SUNGAI PENUH (WARTSNEWS.CO) – Ratusan hektar sawah milik warga Pondok Tinggi dan Sungai penuh, kota Sungai Penuh terendam dan tidak bisa digarap.
Persawahan warga dua kecamatan Pondok Tinggi dan Sungai Penuh ini berlokasi antara perbatasan Kecamatan Sungai Penuh dengan Kecamatan Tanah Kampung.
Menurut pemantauan wartanews.co tidak bisa diolahnya ratusan hektar sawah warga ini disembabkan lahan persawahan mereka selalu terendam air. Kondisi lahan yang sebelah kanan jembatan kerinduan.
Pada sore hari banyak dimanfaatkan warga memancing ikan.
Sementara sebelah kiri jembatan merupakan lahan tidur yang tidak bisa diolah lagi. Pada hal beberapa tahun lalu lahan pertanian warga ini sangat produktif.

“Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan penghasil gabah giling terbesar di provinsi Jambi, untuk itu agar Pemkot Sungai Penuh dapat menjadikan lahan ratusan hektar itu bisa diolah kembali,” ungkap Eka Satria, Selasa (24/7).
Dia mengatakan karena lahan sawah milik warga Pondok Tinggi dan Sungai Penuh ini tidak bisa diolah , tidak adanya drainase sehingga setiap musim hujan lahan terendam cukup lama.
Selain itu, mendangkalnya Sungai yang menyebabkan air meluap dan menggenangi sawah.
Menurut Eka Satria , banyak petani mengira pembangunan jembatan kerinduan termasuk penyebab air yang tersumbat tidak mengalir menurut alurnya.
“Dengan tidak bisanya lahan sawah diolah setiap musim tanam menyebabkan rugi miliaran rupiah,” jelas Eka.
Kepala Dinas Pertanian Kota Sungai Penuh, Bombardin membenarkan lahan sawah warga tidak bisa diolah dikarenakan rendah sehingga ketika musim hujan lahan tersebut terendam banjir.
Dia mengatakan sudah membawa masalah ini kepihak Kementerian Pertanian untuk mencari solusi sehingga lahan warga dapat diolah kembali.
Menurut Bombardin yang lebih tepat Dinas Pekerjaan Umum akan membantu benih dan asuransi kelompok Tani sehingga bisa meringankan petani. (Azmal Fahdi)









