Jambi (WARTANEWS.CO) – Wakil Gubernur Jambi, Drs.H.Abdullah Sani,M.Pd.I., meminta para wisudawan STAI Mamba’ul Ulum Jambi turut berperan dalam membangun Provinsi Jambi. Hal ini disampaikan Sani saat menghadiri Pelepasan Wisudawan/Wisudawati Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Sekolah Tinggi Agama Islam Islam (STAI) Mamba’ul Ulum Jambi, yang berlangsung di Ballroom Swissbell Hotel Jambi, Senin (27/12/2021).
“Saya menaruh harapan bagi para wisudawan dan wisudawati, kiranya bisa menjadi sumber daya manusia yang unggul, dan berkontribusi terhadap peningkatan kemajuan Provinsi Jambi bahkan Indonesia. Untuk itu, atas nama Pemerintah Provinsi Jambi, saya mengucapkan terima kasih atas kontribusi Sekolah Tinggi Agama Islam Mamba’ul Ulum Jambi Jambi dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Jambi,” ujar Sani.
Sani mengatakan pendidikan adalah kunci dalam pembangunan sumber daya manusia, maka memerlukan sinergitas untuk terus meningkatkan kualitas dan akses pendidikan.
Sani menjelaskan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu misi dalam visi pembangunan Provinsi Jambi MANTAP (Maju, Aman, Nyaman, Tertib, Amanah, dan Profesional) dibawah Ridho Allah SWT.
“Saya berpesan agar STAI Mamba’ul Ulum Jambi berusaha membangun kreativitas dan inovasi. Saya berharap agar upaya ini membuahkan hasil, agar dengan kreativitas tersebut, mahasiswa dan mahasiswi bisa menggapai hasil maksimal, menjadi sumber daya manusia yang berpikir kritis dan solutif, serta bisa menorehkan prestasi, yang kontributif terhadap pembangunan dan kemajuan Provinsi Jambi,” pesan Sani.
Lebih lanjut Sani juga meminta agar mahasiswa-mahasiswi STAI Mamba’ul Ulum Jambi aktif melakukan dialog-dialog konstruktif sebagai ajang untuk berdiskusi dan bertukar pikiran guna meningkatkan wawasan, menyikapi berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi Provinsi Jambi, serta jika memungkinkan pro aktif melakukan kajian dan penelitian.
Sani juga menekankan kepada para wisudawan dan wisudawati, agar dapat menghadapi tantangan yang kian berat dan komplek. “Kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan semakin sulit, sebagai bagian dari dampak kemajuan teknologi di segala sektor, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan semakin sedikit. Apalagi, kita dihadapkan dengan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, era dimana produktivitas dan hasil sangat dituntut dan diutamakan,” tegas Sani. (Kominfo)
Edit : eco