KOTA JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala SMA Negeri 12 Kota Jambi, Drs Syaipudin mengungkapkan relaksasi pendidikan ditengah mewabahnya pandemi Covid-19 yang dilaksanakan dilingkungan sekolahnya dapat dilaksanakan dengan baik asalkan semua warga belajar, baik para guru maupun semua peserta didik harus mematuhi prosedur yang berlaku dan disiplin melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19, yakni tetap memakai masker, jaga jarak dan selalu mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer.
“Kita berikan kesempatan kepada peserta didik dan guru kita, untuk bisa melakukan Tatap Muka Bersyarat dilingkungan sekolah, melaksanakan kegiatan belajar mengajar asalkan mereka sepenuhnya tetap mengikuti prosedur ketat yang berlaku. Mematuhi melaksanakan disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, yang ada di dalam lingkungan sekolah apabila ada kendala dan kesulitan dalam melaksanakan pembelajaran daring, melalui kanal WA ini.
Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran wabah pandemi Covid-19, yang sudah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi, juga berlaku di dalam lingkungan SMANDALAS (maksudnya sebutan yang akrab menyebut SMA Negeri 12 Kota Jambi ini) untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan daring, dan apabila menemui kendala dan kesulitan dalam belajar daring ini, siswa tersebut harus melaksanakan Protokol Kesehatan Covid-19 apabila ingin melakukan tatap muka bersyarat dengan gurunya di dalam lingkungan sekolah,” tegasnya saat dikonfirmasi Wartanews diruang kerjanya belum lama ini.
Ditambahkan Syaipudin, pihak sekolah menyarankan kepada siswa/siswi SMANDALAS mengadakan kegiatan kelompok belajar antar siswa yakni 4-5 orang guna meningkatkan kualitas pembelajaran saat daring ditengah wabah Pandemi ini. “Asalkan tetap mengikuti prosedur, untuk tatap muka bersyarat ini, selalu patuhi Protokol Kesehatan Covid-19,” sebutnya.
Misalkan seraya mencontohkan, masih ungkapnya, bagi siswa/siswi jurusan IPA dan IPS menemui kesulitan saat mengikuti pelajaran daring untuk mengerjakan tugas-tugas harian sekolah atau mata pelajaran yang sulit dipahami oleh peserta didik maka mereka bisa bertemu dengan gurunya dengan tatap muka bersyarat sepanjang tetap mengikuti prosedur berlaku, mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19.
“Terutama yang seringkali menemui kendala dan kesulitan dalam belajar ini. Banyak siswa dan siswi kita yang tidak memiliki smartphone, atau telepon pintar jenis Android. Seringkali mereka menemui kendala dan kesulitan untuk mengikuti pembelajaran daring ini setiap harinya.
Mereka dapat mengajukan untuk Tatap Muka Bersyarat kepada gurunya, sepanjang ada kesepakatan antara guru dengan siswa dan orangtua siswa tersebut, serta juga disarankan untuk membentuk Kelompok Belajar dengan siswa dan siswi yang memiliki android agar tidak ketinggalan pelajaran. Diharapkan semua siswa dan siswi kita, dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),” paparnya. (Afrizal)