JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Kota Jambi, Harun Sohar,SPd,MPdI mengungkapkan sejak ditetapkan sebagai Sekolah Model Wirausaha di Provinsi Jambi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada 2016 lalu.
Pihaknya terus menekankan penanaman prinsip jiwa kewirausahaan (entrepreneur) kepada seluruh peserta didiknya agar setelah mereka menamatkan pendidikan tiga tahun lamanya di jenjang pendidikan SMA tersebut, justru nanti mereka dapat hidup lebih mandiri sebagai bekal hidupnya di masyarakat.
Hal senada ditambahkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 5 Kota Jambi, Eka Budi,SE,MPdI menekankan penanaman prinsip dan jiwa kewirausahaan kepada peserta didiknya ini, merupakan salah satu mata pelajaran wajib dalam program kurikulum nasional Kurikulum 2013 (K-13) terkait dalam rangka memperkuat mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan diselenggarakan sekolah selama ini.
“Sejak sekolah SMA Negeri 5 Kota Jambi ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai Sekolah Model Wirausaha di Provinsi Jambi pada tahun 2016. Kita terus menanamkan prinsip pada anak didik kita, setelah mereka tamat (sekolah) nantinya, anak-anak mempunyai jiwa kewirausahaan untuk hidup mandiri.
Sekaligus kita juga tekankan bahwa prinsip dan jiwa kewirausahaan tersebut, saat ini baru sebatas pengetahuan saja. Juga dalam rangka memperkuat mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan yang wajib diikuti oleh semua siswa/siswi sesuai Program Pendidikan Kurikulum 2013 (K-13),” papar Harun Sohar, saat itu didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 5 Kota Jambi, Eka Budi menjawab kepada wartanews.co, Senin (01/10/2018) di Telanaipura, Kota Jambi.
Adapun produk wirausaha hasil kreatifitas siswa/siswi SMA Negeri 5 Kota Jambi, kata Harun, dipamerkan dalam kegiatan Expo Pendidikan Tingkat Kota Jambi belum lama ini, antara lain produk semir sepatu, membuat kue-kue dan lainnya.
Malahan juga mereka berhasil menembus pasar online shop lokal, sekaligus mengenalkan dan menjual hasil produk buatan anak didiknya dilingkungan dan kalangan tertentu saja, seperti kalangan komunitas dan kelompok/pecinta hobi. ”Hasil kreatifitas produk wirausaha mereka ini, pernah juga dipamerkan dalam kegiatan Expo Pendidikan Tingkat Kota Jambi belum lama ini,” sebut kepala sekolah.
Disinggung soal sarana pendukung sekolah dalam upaya memajukan dan peningkatan hasil kreatifitas siswa/siswi dalam bidang prakarya dan kewirausahaan dalam lingkungan sekolah agar mempunyai nilai tambah dan lebih sempurna dalam kemasan produk usaha dimasa mendatang, diakuinya sampai sekarang memang belum ada.
Padahal penanaman jiwa kewirausahaan tersebut, merupakan bagian dari Standar Nasional Pendidikan (SNP) setelah mereka lulus SMA. Adapun SNP tersebut, terdiri dari; standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan, dan standar penilaian pendidikan.
Namun pihak sekolah dalam hal ini, kata Harun Sohar, tetap berkomitmen untuk memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada semua peserta didik untuk terus meningkatkan kemampuan dan pengembangan prinsip jiwa wirausaha dimilikinya, melalui kegiatan sanggar/bengkel kerja praktek kewirausahaan di dalam lingkungan sekolah.
“Saya sangat berharap adanya peran serta seluruh masyarakat, yang peduli terhadap peningkatan mutu dan kualitas anak didik kita, dalam upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa/siswi di sekolah kita, melalui pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung yang ada dalam lingkungan sekolah kita kedepannya.
Seperti perhatian dan kepedulian oleh pihak perusahaan swasta besar yang ada, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Peduli untuk peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Jambi agar mutu pendidikan sekolah kita, lebih maju lagi kedepannya dengan adanya kepedulian dan bantuan mereka dalam pemenuhan sarana dan prasarana sekolah, salah satunya adalah sanggar/bengkel kerja praktek kewirausahaan milik sekolah,” demikian tuturnya. (Afrizal)









