JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kepala Kepolisian Daerah (POLDA) Jambi, Inspektur Jenderal Polisi Drs Muchlis AS, SH, Panglima Komando Daerah Militer (KODAM) II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Irwan, SIP,MHum.
Didampingi Gubernur Provinsi Jambi, DR Drs H Fachrori Umar,MHum. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jambi, Brigadir Jenderal Polisi Dul Alim, dan Komandan Resort Militer (Korem) 042/GAPU (Garuda Putih) Jambi, Kolonel TNI Arh Elphis Rudy, SIP,MSc.
Serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jambi, Andi Murwinah, SH,MH, serta Ketua Tim Terpadu (Katimdu) bentukan Pemerintah Provinsi Jambi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KesbangPol) Pemerintah Provinsi Jambi, Drs HM Asnawi AB, MM, diwakilkan oleh Kepala Bidang Penanganan Konflik pada Kantor Badan Kesbang dan Politik Provinsi Jambi, Sigit Eko Yuwono di Gedung Mapolda Jambi, The Hok, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi, Jum’at (19/07/2019) menggelar konferensi pers terkait aksi anarkis dilakukan kelompok Muslim dan kawan-kawan, tergabung dalam Serikat Mandiri Batanghari (SMB) di lokasi PT Wira Karya Sakti (WKS), Distrik VIII, Kabupaten Batang Hari, Sabtu lalu (13/07/2019).
Inspektur Jenderal Polisi Muchlis AS, menyesalkan aksi tersebut, dan melakukan upaya penegakkan hukum dan upaya penindakan hukum kepada Muslim sebagai Ketua Serikat Mandiri Batanghari (SMB) dan kawan-kawan, diduga sebagai otak pelaku aksi pengrusakan, aksi kekerasan, dan penjarahan serta penganiyaan yang berujung kepada korban dari oknum personil TNI dan Polri di lokasi PT WKS, Distrik VIII Kabupaten Batang Hari, yang bertugas sebagai petugas Tim Satuan Tugas (Satgas) Terpadu Monitoring Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang bertugas melakukan pemadaman kebakaran lahan di lapangan.
“Sudah kita tetapkan 45 orang pelaku, yakni 41 orang lelaki dewasa, dan 4 orang wanita dewasa, dan kita upayakan penegakkan hukum dan tindakan hukum kepada tersangka. Tidak menutup kemungkinan (bisa) bertambah, tergantung hasil penyelidikan dan penyidikan di lapangan oleh penyidik kita,” ungkap Muchlis kepada wartawan.
Kini ke-45 orang tersangka tersebut, telah ditahan di Markas Komando SATBRIMOBDA Polda Jambi. Bahkan ditegaskannya tindakan aksi kelompok Muslim dan kawan–kawan ini, kata Muchlis, sudah sering dilaporkan ke Kepolisian Resort (Polres).
“Sejak 2018 sampai sekarang ini. Kelompok Muslim dan kawan-kawannya ini, sudah sering dilaporkan ke Polres Batang Hari, Polres Tebo, dan Polres Tanjung Jabung Barat,” ujarnya.
Sementara Gubernur Fachrori mengapresiasi langkah cepat yang diambil pihak Polda Jambi untuk menciptakan situasi dan kondisi stabilitas keamanan di lapangan, yang dibantu petugas gabungan dari TNI pasca aksi anarkis dan penganiayaan dilakukan Muslim dan kawan-kawan tersebut.
“Saya selaku Gubenur, sangat mengparesiasi langkah dan tindakan hukum yang dilakukan pihak Kepolisian Daerah (Polda) Jambi, untuk mengatasi masalah aksi pengrusakan, penjarahan dan penganiayaan yang (diduga) dilakukan kelompok yang mengatasnamakan Serikat Masyarakat Batanghari (SMB) pimpinan Muslim dan kawan-kawan tersebut,” jawabnya kepada pers.
Ditambahkan Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Irwan, SIP,MM, sangat menyesalkan terjadinya aksi anarkis yang dipimpin Muslim dan kawan-kawan sehingga melukai beberapa prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Personil Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di lokasi Distrik VIII, Kabupaten Batang Hari dalam wilayah PT Wira Karya Sakti (WKS) yang bertugas dalam rangka pengamanan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan oleh Tim Satgas Terpadu Monitoring Karhutla di lokasi.
“Saya sangat menyesalkan hal tersebut, dan saya mendukung langkah-langkah tindakan hukum, dan penegakan hukum yang dilakukan Kepolisian Daerah Jambi,” tegas Panglima KODAM II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Irwan.
Usai konferensi pers, Kepala Kepolisian Daerah Jambi, Inspektur Jenderal Polisi Muchlis, beserta Gubernur Jambi Fachrori Umar, dan Panglima KODAM II Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI, Irwan melihat puluhan senjata-senjata api rakitan jenis Kacepek’ yang digunakan para pelaku dari kelompok Muslim dan kawan-kawannya, serta berbagai jenis senjata tajam berupa parang, golok, pisau sangkur, dan berbagai peralatan milik tersangka lainnya berupa komputer jenis Laptop dan Handy Talki (HT), dan lainnya, yang berhasil disita oleh petugas gabungan Kepolisian Polda Jambi dan TNI di lokasi kerusuhan di dalam lingkungan perusahaan milik PT WKS, Distrik VIII, Kabupaten Batang Hari sehingga tiga orang anggota TNI dan dua orang personil Polda Jambi terluka dalam aksi berdarah, Sabtu lalu (13/07/2019). (Afrizal)









