JAMBI (WARTANEWS.CO) – Kabar gembira bagi siswa/siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Jambi untuk bermimpi mewujudkan visi dan jiwa entrepreneur (berwirausaha) sebagai pengusaha kayu meubel yang sukses sekaligus ahli pertukangan Kayu Jati Jepara dipusatnya langsung, PLAZA MEUBEL MASRUM, Jalan Lintas Muaro Jambi-Bulian KM 15, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), atau tepatnya sekitar 300 meter dekat Kampus Pinang Masak Universitas Jambi (UNJA), Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.
Owner sekaligus Direktur Plaza Meubel Masrum, H Masrum menyatakan pihaknya memberi kesempatan seluas-luasnya bagi anak didik Jambi, khususnya siswa/siswi SMK di Provinsi Jambi yang mempunyai visi wirausaha untuk mengembangkan usaha bisnis furniture di bidang perkayuan dan meubel yakni bisnis kayu jati asal Jepara, Jawa Tengah melalui magang praktek kerja industri di perusahaannya sekaligus mengedukasi kepada peserta didik untuk berkembang menjadi pengusaha sukses kedepannya.
Bercerita tentang pahit getir dan asam garam saat dia bersama istrinya, Dra Elya Febrita,MPd –juga Dosen tetap di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Negeri Riau (UNRI), berjuang keras untuk menjadi sukses dan besar seperti sekarang ini. H Masrum, mantap memberikan segala kemampuan dan pengalaman kepada anak didiknya yang serius menekuni usaha perkayuan dan meubel kayu jati asal Jepara, Jawa Tengah di wilayah Provinsi Jambi.
“Saya sudah sangat lama menekuni bisnis ini, sudah hampir 39 tahun lebih di Kota Pekan Baru, Riau dan Kota Jambi. Sementara di Jambi, saya sudah hampir 12 tahun. 8 tahun lebih di daerah Kenali Besar, Kota Jambi, dan sudah hampir 4 tahun di Mendalo ini,” ungkapnya kepada wartanews.co, Sabtu (29/09/2018).
Kembali lanjutnya kepada peserta magang, pihaknya hanya memberikan waktu praktek kerja industri di perusahaannya sekitar tiga bulan disesuaikan pemenuhan kebutuhan kegiatan belajar mengajar siswa/siswi tersebut.
“3 bulan saja waktunya, sesuai pemenuhan kebutuhan kegiatan belajar mengajar peserta didik. Mudah sekali, bisa dipelajari. Nantinya, mereka mulai kita kenalkan dengan pekerjaan kasar, seperti pengecetan dan pemasangan kainnya, atau biasa kita sebut ‘Ngejok’ kain kursi. Kemudian peserta magang, juga dikenalkan bagaimana cara pemasangan atau penyetelan barang, biasanya kita sebut setel ulang,“ jawab dia.
Peserta magang diberikan pengetahuan dan praktek kerja hingga produk. Hampir 60 persen, semua furniture kayu-kayu jati asal Jepara, Jawa Tengah ini, merupakan barang produk yang sudah matang. Hanya sekitar 40 persen, dikembangkan menjadi produk furniture yang siap jual dipasaran. “Ya, rata-rata 60 persen kayu-kayu Jati Jepara ini, merupakan barang-barang (furniture) yang sudah matang. Produk yang sudah setengah jadi, ya. Jadi, hanya tinggal 40 persen saja, tinggal tunggu pengecekan pemasangan kainnya saja,” terangnya.
Menjadi peserta magang kerja industri di Plaza Meubel Masrum sangat beruntung. Selain sebagai plaza dan pusat gerai produk furniture terlengkap kayu jati asal Jepara di Provinsi Jambi. Juga sebagai gudang pusat penyetelan dan pengecetan segala produk meubel milik H Masrum di semua wilayah pemasaran Riau dan Jambi.
Sehingga siswa dan siswi SMK yang melaksanakan praktek lapangan, justru mereka dapat mengambil kesempatan yang teramat langka sekaligus memperoleh pengetahuan luas lewat bisnis yang ditawarkan H Masrum, untuk menjadi wirausahawan sukses di bidang pertukangan dan bisnis perkayuan jati Jepara umumnya di Provinsi Jambi bahkan ditanah air. (Afrizal)









