KOTA JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala SMA Negeri 8 Kota Jambi, Drs H Sugiyono,M.Pd, mengatakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang saat ini diselenggarakan pihak sekolah ditengah mewabahnya Pandemi Covid-19 dilingkungan SMANDEL (sebutan yang kerap menyingkat SMA Negeri 8 Kota Jambi ini), telah dimulai sejak awal tahun pelajaran baru kepada semua peserta didik.
Akan tetapi menurutnya, semua siswa dan siswinya harus tetap mematuhi dan melaksanakan disiplin mematuhi Protokol Kesehatan dalam upaya mencegah penularan dan penanganan pencegahan Covid-19 yang belum ditemukan vaksinnya sampai sekarang.
“Tentu saja, ada plus dan minusnya, ya. Akan tetapi, justru ini memotivasi semua siswa, dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ditengah Pandemi Covid-19 saat ini,” ujarnya ketika dikonfirmasi Wartanews belum lama ini.
Diakuinya pada awalnya ada kendala yang dihadapi para peserta didik, banyak hal yang harus diantisipasi untuk tetap meningkatkan kualitas dan kemampuan siswa/siswi dalam mengikuti PJJ tersebut, salah satu kendalanya adalah berbiaya tinggi. Karena tidak semua peserta didiknya, yang memiliki smartphone (telepon pintar) jenis smartphone Android ini.
“Kendala utama adalah costnya, berbiaya tinggi, dan tidak semua siswa kita memiliki Android. Hampir 40 persen, siswa kita tidak memiliki Android, dan justru umumnya banyak dimiliki oleh orangtuanya atau walinya. Sehingga ini menjadi kendala kita. Selanjutnya kendala lainnya, adalah karena rata-rata belum terbiasanya, siswa dan siswi kita Belajar di Rumah (BdR) saat Pandemi Covid-19 ini.
Karena sangat erat terkait dengan metode sistem Daring yang digunakan saat ini, yang harus dilaksanakan di semua sekolah sesuai arahan yang telah diputuskan oleh Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nadiem Anwar Makarim,B.A, M.B.A). Namun kita tetap optimis, pihak sekolah terus-menerus konsisten, tetap memperhatikan segala kekurangan yang ada ini, untuk tetap melaksanakan KBM tepat pada waktunya, yang ditetapkan dalam Rencana Proses Pembelajaran (RPP) Tahun Pelajaran 2020-2021,” jelasnya menjawab media online ini.
Lanjut dia menambahkan untuk kemajuan dan peningkatan kualitas belajar peserta didik dilingkungan SMANDEL khususnya, sebut Sugiyono, pihak sekolah telah membuat langkah-langkah penting mengantisipasi hal ini, diantaranya melaksanakan pengelompokkan pembelajaran kepada siswa/siswi yang tidak memiliki smartphone Android, para Guru harus terlibat aktif dalam metode pembelajaran jarak jauh tersebut. Sementara Guru juga terus memberikan tugas-tugas harian kepada anak didik setiap hari.
“Kita lakukan langkah-langkah penting, terutama kepada siswa yang tidak memiliki Android ini. Kita lakukan pengelompokkan pembelajaran terhadap mereka, dengan tetap memperhatikan dan disiplin mematuhi Protokol Kesehatan yang ada. Dalam kegiatan Kelompok Belajar ini, idealnya adalah 8-10 orang.
Selanjutnya guru-guru kita, selalu aktif memberikan materi pembelajaran secara Daring (online) kepada siswa setiap harinya, serta memberikan tugas-tugas harian yang dibebankan kepada siswa/siswinya, dengan tetap mengacu kepada Rencana Proses Pembelajaran (RPP), yang telah diputuskan selama Tahun Pelajaran 2020-2021 ini, sehingga siswa dapat menyelesaikan pendidikannya, tepat pada waktunya,” paparnya. (Afrizal)