dialirkan kerumah tangga disekitar TPA Talang Gulo.

Hadirnya bantuan ini, merupakan buah manis dari tingginya komitmen Pemerintah Kota Jambi dibawah kepemimpinan Wali Kota Fasha, sejak tahun 2013 lalu telah memulai mengkampanyekan konsep “Go Green” dalam tata kelola lingkungan dan persampahan di Kota Jambi. Langkah ini pula sebagai bagian kontribusi Kota Jambi dalam menyelamatkan lingkungan di Kota Jambi dan Indonesia. (hms)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *