MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Puncak acara gebyar hari raya santri menutup akhir Tahun Pelajaran 2020-2021 (Haflah Akhirus Sanah) di lingkungan Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit, sekaligus Peringatan Milad Ke-4 Pondok Pesantren Miftahun Najah yang jatuh pada Selasa (29/6) berlangsung penuh khidmat dan sederhana di masa Pandemi yang memprihatinkan dengan tetap menaati dan mematuhi ketentuan Protokol Kesehatan Covid-19 yang telah diatur ketat oleh Panitia,seperti pemberian Masker dan mengukur suhu tubuh bagi para undangan, serta menyediakan tempat air bersih mencuci tangan dan Hand Sanitizer kepada pengunjung.
Pimpinan/Pengasuh Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit, Abah Kyai Akhmad Fauzi Al-Barbasy menyampaikan permintaan maaf kepada Orang Tua/Wali Santri yang hadir karena rangkaian prosesi acara Haflah Akhirus Sanah Tahun 2021 sekaligus Peringatan Milad Ke-4 Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit yang berlangsung secara sederhana di tengah suasana dan kondisi Pandemi Covid-19 yang masih mewabah di wilayah Tangkit khususnya, termasuk seluruh desa di Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi sekarang dalam kategori wilayah Zona Merah Covid-19.
Berdasarkan situasi dan keprihatinan tersebut maka Panitia, ungkapnya dengan terpaksa harus membatasi jumlah kehadiran peserta tanpa mengundang warga dan masyarakat sekitar lingkungan ponpes, justru hanya ditujukan bagi kalangan internal ponpes sendiri, yakni pengurus yayasan beserta pengurus komite, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh Keluarga Besar Ponpes Miftahun Najah Tangkit yang turut hadir ikut mensukseskan kelancaran acara paling bersejarah tersebut.
Abah Kyai Akhmad Fauzi Al-Barbasy mengapresiasi setinggi-tingginya kepada para orang tua/wali santri yang telah semaksimal mungkin telah mengantarkan anak-anaknya selama ini untuk mondok belajar pendidikan agama di Ponpes Miftahun Najah Tangkit.
“Saya ucapkan terima kasih kepada orang tua dan wali santri yang hadir, dan juga permohonan maaf dari kami, yang telah memajukan jadwal acara yang semula acara akan dilaksanakan malam hari (pukul 19.30 WIB) sesuai undangan, seperti yang sudah-sudah selalu kita rayakan (setiap tahunnya). Tetapi (untuk) acara hari ini, kita terpaksa harus memajukan pelaksanaan acara di pagi hari (pukul 08.30 WIB) ini,” jelasnya.
“Oleh karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, dan suasana saat ini yang tidak kondusif saat masih mewabahnya Pandemi Covid-19. Sehingga pihak Panitia pun terpaksa harus membatasi jumlah undangan yang hadir, untuk undangan hanya terbatas di kalangan internal kita saja, dan pengurus komite serta pengurus yayasan, tokoh masyarakat dan tokoh agama dan seluruh Keluarga Besar Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit,” paparnya.
Penyelenggaraan Haflah Akhirus Sanah sekaligus bertepatan acara puncak Peringatan Hari Ulang Tahun (Milad) Ponpes Miftahun Najah Tangkit yang ke-4 tahun ini, jelas Abah Kyai Akhmad Fauzi Al-Barbasy, sebagai wujud syukur kepada Allah SWT khususnya kepada seluruh santri yang telah berhasil menuntaskan kegiatan proses belajar mengajar selama berlangsungnya Tahun Pelajaran 2020-2021.
“Kita sudah (berhasil) menuntaskan seluruh rangkaian pelaksanaan ujian, baik pelaksanaan ujian sekolah maupun ujian pondok pesantren yang berlangsung 7-24 Juni 2021 yang lalu,” pungkasnya.
Disamping itu, masih ungkap Abah, setiap tahun Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit selalu menentukan santri berprestasi yang berhasil meraih juara umum sekaligus santri teladan.
”Santri yang berhasil terpilih sebagai Juara Umum dan Santri Teladan diraih oleh Tiara Zahra Damayanti, siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (MTs), yang berasal dari daerah Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, Kyai Akhmad Fauzi Al-Barbasy memberikan hadiah sebagai tanda tali asih kepada Tiara Zahra Damayanti didampingi ibu kandungnya di atas panggung.
Tidak lupa Kyai Akhmad Fauzi pun menyampaikan sukacitanya bahwa sejak mulai pertama mewabahnya penularan Virus Corona sampai sekarang yang telah berlangsung selama satu tahun lebih ini, adapun semua kegiatan proses belajar mengajar yang dilaksanakan tatap muka justru malah aman-aman saja.
Abah mengungkapkan ada sebuah rahasia Doa dan Sholawat disampaikan kepada semua santrinya dengan memohon kepada Allah SWT untuk dijauhkan dari segala macam penyakit baik penyakit Zhahir maupun penyakit Batin dan tetap selalu memanjatkan Doa dengan memohon kepada Allah SWT, melalui amalan bacaan Sholawat Tibbil Qulub yang dibacakan setiap usai melakukan Sholat Fardhu maupun Sholat Sunnah.
“Kita sudah berikan sebuah amalan Doa Sholawat kepada Santri, sebagai senjata ampuh untuk dijauhkan (dari) segala penyakit, termasuk penyakit (virus) Corona ini. Insya Allah, melalui amalan bacaan Sholawat Tibbil Qulub ini, Allah akan menjauhkan diri kita dari segala macam penyakit, baik penyakit Zhahir maupun penyakit Batin. Doa Sholawat Tibbil Qulub inilah, sebagai senjata ampuh untuk melindungi anak-anak kita dan juga kepada diri kita. Insya Allah, Allah SWT akan melindungi kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin,” ungkapnya.
Semarak Acara Santri
Walaupun berlangsung di tengah suasana Pandemi Covid-19 namun penyelenggaraan acara lebih semarak dengan penampilan beragam atraksi seni tari, pidato dakwah dan puisi oleh santri, juga pertunjukan pentas seni keterampilan olah kreasi para santri yang mampu memukau penonton, seperti pertunjukan Tari Kolaborasi kolosal dan penampilan atraktif Shubanun Najah oleh santri putra, kelompok Hadrah milik Ponpes Miftahun Najah Tangkit menggunakan irama tabuhan gendang dan rebana dengan iringan lantunan Sholawat Nabi yang terus-menerus bergema sepanjang acara.
Tidak hanya itu, bahkan lebih menariknya lagi saat penampilan 10 santri putri pengkhatam Qur’an (Tahfidz) Juz 30 yang melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an Juz 30 semakin menambah kekhasan dan kekhusyukan kesejukan di tengah suasana acara Haflah Akhirus Sanah dan puncak peringatan Milad Ke-4 Ponpes Miftahun Najah Tangkit tahun ini.
Lebih semarak lagi di acara puncak kemeriahan hari raya santri dan peringatan Milad kali ini, justru kehadiran dan antusias seluruh santri maupun orang tua/wali santri beserta pengurus komite dan Keluarga Besar Yayasan Miftahun Najah yang bersemangat menghadiri acara sekaligus mengikuti seluruh rangkaian acara yang digelar sejak pukul 08.30 WIB yang dibuka oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qori Andri Yunanto.
Dilanjutkan pemotongan nasi tumpeng oleh Abah Kyai Akhmad Fauzi Al-Barbasy dalam rangka memperingati Milad Ke-4 Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit hingga berakhirnya acara saat menjelang ibadah Sholat Dzuhur, yang ditutup penyampaian Tausiah oleh Ustadz kondang, Ustadz Irfan SQ yang mengingatkan kepada seluruh santri untuk selalu takzim dan selalu hormat kepada Guru dan selalu patuh kepada kedua orang tua untuk kebaikan dan keberkahan di dunia dan akherat, serta tidak lupa ustadz Irfan kembali menyinggung kepada santri/santriwati apabila mereka berhasil menyelesaikan studi pendidikannya agar jangan pernah sekalipun melupakan Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit yang telah memberikan segala pengetahuan dan kepandaian ilmu agama selama ini.
Pada kesempatan itu, wakil rakyat di DPRD Kabupaten Muaro Jambi Daerah Pemilihan Kecamatan Sungai Gelam, Ali Mustika,A.Md yang didapuk sebagai Ketua Panitia Haflah Akhirus Sanah Tahun 2021 dan Milad Ke-4 Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit, menyatakan permohonan maaf kepada semua Orang Tua/Wali Santri yang hadir atas penyelenggaraan acara tahun ini.
Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan oleh wabah Pandemi penularan Covid-19 yang berlangsung saat ini, khususnya di daerah Kabupaten Muaro Jambi yang ditetapkan sebagai daerah Zona Merah Covid-19, termasuk juga kondisi yang sama dialami seluruh desa di wilayah Kecamatan Sungai Gelam maka pihaknya terpaksa melakukan pembatasan tamu dan undangan yang hadir agar tidak terjadi kerumunan saat acara.
Ali Mustika mengapresiasi kepedulian orang tua/wali santri yang sudah mengantar anaknya untuk belajar pendidikan agama dan mondok di asrama dalam lingkungan Ponpes Miftahun Najah Tangkit selama tahun ajaran ini.
“Perkembangan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jumlah santri yang belajar agama di Pondok Pesantren Miftahun Najah Tangkit. Saat ini, sudah mencapai lebih kurang 230 orang, dan kami sangat mengharapkan kepada santri sebagai penerus perjuangan Dakwah dan pewaris Ulama setelah menyelesaikan pendidikan di pondok pesantren, untuk terus memajukan perjuangan Dakwah dan kemajuan Perjuangan Islam kedepannya di tanah air,” harapannya.
Secara terpisah ditemui usai acara, Ali Mustika mengatakan tahun ini Ponpes Miftahun Najah Tangkit mendapat bantuan sarana dan prasarana oleh Pemda Kabupaten Muaro Jambi bagi pemenuhan kebutuhan yang diperlukan ponpes, serta upaya peningkatan kemajuan pendidikan bagi anak-anak santri di lingkungan ponpes tersebut,
Ditambahkan pemda pada tahun anggaran 2021, sebutnya, juga kembali membangun jalan lingkungan di wilayah RT 1, Lorong Kebun Kolim, Dusun Mintorogo di Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam yang segera direalisasikan akhir tahun ini, yang nantinya jalan lingkungan tersebut melewati depan pintu masuk ke dalam lingkungan Ponpes Miftahun Najah Tangkit.
“Untuk pembangunan fisik jalan lingkungan, sudah dimulai sejak tahun 2020 yang lalu yang diperuntukan untuk membangun jalan lingkungan di sepanjang wilayah RT 1, Lorong Kebun Kolim, Dusun Mintorogo, Desa Tangkit, Kecamatan Sungai Gelam. Tahun 2021 ini, oleh Pemda Daerah Muaro Jambi jalan tersebut kembali diteruskan,” paparnya kepada media online ini.
“Selanjutnya Pemda kembali meneruskan pembangunan fisik jalan lingkungan yang sudah ada, untuk mencapai ke arah komplek perumahan yang berada di wilayah RT 1, Lorong Kebun Kolim, Dusun Mintorogo, dan dilanjutkan kembali pembangunannya pada tahun anggaran 2022. Sehingga pembangunan jalan lingkungan yang kita harapkan ini, bisa mencapai ke Pondok Pesantren Miftahun Najah, dan juga di sepanjang jalan lingkungan yang berada di wilayah RT 1, Lorong Kebun Kolim, Dusun Mintorogo di Desa Tangkit ini, dan diharapkan semuanya bisa selesai (tepat waktu),” jelasnya. (Afrizal)

 








