SMAN 3 Muaro Jambi Ciptakan Desain Motif Batik Buah Para yang Ikonik

Melestarikan Warisan Budaya Karet Mestong

MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO)  Banyak orang awam yang belum mengetahui tentang Batik Mestong yang ikonik dan unik, atau biasanya orang-orang Mestong sendiri menyebutnya ‘Batik Karet’ atau Batik Buah Para (Pohon Karet), yang memang memiliki kekhasan dan ikonik dengan bentuknya yang menarik dari berbagai ragam bentuk motif dan desain gamba cantik dari struktur tanaman asli buah Pohon Para yang banyak tumbuh di daerah Mestong, Kabupaten Muaro Jambi yang terus dilestarikan sampai sekarang oleh warga asli setempat. Kemudian diwariskan secara turun-temurun yang tetap terus terpelihara dan dikembangkan secara budaya oleh nenek moyang mereka sejak lama.

Berawal dari gagasan dan ide cemerlang Pakde Kliwon, yang juga Ketua Komite SMA Negeri 3 Muaro Jambi-Provinsi Jambi berkolaborasi dengan M Rohman,S.Pd, salah satu Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewirausahaan  (PKWu) pada SMA Negeri 3 Muaro Jambi untuk membuat sebuah Batik Rakyat khas daerah Mestong yang ikonik sekaligus memiliki nilai ekonomi yang bersumber dari keunikan dan keanekaragaman khas dari buah Pohon Para (Karet) asli daerah Mestong yang terkenal untuk dijadikan tradisi membatik rakyat Mestong, yang kita kenal sebagai Batik Buah Para Mestong.

196801690-351509309653636-155620224095463528-n

“Ya. Ide dan gagasan (untuk) membuat Batik Mestong, atau Batik Buah Para Mestong (Karet) dari daerah Mestong ini, berasal dari ide Bapak Ketua Komite Sekolah, Bapak Kliwon, dan diharapkan Batik Buah Para Mestong ini, menjadi aset nasional yang patut dibanggakan yang dimiliki oleh Provinsi Jambi dan ikonik, yang memiliki nilai ekonomi kedepannya, dan kini oleh pihak sekolah terutama kepedulian Ibu Kepala Sekolah (Novrita Suryani,S.Pd) yang terus mendukung (upaya) kita sampai saat ini, dan terus-menerus kita mantapkan melalui sebuah Tim Pengembangan Muatan Lokal Kewirausahaan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif, inovatif dan produktif bagi seluruh peserta didik di lingkungan SMA Negeri 3 Muaro Jambi sampai sekarang ini,” jelas M Rohman saat dikonfirmasi Wartanews belum lama ini.

Mestong adalah nama satu kecamatan yang terletak di wilayah paling Selatan dari Kabupaten Muaro Jambi sekarang, yang sebagian besar umumnya penduduknya berpenghasilan dari pertanian Karet. Karet atau Buah Para- biasa menyebutnya oleh warga setempat, merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang menjadi sumber penghasilan utama penduduk Mestong, hal inilah yang membawa nilai-nilai budaya yang menjadikan karakter dalam kehidupan sosial masyarakat Mestong sehari-hari, dan sudah berlangsung sangat lama yang menjadi warisan budaya kerja yang turun-temurun sampai sekarang.

Dipaparkan Rohman bahwa dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, melalui konsep otonomi sekolah dengan fokus penerapan manajemen berbasis sekolah maka SMA Negeri 3 Muaro Jambi-Provinsi Jambi dituntut untuk terus berpacu mengejar ketertinggalannya dari sekolah-sekolah lain, serta harus mampu mempersiapkan dan mengoptimalkan segala SDM dan potensi keunggulan yang ada, baik para Guru, peserta didik dan warga sekolah.

Tidak kalah pentingnya lagi, tambahnya, untuk mendukung keunggulan dan potensi tersebut maka perlu peningkatan sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam menunjang keberhasilan program-program sekolah, salah satunya adalah kegiatan membatik ‘Batik Buah Para Mestong’ sebagai kegiatan Ekstrakurikuler wajib di lingkungan SMA Negeri 3 Muaro Jambi-Provinsi Jambi yang berawal dari sebuah gagasan warga sekolah yang telah melalui sebuah proses kristalisasi dalam bentuk motif batik rakyat ini, yang kini telah menjadi kurikulum muatan pendidikan lokal diberikan kepada peserta didik sejak penyelenggaraan Tahun Pelajaran 2019-2020 yang lalu.

“SMA Negeri 3 Muaro Jambi, terus berbenah diri dan fokus untuk menambah sarana dan prasarana sekolah, baik ruang belajar siswa dan siswi, ruang praktek dan pengadaan alat-alat penunjang kegiatan kokurikuler (intrakurikuler) dan ekstrakurikuler sekolah, dan salah satunya adalah bidang pendidikan muatan lokal dan Kewirausahaan, yakni kegiatan membatik yang dilaksanakan sekolah selama ini, yang dapat menunjang pelaksanaan proses pembelajaran berupa sarana pembelajaran yang memadai, dalam rangka pelaksanaan proses belajar yang lebih produktif dan inovatif berbasis kearifan lokal yaitu Batik Buah Para Mestong yang ikonik dari sekolah ini,” ungkapnya.

Lanjut M Rohman, pihak sekolah sangat concern terhadap pelaksanaan kegiatan membatik tersebut, adapun manfaat yang bisa diberikan kepada peserta didik dalam upaya meningkatkan SDM yang unggul yakni dapat menumbuh kembangkan bakat siswa/siswi melalui kegiatan proses belajar produktif yang mengarah kepada pengembangan muatan lokal batik rakyat yang lebih bernuansa industri kreatif, sekaligus mampu memotivasi Guru dalam peningkatan kompetensi siswa khususnya bidang Kewirausahaan berbasis kearifan lokal, serta menanamkan jiwa wirausaha mandiri kepada peserta didik.

“Maka dari itu, dengan demikian sasaran program (sekolah) tercapai, yakni pemenuhan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran yang berkesinambungan. Selain itu, mampu mengembangkan kreativitas peserta didik, khususnya bidang Kewirausahaan yang berbasis kearifan lokal melalui muatan lokal (menciptakan) Batik Buah Para Mestong di SMA Negeri 3 Muaro Jambi, serta diharapkan mampu memunculkan potensi Kearifan Lokal yang asli daerah melalui kegiatan membatik tersebut, sebagai bidang usaha inovatif dan produktif yang dilakukan oleh siswa sehingga dapat lebih berkembang menjadi suatu usaha industri kreatif unggulan sekolah kedepannya,” paparnya.

Batik Mestong yang Ikonik Bernilai Ekonomi

M Rohman mengungkapkan SMA Negeri 3 Muaro Jambi sebagai pelopor bagi perkembangan tradisi membatik rakyat bernuansa industri kreatif di bidang Kewirausahaan berbasis kearifan lokal yaitu Batik Buah Para Mestong yang terkenal ikonik ini, terinspirasi untuk mengangkat potensi tersebut. Untuk merealisasikan menjadi gagasan nyata dalam bentuk sains batik, yang menonjolkan suatu kekhasan dari sumbernya tanaman Karet Mestong sebagai karakteristik budaya masyarakat Mestong yang memiliki nilai sosial ekonomi sampai saat ini maka pihak sekolah bersama masyarakat dan seluruh warga SMA Negeri 3 Muaro Jambi telah berhasil melaunching motif Batik Buah Para Mestong pada 23 Februari 2019 lalu saat puncak acara Gebyar Seni SMA Negeri 3 Muaro Jambi, Desa Nagasari.

Ditambahkan saat ini sudah ada mitra pengusaha/pengrajin batik setempat berkolaborasi pihak sekolah untuk membuat industri kreatif Batik Buah Para Mestong di Desa Nagasari, Kecamatan Mestong, dan justri pengusaha tersebut kini sudah mampu membuat dan memproduksinya.

“Ada satu pengrajin Batik terkenal di Desa Nagasari tertarik (untuk) mengembangkan desain batik rakyat dari motif Batik Buah Para Mestong yang terkenal ikonik dan bernilai ekonomi dari sekolah kita, yaitu KEYNARA Batik, milik Nyonya Erni Jufti,” sebutnya kepada media online ini.

Lebih lanjut untuk kendala bagi pemenuhan dan pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan membatik di sekolah, ungkap Rohman, pihak sekolah terus mengupayakan kepada pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi dan para Stakeholder yang turut peduli untuk membantu kesuksesan kegiatan pelaksanaan proses belajar bidang muatan lokal pendidikan Kewirausahaan berbasis kearifan lokal melalui pendidikan muatan lokal Batik Buah Para Mestong di SMA Negeri 3 Muaro Jambi.

Adapun desain bentuk motif Batik Buah Para khas Mestong yang unik dan ikonik tersebut terdiri dari unsur buah, unsur biji, unsur daun dan bunga, ungkapnya, antara lain bentuk motif gambar Buah Para (Karet), motif dan desain gambar Buah Para Tunggal, desain dan motif gambar Buah Para Kembar, gambar desain motif Batik Buah Para Heksagonal, serta berbagai gambar motif desain ikonik lainnya, seperti motif gambar Buah Para Gemini, Buah Para Sembur, dan Buah Para Cakra.

”Kita sangat berharap adanya kepedulian oleh pihak Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pemda), dan para Stakeholder (pemangku kepentingan) untuk membantu (segala) pemenuhan peralatan dan pengadaan sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan membatik untuk kemajuan pendidikan di sekolah ini, sehingga kedepannya mampu memunculkan putra dan putri terbaik dari sekolah ini sebagai Pengusaha sukses dan Pengrajin batik terkenal di tingkat dunia dan khususnya di tanah air tercinta. Saat ini, untuk kegiatan membatik kepada siswa dilakukan di ruangan outdoor di dalam lingkungan sekolah yakni Pendopo Sanggar Batik ‘Putra Mestong’ SMA Negeri 3 Muaro Jambi. Sedangkan untuk peralatan yang kita miliki pun masih sangat terbatas sekali, antara lain yakni Bak celup, Tungku arang (tungku pelolotan), Canting elektrik Klowong Nembok yang masih manual atau Canting cap, Cecek, Logo cap batik yang dari (bahan) aluminium, dan lain-lainnya,” tuturnya. (Afrizal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *