Tahun Pelajaran 2019-2020, SMANSEB Memilih Menggelar UASBN-BK

KOTA JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 11 Kota Jambi, Irwansyah,SPd,MPdI mengatakan upaya sekolah untuk melaksanakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Berbasis Android pada Tahun Pelajaran 2019-2020 ini, diprediksi tidak mudah diwujudkan.

Karena alasannya ada faktor kendala teknis, yang memungkinkan dalam perangkat Operation System (OS) Android milik peserta ujian justru tidak mampu menjangkaunya secara teknis. Karena Android milik peserta ujian terutama seluruh siswa/siswi kelas XII, yang akan mengikuti UASBN, justru memiliki jenis spesifikasi Android yang berbeda-beda.

“Belajar dari pengalaman ujicoba, pada Tahun Pelajaran 2018-2019 yang lalu. Kita mengalami kesulitan untuk melaksanakannya. Karena ada faktor kendala teknis tertentu, terutama pada OS dalam perangkat sistem di Android milik para siswa ini, yang spesifikasi Androidnya justru berbeda-beda. Ada Android milik siswa yang berhasil (menjangkaunya), dan ada juga yang tidak.

Sehingga (terpaksa), kita dari pihak sekolah membatalkan pelaksanaan UASBN Berbasis Android ini, dan tetap menggunakan UASBN dengan sistem yang lama, yakni menggunakan kertas dan pensil pada waktu itu. Adapun apabila kita tetap melaksanakan UASBN Berbasis Android, maka harus mampu membuat sistem operasi yang tepat, di dalam sistem perangkat Android yang digunakan oleh peserta ujian dan para guru, gunanya untuk menerjemahkan soal-soal ujian di dalam perangkat Android tersebut,” jelasnya belum lama ini.

Ditambahkan pelaksanaan UASBN Berbasis Android untuk semua siswa/siswi kelas XII pada Tahun Pelajaran 2019-2020, pihaknya tidak dapat melaksanakannya. Karena terkait kendala teknis dalam perangkat operasional sistem di dalam Android milik siswa. Maka pihaknya tetap melaksanakan UAS Berstandar Nasional, tetapi menggunakan sistem lama, yaitu UASBN menggunakan Kertas dan Pensil (UASBN-KP).

Namun apabila ada kebijakan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi yang memungkinkan pelaksanaan UASBN Berbasis Komputer (UASBN-BK), seperti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), tentunya pihak sekolah akan melaksanakannya saat ujian akhir sekolah pada semester genap mendatang.

UASBN-BK sangat mungkin untuk dilaksanakan di SMANSEB, julukan untuk penyebutan singkat SMA Negeri 11 Kota Jambi ini, ungkap Irwansyah, UASBN Berbasis Komputer, justru adalah pilihan yang tepat untuk dilaksanakan saat ini.

Lanjut Irwansyah menambahkan pelaksanaan UASBN Berbasis Android membutuhkan perangkat teknologi pendukung sarana dan prasarana yang memadai, seperti Hotspot internet sekolah perlu dilengkapi dengan kapasitas besar untuk akses internet bagi peserta ujian.

Lalu ruangan ujian harus memiliki fasilitas tempat charger battery (pengisi baterai) Android bagi peserta didik, serta jenis spesifikasi Android itu pun juga mesti mampu menjangkau dan menerjemahkan soal-soal ujian. “Saat ini, sekolah kita memiliki dua buah ruangan ujian bagi seluruh peserta ujian, sebanyak dua rombongan belajar (rombel),” sebutnya.

Disamping itu, juga disinggungnya terkait kemampuan guru bersangkutan untuk menguasai penggunaan teknologi Android ini, dalam upaya untuk unggah, atau menguploadsoal-soal ujian dalam OS Android, salah satunya OS yang ada justru belum dilengkapi dengan komponen kemampuan membuat Microsoft Word (MS Word), serta jenis Android pada layarnya malah tampak kecil. Sehingga para guru dan anak didik sebagian menemui banyak kesulitan untuk membaca soal-soal ujian secara utuh.

“Justru, Guru kami, juga kesulitan meng-upload (unggah) soal-soal ujian di dalam sistem operasional dalam perangkat Android tersebut. Karena ada yang belum bisa di dalam perangkat Android milik para guru, untuk mampu menerjemahkan soal-soal ujian ke dalam sistemnya. Ya, karena berbeda-beda itulah, salah satu contohnya mungkin saja karena ada yang belum dilengkapi dengan komponen kemampuan membuat MS Word, dan hal itu sangat tergantung kepada spesifikasi jenis Android masing-masing,” ujarnya.

Terkait pengerjaan soal-soal dalam UASBN Berbasis Android ini, diakuinya memang masalahnya sangat kompleksitas. Adapun waktu ujian untuk mengerjakan soal-soal dalam UASBN Berbasis Android ini, tambahnya, idealnya peserta ujian mampu membutuhkan waktu selama 120 menit untuk menyelesaikannya.

“Standar minimal untuk satu soal saja, contohnya Mata Pelajaran Matematika membutuhkan waktu selama 120 menit, untuk mengerjakan sebanyak 30 soal yang Objektif, dan 5 soal materinya adalah Uraian.

Sedangkan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) saja, standar minimal yang dibutuhkan 120 menit, maka peserta ujian harus mampu menyelesaikan soal-soal dengan baik. Adapun soal-soal dalam IPA, yakni sebanyak 35 soal, masing-masing yaitu 30 soal yang Objektif, serta 5 soal lainnya adalah Uraian,” paparnya. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *