“Sapat” Jadi Primadona Masyarakat Tanjabbar Menjelang Ramadhan

KUALA TUNGKAL – Menjelang datangnya bulan Suci Ramadhan 1438 Hijriah tahun 2017 yang tinggal menghitung hari, hampir tiap jam, masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pengguna transportasi laut di beberapa pelabuhan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, berbondong-bondong membeli tiket untuk melakukan ‘ziarah’ ke Sapat di Tembilahan Riau.‎

Akibatnya, terjadi peningkatan penumpang di pelabuhan dalam Kota Kuala Tungkal. ditambah masuknya libur sekolah, anak-anak Pesantren Libur Sekolah.

Kepala UPTD Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLASDP) Kuala Tungkal, M. Manalu, membenarkan mulai terjadinya peningkatan penumpang transportasi laut. Hal ini dilihat dari jumlah penumpang yang memenuhi transportasi laut itu.

” Biasanya speedboat paling banyak hanya diisi 10 orang penumpang, untuk saat ini rata-rata speedboat penuh (full), bahkan sampai ada yang mencarter Pulang Pergi (PP).

Ketika ditanyakan, kemana saja tujuan yang paling banyak? Manalu, mengatakan, kalau dari informasi di loket-loket, hampir 75 persen, pergi berziarah ke ‘Sapat’.

Dengan adanya peningkatan penumpang dibeberapa pelabuhan dalam Kota Kuala Tungkal, seperti pelabuhan Ampera, Kuatik dan LASDP sendiri, meningkat pula roda perekonomian di sekitar Pelabuhan. Hanya saja yang dikhawatirkan, adanya ‘calo-calo tiket speed boat’, terutama orang baru yang mau berziarah.

“Sekarang kan anak pesantren sudah libur, tinggal lagi sekolah-sekolah lain yang akan meliburkan siswanya. Dan secara otomatis membuat jumlah penumpang mengalami peningkatan,” sebutnya.

Berapa jumlah pengguna transportasi laut yang membuat peningkatan dalam segi jumlah penumpang, M. Manalu belum bisa mengatakan jumlah pastinya.

“Kalau presentasenya kita belum tahu. Kita belum melakukan perekapan. Karena Jumat nanti akan ada sekolah yang meliburkan siswanya, nanti sekaligus akan kita lakukan perekapan,” tukasnya.

Terpisah H. Anwar Sadat pengurus pondok pesantren Al Baqiyatush Shalihat yang berlokasi di Jalan Sri Soedewi Kuala Tungkal, membenarkan jika pihak pondok sudah meliburkan para santri-santriwati nya. “Selama ramadhan ini, santri kita liburkan hingga lebaran mendatang,” ungkap H. Anwar Sadat.

Bagi santri yang libur ini kata Anwar Sadat, di kampung halaman mereka, mereka para santri selama ramadhan akan bertugas baik sebagai Imam, Bilal dan Penceramah.

“Ini sudah menjadi rutinitas kita. Bagi santri yang pulang kekampungnya. Ini sudah jadi pengabdianlah bagi anak-anak pesantren ini di kampung halaman mereka. Setiap Bulan Ramadhan mereka mengisi kegiatan rohani di kampung halamannya. Baik jadi Imam, Bilal dan kegiatan lainnya,” katanya.

M Nasir, salah seorang santri yang berasal dari Kampung Hidayat Sapat Kabupaten Tembilahan Riau, yang manumpang KM Kurnia, ketika dibincangi mengaku bahwa ini merupakan momen yang dirindukan selama mereka menuntut ilmu di Pondok Pesantren.

“Iya, kami anak Pondok, memang sangat menunggu Bulan Ramadhan ini, soalnya dalam satu tahun kami hanya bisa libur di Bulan Puasa ini lah. Kalau hari-hari biasa kami di pondok, jadi jarang pulang. Saat ini, selain dapat mengimplementasikan ilmu Agama yang di dapat selama Mondok, kami juga melepas rindu dengan orang tua dan keluarga, katanya tetsenyum senang, sambil beranjak ke speed boat yang akan berangkat, pukul 09.00 WIB.”



(wartanews.co-H/Anggun)


Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *