Jambi (WARTANEWS.CO) – Perhelatan akbar digelar Lembaga Adat Melayu (LAM) kota Jambi dengan melakukan pengukuhan Wali Kota Jambi dokter Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha sebagai Pemangku Adat atau Pembina Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi, pada Selasa pagi (15/04/2025).
Di awali dengan prosesi adat jemput tembawo terhadap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi, serta mantan Pj Wali Kota Jambi, acara tersebut dilangsungkan di Balairung LAM Kota Jambi.
Pengukuhan dan Pemberian gelar adat kepada pemimpin kota Jambi oleh Lembaga Adat Melayu ini sebagai bentuk melestarikan dan pengembangan adat dan budaya Melayu kepada generasi muda bangsa.
Pengukuhan terhadap Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi ditandai dengan pemasangan lacak dan penyisipan sebilah keris oleh Ketua LAM Kota Jambi Datuk Aswan Hidayat sebagai simbol bahwa pemimpin Kota Jambi secara resmi sudah dikukuhkan sebagai pembina.
Sementara itu, pemberian gelar adat kepada Pj Wali Kota Jambi periode 2023-2024 juga ditandai dengan pengalungan “tanduk buang” dan pemasangan pending (ikat pinggang berupa seperti bahan emas) serta pemasangan Pin LAM Kota Jambi oleh Datuk. Dr. dr. H. Maulana dan Datin. Dr. dr. Hj. Nadiyah, serta Datuk Aswan Hidayat.
Pengukuhan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, serta mantan Pj Wali Kota sebagai pemangku adat menunjukkan sinergi antara struktur pemerintahan modern dan kearifan lokal, serta menjadi langkah konkret dalam pelestarian budaya Melayu sebagai identitas masyarakat Kota Jambi.
Berbagai rangkaian adat turut dilakukan dalam kegiatan tersebut. Dimulai dari Penjemputan secara Adat Jambi, serta dilanjutkan dengan arakan Adat Melayu Jambi kepada Wali Kota Jambi dokter Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, serta Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi periode 2023 -2024 Sri Purwaningsih yang dilangsungkan di Lobby Kantor Wali Kota Jambi menuju Gedung LAM Kota Jambi yang disambut dengan Kompangan, Pencak Silat Melayu Jambi, Kato Bejawab, Tari Persembahan hingga Pijak Kepala Kerbau.
Pada acara pengukuhan Wali Kota, Wakil Wali Kota selaku Pemangku Adat, dan pengukuhan Pj Wali Kota Jambi periode 2023-2024 Sri Purwaningsih sebagai Anggota Kehormatan Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Jambi ini juga dilangsungkan tradisi Makan Benampan, melibatkan para datuk, datin, pemangku adat, serta pemangku kepentingan daerah.
Pada kesempatan itu, Ketua LAM Kota Jambi, Aswan Hidayat Usman, mengatakan bahwa pengukuhan ini merupakan bentuk penghormatan sekaligus peneguhan nilai-nilai adat dalam kepemimpinan daerah.
“Pengukuhan ini juga dilakukan sebagai penghormatan dan ini sudah berlaku dalam aturan di kelembagaan Adat Melayu Kota Jambi,”
Terkait dengan pemberian gelar adat kepada mantan Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih, datuk Aswan menyampaikan hal itu dilakukan sebagai ucapan terima kasih atas pengabdian dirinya sebagai pemimpin untuk Kota Jambi selama 1 tahun 3 bulan.
Dirinya juga ungkapkan kebanggaan atas kembali dilaksanakannya pengukuhan pemangku adat ini kepada para pemimpin kota Jambi, setelah selama 15 tahun tidak terlaksana.
“Seyognya harus seperti itu siapapun pemimpin terpilih yang dipilih oleh masyarakat kita kukuhkan sebagai pemangku adat, sehingga turut memudahkan dalam berkomunikasi,” ungkapnya.
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini sebagai penghormatan dan penghargaan LAM Kota Jambi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang telah dipilih oleh rakyat, serta untuk menjaga kelestarian adat Melayu di Tanah Pilih Pusako Batuah
“Sebagai peserta dalam pengukuhan dan pemberian gelar kehormatan oleh LAM Kota Jambi ini diikuti sebanyak 1200 orang. Terdiri dari, Forkopimda, LAM Provinsi dan Kota Jambi beserta jajaran, serta jajaran Pemkot Jambi dan Forum Ketua RT se-Kota Jambi,” ujar Sekda A Ridwan, selaku Ketua Pelaksana kegiatan.
Dirinya juga menekankan, bahwa kegiatan ini terselenggara tanpa menggunakan APBD Kota Jambi, melainkan berasal dari sumbangan dan partisipasi masyarakat.
“Kepada Pak Sandi selaku owner Kolam Pemancingan Donerejo saya ucapkan terimakasih yang telah mendukung acara ini,” tekannya.
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi momentum dalam meningkatkan rasa cinta terhadap Adat dan Budaya Melayu , khususnya di Tanah Pilih Pusako Batuah Kota Jambi. (eco)