MUARO JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kondisi bangunan SMA Negeri 6 Muaro Jambi di Desa Mudung Darat, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi yakni tepatnya berlokasi di Jalan KH Muhammad Agus, RT 9, Desa Mudung Darat -yang berada dalam lingkup kewenangan Kantor Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jambi kini dikeluhkan pihak sekolah, terutama sorotan pada kurangnya pembangunan pagar sekolah letaknya dekat bangunan Mushola yang belum rampung sampai sekarang guna melindungi semua warga belajar bagi para guru dan seluruh peserta didik di sekolah tersebut.
Disampaikan Kepala SMA Negeri 6 Muaro Jambi, Drs Anwar Musaddad, M.Pd.I saat dikonfirmasi Wartanews belum lama ini, kepala sekolah menyatakan pihak sekolah begitu mengkhawatirkan tentang kondisi bangunan pagar sekolah yang ada sekarang ini.
Yang mana pagar sekolah itu, sebutnya, masih belum rampung untuk dapat melindungi semua warga belajar di dalam lingkungan SMA Negeri 6 Muaro Jambi saat ini, termasuk para Guru juga semua peserta didiknya yang jumlah siswanya telah mencapai 600-an lebih ini.
“Masih ada kekurangan pada bangunan sekolah kita, terutama pada pagar sekolah yang ada sekarang ini. Yang mana pagar (sekolah) yang ada sekarang, itu pun masih kurang sekitar 100 meter lagi, yang perlu dibangun di sekolah ini, yang gunanya agar dapat melindungi (seluruh) aset sekolah, dan juga semua anak-anak didik kita agar anak-anak aman dan nyaman di sekolah,” ungkap mantan Kepala SMA Negeri 1 Kota Jambi kepada media online ini.
Lanjutnya tidak hanya membutuhkan pembangunan pagar sekolah saja yang perlu dibangun di lingkungan SMA Negeri 6 Muaro Jambi, Desa Mudung Darat, Kecamatan Maro Sebo tersebut, kata Anwar Musaddad, pihaknya juga membutuhkan ruang Toilet siswa (ruang ganti berikut WC) bagi kebutuhan ratusan siswa/siswi yang melaksanakan aktivitas KBM (Kegiatan Belajar dan Mengajar) setiap harinya di sekolah.
“Satu lagi, yang diperlukan, yaitu masih kurang lima unit (ruang) Toilet (berikut WC) lagi, bagi keperluan semua warga belajar yang ada di dalam sekolah kita saat ini,” ujarnya.
Tidak kalah pentingnya, masih ungkapnya seraya menambahkan, pihak sekolah pun juga sangat berharap kepada pemerintah daerah (pemda) Provinsi Jambi khususnya, untuk membantu renovasi berat ruangan kerja untuk kepala sekolah maupun ruangan keperluan Majelis Guru.
“Sejak tahun 1998 sampai dengan sekarang (2022) ini. Ruangan untuk kerja kepala sekolah dan ruangan Majelis Guru lantainya pun tidak berkeramik, dan ini juga bagian dari kenyamanan kerja kepala sekolah dan (semangat) guru dalam beraktifitas di sekolah, dan diharapkan soal (keluhan) ini menjadi perhatian (serius) oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jambi, untuk memperhatikan tentang kondisi riil yang ada di sekolah kita ini,” jelasnya.
Disinggung soal perlunya dibangun kekurangan pagar sekolah sepanjang 100 meter lebih ini, paparnya, sangat penting untuk melindungi semua peserta didiknya dan para Guru dari ancaman serangan Monyet di sekitar sekolah yang berada dekat dengan lahan kebun kelapa sawit milik masyarakat setempat, yang sering berkeliaran (bebas) di dalam lingkungan sekolahnya. “Soal Monyet ini, sering masuk ke dalam lingkungan sekolah,” imbuhnya.
Juga yang menjadi ganjalan dia keluhkan saat ini, masih adanya hewan-hewan ternak milik warga desa yang kerap melintasi masuk ke dalam lingkungan sekolah.
“Untuk penyelesaian kekurangan pagar yang ada di sekolah kita ini, yang kita butuhkan masih ada kekurangan 100 meter lagi, saya berharap tahun 2022 ini, atau tahun depan (2023), sekolah kita dapat dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda Provinsi Jambi maupun Pemda Kabupaten Muaro Jambi),” pungkasnya. (Afrizal)