MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Keterampilan hasil karya membatik siswa/siswi SMA Negeri 3 Muaro Jambi, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, telah lama dilaunching pihak sekolah sejak dua tahun lalu, tepatnya 23 Februari 2018 yakni produk kerajinan Batik Jambi terkenal khas daerah Mestong yaitu Batik khas Buah Karet Mestong. Sayangnya justru kini menjadi buah bibir, dan sorotan para pengrajin/pecinta Batik Jambi khususnya.
Tidak terkecuali sorotan datang oleh para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah Kabupaten Muaro Jambi, dan wilayah Mestong sendiri terkait masa depan Batik Jambi karya anak didik SMA Negeri 3 Muaro Jambi terkenal begitu unik, menarik dan inovatifnya, dengan motif gambar desain yang beragam khas Buah Karet asal daerah Mestong yang terkenal ciri khasnya dimasa mendatang.
Kepala SMA Negeri 3 Muaro Jambi, Edy, S.Pd, melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 3 Muaro Jambi, Iwan Pasbon P, S.Pd mengatakan kegiatan belajar keterampilan membatik ini, sudah dilaksanakan pihak sekolah pada Tahun Pelajaran 2019-2020.
Namun menurut Iwan Pasbon, masih terkendala dengan persoalan klasik yakni terbentur masalah pembiayaan untuk melaksanakan kegiatan di sekolah, antara lain tempat untuk mengasah keterampilan membatik bagi siswa/siswi yakni bangunan Pendopo, atau Saung (Sanggar) khusus melakukan praktek membatik kepada anak didik.
Juga kendala minimnya peralatan mendukung kelengkapan sarana dan prasarana (sarpras) dan lain-lainnya sehingga sangat dibutuhkan perhatian khusus para stakeholders (pemangku kepentingan) di daerah, untuk melestarikan dan menjaga produk Batik khas Buah Karet Mestong, yang sudah terkenal dan menjadi tradisi leluhur di wilayah Mestong ini.
“Kita dari pihak sekolah, telah menyiapkan modulnya. Untuk kegiatan belajar membatik ini, sudah dilaksanakan pihak sekolah pada Tahun Pelajaran 2019-2020 ini. Untuk kegiatan keterampilan membatik tersebut, kita sudah siapkan modulnya, yang kelak menjadi Kurikulum Muatan Lokal (Mulok) unggulan kepada siswa dan siswi SMA Negeri 3 Muaro Jambi kedepannya. Selanjutnya untuk materi muatan praktek keterampilan membatik, kita laksanakan 80 persennya adalah praktek membatik, dan sisanya adalah teori yang diberikan kepada peserta didik,” ungkapnya ketika dikonfirmasi Wartanews belum lama ini.
Lanjutnya, papar Iwan Pasbon bahwa kegiatan keterampilan membatik di lingkungan SMA Negeri 3 Muaro Jambi merupakan bidang Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKw) yakni bidang keterampilan. Sehingga upaya pihak sekolah terhadap hasil kerajinan produk Batik khas Buah Karet Mestong yang dipelajari oleh peserta didik kali ini, maka kedepannya menjadi produk unggulan kerajinan sekolah.
“Batik khas Buah Karet Mestong, yang dipelajari kepada siswa dan siswi SMA Negeri 3 Muaro Jambi ini, akan menjadi unggulan sekolah. Produk Batik khas Buah Karet Mestong ini, sudah sangat terkenal sehingga kita dari pihak sekolah berupaya untuk melestarikannya. Karena ini, merupakan tradisi (leluhur) di daerah Mestong, yang terkenal dengan penghasil Karet terbesar di Provinsi Jambi,” jelasnya kepada media online ini.
Ditambahkan guru Mata Pelajaran Seni, M Rohman,S.Pd, juga Penanggung Jawab untuk materi Mulok bidang keterampilan membatik SMA Negeri 3 Muaro Jambi , dia mengungkapkan banyak ragam motif desain yang menarik dan unik dari Buah Karet di daerah Mestong, Kabupaten Muaro Jambi ini, salah satunya motif bunganya, daun dan bijinya.
“Ide dan penggagas pembuatan motif desain Buah Karet, untuk produk batik Buah Karet khas daerah Mestong, yang kini dipelajari oleh siswa dan siswi di SMA Negeri 3 Muaro Jambi, berasal dari pakar ahli Karet terkenal di Mestong ini, yakni Pak Kliwon. Beliau banyak sekali membantu kami, untuk merealisasikannya sehingga menjadi sebuah karya desain khas Batik Buah Karet, yang sangat khas, unik dan menarik yang menjadi tradisi Mestong sampai sekarang,” terangnya.
M Rohman menyebutkan produk Batik khas Buah Karet Mestong hasil karya siswa/siswi SMA Negeri 3 Muaro Jambi ini, juga terus dilakukan inovatifnya dengan menambah beragam jenis rancangan bentuk desain dan ragam produk yang dihasilkan dari keterampilan membatik ini, seperti membuat desain taplak meja, kaos olahraga, Tengkuluk dan Lacak, serbet (lap tangan), Hijab, kebutuhan fashion untuk kaum Milenial, juga membuat kemeja batik PNS dan karyawan,” tuturnya.
Ditambahkan Iwan Pasbon bahwa segala perencanaan oleh pihak sekolah terhadap jaminan mutu dan kualitas produk Batik khas Buah Karet Mestong hasil siswa/siswi SMA Negeri 3 Muaro Jambi tetap dipertahankan sampai saat ini. Sehingga pihaknya optimis untuk menembus pasar di Provinsi Jambi. Alasannya produk Batik khas Buah Karet Mestong, merupakan yang pertama di Mestong, dan di Kabupaten Muaro Jambi khususnya.
“Banyak sekali yang kita rencanakan kedepannya, untuk memasarkan hasil produk Batik khas Buah Karet Mestong ini, yang merupakan karya dari keterampilan peserta didik kita, antara lain kita pasarkan ke seluruh PNS yang ada di wilayah Kecamatan Mestong, juga di Kabupaten Muaro Jambi. Kita pasarkan juga kepada karyawan/karyawati di perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Mestong.
Kemudian di lingkungan warga sekolah kita, rakyat Mestong, dan lain-lain. Tidak lupa juga kedepannya, kita canangkan sebagai kewajiban bagi peserta didik khususnya, untuk menggunakan kemeja batik setiap hari Kamis. Untuk siswa laki-lakinya, mereka wajib memakai pakaian kemeja batik lengan pendek, dan begitu juga kepada siswa yang perempuannya, mereka menggunakan kemeja batik lengan panjang,” ungkapnya. (Afrizal)