BATANG HARI (WARTANEWS.CO) – Ratusan warga dari Desa Pompa Air dan Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, kabupaten Batang Hari melakukan unjuk rasa ke kantor Bupati kabupaten Batang Hari, rabu (16/1/2019).
Dalam orasinya, pengunjuk rasa yang dipimpin oleh Andrian Teguh sebagai koordinator didampingi Ardiansyah dari LSM PEKAT, meminta kepada tim terpadu Pemkab Batang Hari untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi warga. Karena adanya oknum aparat yang menakut-nakuti mereka ketika malakukan ilegal driling (penambangan minyak tanpa ijin) dilahan mereka sendiri.
Warga meminta keadilan dan keamanan, walaupun apa yang mereka lakukan melanggar hukum, karena melakukan galian B secara ilegal.
Unjuk rasa yang juga diikuti oleh ibu-ibu didepan gerbang kantor Bupati mendapat pengawalan ketat dari anggota Polres Batang Hari dan Satpol PP Batang Hari.
Akhirnya, perwakilan dari pengunjuk rasa diterima oleh Asisten 1 Fery Ariansyah, S.Sos, MM dan Kabag Ops Polres Batang Hari Kompol Agung Bastari Yusuf, SH, MH. Dalam mediasi tersebut, pihak pemkab maupun Polres menyikapi positif atas tuntutan warga dan berjanji akan berkoordinasi dengan Pemprov dan menjamin keamanan warga terhadap intimidasi seperti yang disampaikan perwakilan pengunjuk rasa. Karena pemkab Batang Hari tidak punya wewenang untuk menghentikan ataupun melegalkan kegiatan warga itu (ilegal driling).
Sementara itu, salah seorang warga Desa Pompa Air, Ibu Fitria sangat mengharapkan apabila kegiatan warga Desa Pompa Air dan Desa Bungku ini mejadi legal dan berbadan hukum seperti di kabupaten Muba, Banyu Asin, Sumatera selatan. (Aspin)









