Tanggung Jawab Kemajuan Pendidikan Menjadi Tanggung Jawab Semua Warga Negara

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Keinginan besar serta harapan tinggi Orangtua/Wali Murid yang ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), baik ke jenjang pendidikan tingkat SMA/SMK/MA dan sederajat, yang tentunya para Orangtua/Wali Murid tersebut ingin sekali mewujudkan kebahagiaan yang akan diraih si anak bagi masa depannya kelak saat mereka lulus nanti.

Namun semuanya itu justru kembali kepada pribadi dan jati diri masing-masing peserta didik itu sendiri, untuk membuat langkah sebuah pilihan hidup dalam rangka menempuh kelanjutan pendidikan sekolahnya ketika mereka usai menamatkan pendidikan di bangku SMP atau Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan sederajat lainnya.

Lalu berikutnya setelah itu, kemudian si anak tetap harus melangkah untuk tetap berupaya melanjutkan pendidikannya ke jenjang  SLTA. Disinilah sebuah pilihan harus diambilnya. Apakah dia tetap harus melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA atau pun ke SMK/Madrasah Aliyah (MA) sesuai hati nuraninya agar nantinya tidak salah jalan dalam mengambil keputusan sekaligus mewujudkan keinginan si anak untuk membuat sebuah target pilihan hidupnya dalam upaya meraih masa depannya upayanya melanjutkan dan menempuh jenjang pendidikannya kelak.

Demikian diskusi singkat yang terangkum diungkap praktisi pendidikan, yang juga Kepala SMA Negeri 10 Muaro Jambi, Arcandra,S.Pd,M.A kepada media online ini.

Menurut Arcandra, Pendidikan merupakan tanggung jawab kita bersama semua warga negara. Tanggung jawab tersebut, tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah/Pemerintah Daerah (Pemda) saja tetapi menjadi tanggung jawab oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia termasuk di Provinsi Jambi ini, dan juga semua warga negara harus ikut bertanggung jawab untuk menentukan arah jalan pendidikan yang dicita-citakan.

“Karena tujuan Pendidikan itu sendiri. sebagai pemenuhan pencapaian Pendidikan Nasional yang (sudah) ditetapkan oleh Pemerintah, dan tanggung jawab Pendidikan itu, tanggung jawab kita bersama, seluruhnya. Bukan hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah saja, tetapi seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) ikut bertanggung jawab, juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat dan komponen masyarakat yang ada, dan juga dari kalangan dunia usaha (dunia industri) untuk ikut berperan aktif untuk kemajuan dunia pendidikan tersebut,” jelasnya.

Lanjutnya menambahkan bahwa peningkatan kualitas terhadap SDM peserta didik itu sendiri, banyak faktor yang turut mempengaruhi dalam pembentukan kualitas SDM anak didik dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang harus dilaksanakan secara holistik atau secara keseluruhan.

“Peningkatan kualitas SDM peserta didik dalam pendidikan harus dilakukan secara Holistik, atau secara keseluruhan, dan juga dukungan fasilitas sekolah yang sangat mendukung bagi kemajuan dunia pendidikan, seperti bagaimana proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)-nya, program sekolah yang baik, pemenuhan fasilitas (kelengkapan) sarana dan prasarana sekolah, dan sangat penting sekali adalah dukungan para stakeholder di sekolah tersebut,” terangnya.

Arcandra menekankan bahwa pilihan siswa dalam menentukan langkah untuk menempuh pendidikan ke jenjang pendidikan SLTA ini, tambahnya, mereka harus dimulai sejak SMP untuk mengambil keputusan setelah mereka usai menamatkan pendidikannya.

“Apakah dia harus melanjutkan ke SMA, atau ke SMK, atau ke MA, dan siswa tersebut sudah mantap untuk memilih mau kemana melanjutkan pendidikannya. Dia harus sudah memilih, dan mengambil keputusan untuk memilih melanjutkan sekolahnya, mau kemana setelah dia lulus dari pendidikan SMP atau SLTP,” papar peraih gelar Master of Arts (MA) bidang Linguastics dari Nijmegen University Netherlands, Belanda ini.

Kendati demikian, ungkap Arcandra, jenjang pendidikan SLTA terbagi menjadi jenjang pendidikan sekolah menengah umum yaitu SMA, dan jenjang pendidikan sekolah kejuruan yakni SMK untuk melanjutkan ke jenjang dunia kerja/dunia usaha setelah menamatkan pendidikan SMK.

“Justru untuk pendidikan SMA ini. Setelah siswa menamatkan jenjang pendidikan SMA, maka siswa tersebut harus terus melanjutkan ke jenjang pendidikan Perguruan Tinggi (PT) untuk meraih masa depan yang dicita-citakannya, apakah ke bidang politik, ahli ekonomi, bidang sosial, menjadi guru dan lainnya sebagainya,” pungkasnya. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *