MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Panglima Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, Erwan DB, juga tokoh pemuda Desa Nyogan, meminta kepada para calon kepala desa yang akan maju sebagai kandidat bakal calon (balon) kepala desa dalam rangka Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Nyogan tahun 2022 mendatang untuk bekerja amanah dan sungguh-sungguh mewujudkan segenap aspirasi lapisan masyarakat desa yang telah memilihnya selama periode masa bakti enam tahun kedepan.
Pilkades yang dilaksanakan serentak dengan puluhan desa lainnya dalam wilayah Kabupaten Muaro Jambi ini, rencananya digelar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Muaro Jambi pada 2022, termasuk Desa Nyogan, Kecamatan Mestong yang akan melaksanakan pilkades serentak, justru disambut antusias dan semangat warga dan masyarakat setempat, terutama khususnya masyarakat adat SAD yang telah bermukim dan tinggal di wilayah Desa Nyogan selama ini.
Pasalnya kemunculan balon Kades Nyogan dalam Pilkades serentak 2022 tersebut, ungkap Erwan DB, merupakan putra dan putri terbaik dari keturunan SAD. Mereka berniat untuk maju mengikuti pesta demokrasi desa memilih satu orang pemimpin desa yang bekerja sesuai amanah masyarakat guna memajukan Desa Nyogan sebagai desa warisan adat dan budaya asli keturunan SAD-Nyogan khususnya, dan masyarakat adat SAD pada umumnya yang banyak tersebar di hampir semua wilayah kabupaten se-Provinsi Jambi.
“Calon Kades Nyogan yang akan maju dalam Pilkades di Desa Nyogan tahun 2022 nanti. Mereka, merupakan putra dan putri terbaik dari keturunan masyarakat Suku Anak Dalam. Yang mana masyarakat dari keturunan SAD di Desa Nyogan ini, sebagian besar sudah lama tinggal di Desa Nyogan. Tentunya masyarakat desa dari warga keturunan SAD khususnya, begitu antusias dan semangat untuk menyambut dan mensukseskan Pilkades serentak di Desa Nyogan tahun 2022 yang akan datang nanti,” paparnya.
Sangat unik dan menariknya lagi, masih ungkapnya, calon kades yang maju dalam Pilkades 2022 ini, justru anak kemenakannya yang berasal dari keturunan SAD-Nyogan, yakni masing-masing Nyai Rosita, dan Sadi alias Heng dari (perwakilan) pemuda desa.
“Semuanya yang maju calon (kandidat) Kades itu, adalah putra dan putri terbaik dari masyarakat keturunan SAD-Nyogan. Apabila terpilih menjadi Kades sah nantinya. Siapa pun menjadi Kades Nyogan nantinya. Dia dapat mewujudkan impian nyata, dan cita-cita sebagian besar masyarakat adat dari keturunan SAD-Nyogan ini,” terangnya saat dijumpai Wartanews di rumah kediaman Erwan DB di Dusun Nyogan, Desa Nyogan, Selasa (2/11/2021).
Lanjut ia menambahkan, harapannya kepada Pemerintah Desa Nyogan dibawah kepemimpinan kades baru yang terpilih dalam Pilkades ini, dirinya mampu mewujudkan impian untuk memiliki “Rumah Budaya SAD” yakni sebuah bangunan Rumah Panggung khas masyarakat Suku Anak Dalam demi pelestarian peninggalan warisan budaya dan adat istiadat yang telah lama diwariskan oleh para tetua-tetua adat dari leluhur SAD sejak dulu sampai saat ini.
Disamping itu, alasannya terkait keberadaan bangunan “Rumah Budaya SAD” di wilayah Desa Nyogan, kata Erwan, sebagai bentuk peninggalan warisan budaya sekaligus bentuk kepedulian terhadap pelestarian adat istiadat dari para leluhur dan masyarakat adat keturunan SAD untuk dapat lebih dilestarikan lagi kedepannya, melalui rencana membuat “Rumah Panggung” khas SAD sebagai bangunan warisan budaya dan kebanggaan masyarakat adat SAD-Nyogan itu sendiri, yang berasal dari tradisi yang berlaku turun-temurun oleh nilai-nilai luhur dan agung yang selalu dipegang teguh berlaku di tengah masyarakat adat Suku Anak Dalam, khususnya di Desa Nyogan dikenal selama ini.
“Kedepannya senantiasa tetap terpelihara dengan baik, yang terus-menerus dipertahankan, dan terjaga dengan sangat baik sehingga dapat diwariskan oleh generasi penerus kepada semua anak-cucu dan keturunan SAD di masa datang,” ujarnya.
Bangunan Rumah Budaya SAD, berbentuk Rumah Panggung yang begitu khas menjadi kebanggaan yang dimiliki masyarakat adat Suku Anak Dalam ini, kata Erwan, sangat ikonik. Sehingga peruntukannya sangat menarik untuk diketahui masyarakat luas, dan perlu dikenal seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Jambi, juga seluruh Indonesia.
“Memang belum banyak masyarakat di Provinsi Jambi yang mengetahuinya. Seperti apakah yang sebenarnya bentuk bangunan Rumah Adat Panggung khas, yang menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat adat SAD tersebut. Dan juga pengenalan berbagai alat-alat tradisional yang biasa dipakai untuk kelengkapan dan keperluan alat-alat rumah tangga bagi keluarga SAD pada umumnya, dan seperti apa peralatan berburu yang biasa digunakan masyarakat adat SAD sehari-harinya selama ini,” tambahnya.
“Sehingga kedepannya berharap semua alat-alat tradisional milik masyarakat SAD itu, harus dapat dipamerkan kepada masyarakat luas di Provinsi Jambi, dan disimpan dengan baik di dalam Rumah Budaya SAD-Nyogan tersebut. Juga yang tidak kalah pentingnya, berharap dapat menjadi aset Pemerintah Desa Nyogan yang patut dibanggakan kedepannya, nantinya menjadi pekerjaan rumah bagi balon Kades baru terpilih (untuk mewujudkannya),” harapnya.
Ditambahkan Erwan, banyak masyarakat Jambi yang belum mengenal kebiasaan berburu bagi orang-orang SAD selama ini. Ada berbagai senjata tradisional untuk berburu biasa digunakan oleh masyarakat SAD-Nyogan dan SAD umumnya yang sering dipakai masyarakat Suku Anak Dalam memenuhi segala kebutuhan dan keperluan makan keluarga sehari-hari, diantaranya Kujur yakni sejenis Tombak. Serampang yaitu Tombak berbentuk Trisula, serta Tombak Tempuling. “Untuk jenis makanan khas yang sangat dikenal di tengah masyarakat SAD sampai saat ini, yaitu Kemojo,” tuturnya.
Desa Nyogan di Kecamatan Mestong, terdiri dari empat wilayah dusun yaitu Dusun Selapik, Dusun Nyogan, Dusun Nebang Para, dan Dusun Jerat Harimau. “Ada dua orang Kepala Dusun (Kadus) di Desa Nyogan saat ini, merupakan putra-putra terbaik keturunan SAD. Mereka itu, masing-masing Kadus Selapik yaitu Ali Bin Mansur, dan Kadus Jerat Harimau yaitu Sulaiman,” sebutnya.
Rumah Panggung khas SAD
Erwan DB kembali mengingatkan bahwa bangunan Rumah Panggung khas masyarakat adat SAD umumnya, termasuk warga keturunan SAD-Nyogan ini yang diperuntukan sebagai Rumah Budaya SAD-Nyogan, merupakan sebuah bangunan rumah panggung yang besar dengan ukuran yang luas sehingga menarik dan ikonik.
“Luas bangunan Rumah Panggung khas SAD yang akan dibuat sebagai Rumah Budaya SAD di Desa Nyogan ini, yang nantinya akan dibangun oleh Pemerintah Desa Nyogan oleh (balon) Kepala Desa terpilih di Pilkades Nyogan tahun 2022 nanti. Harus dibuat benar-benar menarik, juga ikonik khas SAD,“ paparnya.
Lanjutnya untuk ukuran bangunan rumah panggungnya, menurutnya harus luas dan besar. Panjangnya 12 meter, dan lebarnya mencapai 8 meter.
Kemudian tingginya dari tanah mencapai 1,4 meter. Kemudian bentuk rumah panggung ini, ungkapnya, harus mempunyai kekhasan unik sehingga menarik dan ikonik yang khas kebanggaan masyarakat adat SAD dikenal selama ini. Masing-masing untuk lantai rumah panggung tersebut, masing-masing lantainya dari kulit Duren Payo. Sementara dinding untuk rumah panggungnya harus dibuat dari kulit Merawan, dan atap rumah panggung dari daun Serdang,” jelasnya.
Adapun pantun senandung sering diucapkan Emak-emak SAD kepada anak-anaknya, sebut Erwan DB, selalu diingatnya sampai sekarang saat dia diasuh dan tinggal bersama ibunya dulu, sejak usia bayi sampai ke masa anak-anak dan remajanya di dalam rumah panggung.
“Rumah Keci’ Tiang Seribu. Rumah Besak’ Tiang Delapan. Lagi Keci’ Dipangku Ibu. Tibo ke Besak’ Ilang di Jalan. Dan (senandung pantun) ini, selalu diingat dan sudah menjadi kebiasaan dan tradisi yang hidup di setiap lubuk hati masyarakat SAD umumnya sampai sekarang” ujarnya. (Afrizal)